Dikenal sebagai negara yang sering menerima alutsista bekas pakai dan hibahan, menjadikan pamor militer Filipina hanya dipandang sebelah mata di kawasan. Namun, pada 10 Juli lalu, ada sebuah semangat baru, berlokasi di Pelabuhan Subic, AL Filipina meresmikan beroperasinya BRP Jose Rizal, yaitu kapal perang jenis frigat yang dibeli asli baru alias gress dari Hyundai Heavy Industries, Korea Selatan. (more…)
Sekali layar terkembang, pantang surut ke belakang, mungkin itulah peribahasa yang pas untuk menggambarkan niatan Korea Selatan dalam menggarap proyek jet tempur masa depan KFX (Korean Fighter Experiment). Terlepas dari isu macetnya angsuran pendanaan dari Indonesia, keseriusan Korea Selatan pada KFX tercermin dari upaya Negeri Ginseng untuk mengembangkan sektor penting yang terkait KFX, sebut saja pengembangan pada sistem senjata dan radar AESA. (more…)
Meski kelanjutan program pengembangan jet tempur masa depan KFX (Korean Fighter Experiment)/IFX (Indonesian Fighter Experiment) dihantui kendala pembiayaan, yang salah satunya akibat molornya angsuran pendanaan dari Indonesia, namun, dari kubu Korea Selatan dipastikan ambisi mewujudkan KFX akan terus dijalankan lewat dukungan penuh dari pemerintah. Setelah komponen mesin untuk prototipe KFX yang telah diterima pihak KAI (Korea Aerospace Industrie), kini giliran aspek persenjataan yang menjadi fokus dalam pengembangan.
(more…)
Banyak jalan untuk mengukur tingkat kesiapan tempur pertahanan udara dari suatu negara. Salah satu yang lazim dilakukan sedari dulu hingga saat ini adalah dengan menerbangkan pesawat masuk ke zona identifikasi pertahanan udara dari negara yang dituju. Dari aksi terbang ‘nyelonong’ tersebut, maka dapat diketahui tingkat kecepatan respon unsur hanud dalam menghadapi serangan udara yang kelak akan dilakukan. Dan belum berlangsung lama setelah aksi jet tempur AU Cina yang masuk ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ/Air Defense Identification Zone) Taiwan pada 9 Juni 2020, kini dikabarkan, sebuah pesawat intai ‘spy plane’ jenis Y-9 juga telah masuk ke ADIZ Korea Selatan pada awal minggu ini. (more…)
Selama ini muncul kesan di publik, bahwa Indonesia seolah ‘ditinggalkan’ mitranya dalam pengembangan prototipe jet tempur KFX/IFX. Diantaranya seperti tiadanya logo “Ke-Indonesiaan” di full mockup jet tempur tersebut di pameran dirgantara ADEX 2019. Belum lagi berbagai pemberitaan seputar progres KFX yang tak menyebut nama Indonesia, malahan muncul sindiran dari dalam negeri Korea Selatan atas keterlambatan Indonesia dalam membayar kontribusi. Namun, dari berita yang dirilis situs asiae.co.kr (6/4/2020), menyiratkan bila peran Indonesia dalam proyek KFX/IFX masih begitu dinantikan pihak Korea Selatan. (more…)
Meski program jet tempur masa depan IFX (Indonesian Fighter Experimental) serasa jalan di tempat, namun berbeda dengan KFX (Korean Fighter Experimental), program jet tempur untuk menggantikan armada F-4D/E Phantom II dan F-5E/F Tiger II AU Korea Selatan terus tancap gas. Setelah resmi menampilkan full mockup KFX di ajang ADEX 2019 dan merilis jadwal peluncuran prototipe pada semester pertama tahun 2021. Kini ada kabar, bahwa unit perdana mesin untuk KFX sudah dikirim GE (General Electric) Aviation ke Korea Selatan pada Mei lalu. (more…)
Lepas dari masa pandemi Covid-19 yang memberi tekanan pada anggaran pertahanan, Indonesia pun sudah telat dalam kewajiban pembayaran pada proyek jet tempur KFX/IFX. Sejauh ini Indonesia telah membayar 272,2 miliar won, namun Indonesia gagal membayar 301 miliar won yang seharusnya dibayar pada akhir September 2019. Dan kini ada kabar terbaru, bawah Indonesia kembali telat melakukan pembayaran, dimana seharusnya Indonesia membayar 500,2 miliar won pada bulan lalu. (more…)
Bicara tentang kapal selam, tentu kita sering mendengar sosok Changbogo Class, lantaran sebelum Indonesia memberi label KRI Nagapasa 403 (lead Nagapasa Class), kita menyebut pesanan kapal selam produksi Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME) sebagai Changbogo Class TNI AL. Namun, usia Changbogo Class milik AL Korea Selatan kini sudah tak muda-muda amat, pasalnya generasi pertama kapal selam dari basis Type 209 ini sudah mulai dioeperasikan Korea Selatan pada rentang 1993 dan 2001. (more…)
Berdasarkan keterangan Kepala Pengembangan Produk PT Pindad Windu Paramarta di media, disebutkan bahwa kini hanya ada dua perusahaan yang lolos dalam tahapan lanjutan program pengadaan kendaraan tempur lapis baja (tank) untuk AD Filipina, yaitu PT Pindad dari Indonesia dan Doosan DST dari Korea Selatan. (more…)
Setelah sukses menjual torpedo ringan K745 Blue Shark yang bakal menjadi persenjataan di helikopter anti kapal selam (AKS) AW154 Wildcat AL Filipina, LIG Nex1, manufaktur persenjataan asal Korea Selatan yang juga sukses menjual rudal MANPADS Chiron untuk DenHanud Paskhas TNI AU, dikabarkan tak lama lagi bakal menyerahkan torpedo kelas berat (heavyweight torpedo) Tiger Shark untuk kebutuhan armada kapal selam Korea Selatan. (more…)