Dalam gelar operasi tempur jarak jauh, unit kavaleri, khususnya yang berbasis elemen tank tidak bisa berdiri sendiri dalam mencapai sukses di area penugasan. Selain dukungan logistik, suku cadang, perbaikan, dan amunisi, mobilitas korps lapis baja roda rantai juga perlu kehadiran unsur transporter. Banyak peran yang diemban oleh tank transporter, selain menunjang kecepatan gelar operasi, adanya tank transporter merupakan penghematan dari gelar biaya operasi, termasuk saat ajang latihan tempur. (more…)
Dalam pola serbuan cepat, personel pasukan khusus perlu mendapat dukungan tembakan yang memadai. Dalam kondisi tertentu, bahkan senapan mesin sedang kaliber 7,62 mm seperti M-60 dan FN GPMG (general purpose machine gun) menjadi kurang memadai bila yang dihadapi lawan dengan kelengkapan senjata berat. Untuk itu unit serbu pasukan khusus dibekali pula dengan SMB (senapan mesin berat) untuk membungkam basis perkubuan lawan. Bahkan dengan kaliber yang besar serta jarak tembak cukup jauh, SMB mampu mengusir pesawat/helikopter yang terbang rendah. (more…)
Perancis memang bukan pemasok utama alutsista untuk TNI, tapi kiprah Negeri asal Napoleon Bonaparte ini sudah lumayan tersohor dalam menyuplai kebutuhan alutsista TNI, dalam ragam yang berbeda alat tempur maupun perangkat penunjang tempur buatan Perancis telah sejak lama digunakan oleh TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Bisa disebut sejak lama, pasalnya kehadiran alutsista besutan Perancis sudah diadopsi RI sejak era operasi Trikora di tahun 60-an. Salah satu bukti sejarahnya ada di lini kavaleri dan artileri, seperti tank AMX-13, AMX-13 VCI (APC), dan AMX MK61 Howitzer Self Propelled. (more…)
Kavaleri pada korps Marinir TNI AL mempunyai ciri khas yang berbeda dari kavaleri di lingkungan TNI AD. Yang mudah dilihat langsung adalah, unsur kavaleri di Korps Marinir menggunakan baret ungu, menyatu dengan unsur infantri, zeni, dan artileri yang menggunakan warna baret yang serupa. Sedangkan unsur kavaleri di TNI AD dibedakan dengan baret hitam, walau penempatan unit kavaleri bisa diberagam unit tempur yang berbeda. (more…)
Dalam lingkup TNI Angkatan Darat, korps kavaleri terdiri dari beragam tingkat satuan. Dimulai dari tingkat batalyon. Batalyon kavaleri tidak selalu terdiri dari 600-1000 personel, berbeda dengan ukuran personel di batalyon infantri. Ukuran batalyon bagi korps yang menggunakan baret hitam ini mengacu pada jumlah kendaraan yang dimiliki, misalnya terdiri dari sekian tank atau sekian panser. (more…)
Rangkaian cupola RCWS AMX-13 dengan SMB Browning 12,7 mm dalam Indo Defence 2012
Dalam sebuah defile, sudah jamak ranpur (kendaraan tempur) baik itu panser dan tank ditampilkan. Efek kehadiran ranpur memang cukup besar, bisa menciptakan daya deteren sekaligus menampilkan show of force yang amat kentara. Dalam tiap defile ranpur lapis baja, terlihat sosok juru tembak pada kubah kanon yang terlihat gagah dan perkasa dengan atribut helmet khusus kavaleri. Hal tersebut tentu sah-sah saja, pasalnya segenap kru ranpur memang sedang dalam posisi memberi hormat pada tamu VIP di podium. (more…)
Namanya memang tak sekondang PT-76 maupun BTR-50, tapi soal peran dan pengabdiannya jangan ditanya, sudah banyak operasi militer yang dilakoninya. Meski dirancang dengan metarial lapis baja plus berpenggerak roda rantai, tapi K-61 bukan tergolong tank, kendaraan tempur (ranpur) ini dilingkungan Korps Marinir TNI AL disebut sebagai KAPA (Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri). (more…)