Setelah berhasil menyerahkan produksi kapal patroli cepat (PC-40) KRI Cakalang 852 kepada TNI AL pada bulan Juli 2016, kini galangan kapal swasta nasional, PT Caputra Mitra Sejati (CMS) kembali meluncurkan PC-40 terbaru pesanan TNI AL, KRI Kurau 856. Peluncuran dilakukan Selasa (7/3/2017) di fasilitas galagan PT CMS di Perairan Salira, Banten. Upacara peluncuran dan shipnaming yang dilakukan Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksda TNI A.Taufiq, menandakan rampungnya tahapan pembangunan fisik konstruksi kapal patroli ini. (more…)
Anda masih ingat KCR (Kapal Cepat Rudal) Sampari Class? Tiga unit KCR tersebut telah melengkapi armada Satuan Kapal Cepat (Satkat) TNI AL sejak tahun 2014. Dan tiga tahun berselang, kapal perang yang digadang sebagai KCR produksi lokal tercanggih ini nyatanya belum juga dilengkapi sistem senjata yang ideal. Memang sudah terlihat peluncur rudal anti kapal C-705, namun senjata utama di haluan masih berupa meriam manual berkubah, Bofors 40 mm. (more…)
Urusan intai mengintai jamak dilakukan oleh setiap kapal perang, sembari melakukan patroli dengan kecanggihan olah gelombang elektromagnetik, setiap informasi yang berasal dari sinyal radar lawan dapat dikumpulkan dan dianalisa, tujuannya tak lain agar dapat mengetahui obyek-obyek yang berdekatan, baik di permukaan dan udara. Output dari analisa tersebut dapat dimanfaatkan untuk kebetuhan informasi taktis dan peran intelijen. Dalam dunia militer, perangkat pendukung intai dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik disebut sebagai Electronic Support Measure (ESM). (more…)
Setelah Denmark, Perancis dan India, boleh jadi Italia bakal turut dalam tender pengadaan kapal perang utama TNI AL pada tahun 2017. Meski belum dikenal sebagai pemasok utama alutsista, namun secara kualitas kehadiran cita rasa Italia cukup melekat di Tanah Air, contohnya keberadaan meriam reaksi cepat OTO Melara 76 mm di frigat/korvet TNI AL. Bila flash back ke era 60-an, TNI AL bahkan pernah mengoperasikan korvet buatan Italia, yakni Albatross Class dan Almirante Clemente Class. (more…)
Lambang supremasi kekuatan tempur laut dari suatu negara jelas ditujukan bagi sosok kapal perang tercanggih. Dan di TNI AL lambang supremasi tertuju pada Perusak Kawal Rudal (PKR) SIGMA 10514, atau akrab disebut frigat Martadinata Class, karena kapal pertama di kelas ini adalah KRI Raden Eddy (RE) Martadinata 331. Setelah berhasil merampungkan masa uji coba pada bulan September lalu, kapal perang yang dibangun PT PAL ini akan diserahkan ke pihak user, yakni Satuan Kapal Eskorta (Satkor). (more…)
Seperti halnya penumpang sipil, prajurit juga butuh rasa nyaman selama operasi pergeseran, apalagi jika sasaran operasi berada nuh jauh di seberang lautan, yang artinya jika ditempuh menggunakan kapal laut akan makan waktu panjang. Sebagai ilustrasi, Inggris di tahun 1982 menggeser ribuan pasukannya dalam Perang Falkland (Malvinas) dengan menggunakan kapal pesiar jarak jauh legendaris Queen Elizabeth II. (more…)
Satuan Kapal Patroli (Satrol) Koarmabar TNI AL mendapat tambahan kekuatan baru, yakni dengan diresmikannya KRI Cakalang 852 buatan PT Caputra Mitra Sejati (CMS). Berita peluncuran kapal perang besutan lokal sudah jamak didengar, tapi terselip kabar lain dari sosok KRI Cakalang 852, pasalnya kapal patroli ini disebut bakal dilengkapi kanon single barrel Oto Melara 30 mm Finmeccanica dari Italia. (more…)
Wamil (wajib militer) nyatanya tak melulu ditujukan ke warga sipil, untuk memperkuat kebutuhan operasional, baik TNI AL dan TNI AU jamak menerima ‘wamil’ berupa limpahan wahana yang awalnya sebagai transportasi sipil. Di lingkup armada TNI AL, adalah Satban (Satuan Kapal Bantu) yang dipercaya mengkaryakan kapal-kapal eks sipil yang dikonversi sebagai kapal pengangkut pasukan. Nah, untuk urusan yang satu ini, TNI AL rupanya punya bebarapa varian.
(more…)
Jika tak ada halangan, di tahun 2016 TNI AL akan kedatangan kapal perang tercanggihnya, Perusak Kawal Rudal (PKR) SIGMA Class 10514. Kini kapal sedang dalam tahap pembangunan dan perakitan di galangan Damen Schelde Naval Shipbuilding, Belanda dan PT PAL, Surabaya, dan kita berharap semua proses dapat berjalan lancar sesuai rencana, dan kemudian berlanjut ke pembangunan kapal kedua. Sebagai kapal perang tercanggih, SIGMA Class 10514 (aka – Martadinata Class) yang masuk golongan light fregate disokong aneka persenjataan terbaru di kelasnya. (more…)
Ibarat pepatah, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, menjelang tengah malam 16 Mei 2000, sekitar pukul 22.45 WIB, jadi akhir tragis dari kiprah salah satu kapal perang milik TNI AL. KRI Pulang Raweto 702, kapal penyapu ranjau dari Satran (Satuan Kapal Ranjau) Komando Armada Timur (Koarmatim) bertabrakan dengan MV Iris di Alur Pelayaran Barat Surabaya.
(more…)