Setelah mengalami musibah kebakaran di Perairan Selayar, Sulawesi Selatan pada pertengahan tahun lalu, maka Landing Ship Tank (LST) produksi Jerman Timur, KRI Teluk Hading 538 (Frosch class) akhirnya resmi dipensiunkan dari dari arsenal Satuan Kapal Amfibi TNI AL. (more…)
Tag: Jerman Timur
LST eks Jerman Timur, KRI Teluk Hading 538 (Frosch Class) Terbakar di Perairan Selayar

Salah satu Landing Ship Tank (LST) produksi Jerman Timur, KRI Teluk Hading 538 (Frosch class) dari arsenal Satuan Kapal Amfibi TNI AL, pagi ini diwartakan mengalami insiden kebabaran di Perairan Selayar dekat Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel). (more…)
Jalan Berliku, Setelah Dua Tahun Jerman Akhirnya Setujui Penjualan BMP-1 ke Ukraina
Ukraina telah menerima beragam bantuan persenjataan dari negara-negara Barat, namun, sejauh ini belum ada yang menghadirkan ‘bantuan’ berupa ranpur IFV (Infantry Fighting Vehicle). Kabar terbaru datang dari Jerman, diwartakan Menteri Pertahanan Jerman Christina Lambrecht secara resmi telah setuju untuk memasok 56 ranpur PbV-501, atau lebih dikenal sebagai BMP-1 ke Ukraina. (more…)
Almaz Project 23420 – Pertahankan RBU-6000, Inilah Desain Korvet Anti Kapal Selam AL Rusia
Bagi Angkatan Laut Rusia keberadaan korvet untuk misi Anti Kapal Selam (AKS) masih tetap dibutuhkan. Dengan bobot tonase kapal yang terbilang sedang, korvet dipercaya sebagai wahana yang efektif untuk menguber, mengidentifikasi dan menghancurkan kapal selam. Setelah di dekade 70-an merilis Grisha Class dan project 1331M yang kemudian diwujudkan Jerman Timur sebagai Parchim Class (aka – Kapitan Pattimura Class). Saat ini muncul desain baru korvet AKS yang bukan tak mungkin untuk diproduksi Rusia di masa depan. (more…)
Tinjauan Insiden Korvet KRI Pati Unus 384, Dimana Peran Sonar MG323 Bullhorn?
Secara kodrat, korvet Parchim TNI AL punya kemampuan melaksanakan misi AKS (Anti Kapal Selam). Bila dijabarkan lebih detail, tugas korvet buatan Jerman Timur ini tak sekedar memburu, melainkan juga menghancurkan target bawah air. Maka tak heran korvet ini dibekali torpedo, bom laut (depth charge), roket anti kapal selam RBU-6000, dan tentunya perangkat sonar. Namun, musibah yang menimpa KRI Pati Unus 384 di Perairan Belawan sontak mengagetkan kita tentang sosok pemburu kapal selam era Perang Dingin ini.