Untuk pertama kalinnya, Amerika Serikat berhasil mencegat dan menggagalkan pengiriman kapal sipil dari Iran ke Yaman, tentu ini bukan sembarang kapal, melainkan sebuah dhow – kapal layar tradisional dengan satu atau lebih tiang, memakai layar lateen. Meski hanya sebuah kapal layar, namun yang dibawa cukup mengejutkan, yakni 70 ton komponen bahan bakar rudal. Yang diduga sengaja dikirimkan oleh Iran untuk milisi Houthi di Yaman. (more…)
Selain drone buatan Rusia (Orlan 10), yang disebut banyak menggunakan komponen asal negara-negara Barat dan Amerika Serikat. Rupanya ada dugaan, bahwa drone produksi Iran yang dipersiapkan untuk ‘menyerang’ kubu Barat, ternyata justru menggunakan kandungan komponen asal negara-negara Barat. Uniknya lagi, drone Iran itu disebut malah menggunakan komponen buatan Negeri Yahudi, yang notabene lawan berat Iran di kawasan Timur Tengah. (more…)
Setelah dua tahun silam menyambangi Pelabuhan Tanjung Priok, kini kapal perang Angkatan Laut Iran kembali melakukan pelayaran mubibah dengan sandar di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Bila di Februari 2020, AL Iran hanya mengerahkan satu kapal perang – IRINS Kharg 431, maka pada pelayaran ke Indonesia kali ini, menyertakan dua kapal perang, yakni IRINS Makran 441 dan IRINS Dena 75. (more…)
‘Tertangkapnya’ drone kombatan (UCAV) Mohajer-6 oleh pasukan Ukraina di Laut Hitam pada 22 Oktober 2022, rupanya berbuntut panjang. Setelah dibedah habis oleh pihak Ukraina, drone kombatan yang digunakan Rusia itu diketahui menggunakan mesin buatan Rotax, persisnya Mohajer-6 terbukti menggunakan mesin piston jenis Rotax 912iS. (more…)
Setelah debut Shahed-136 yang membuat geger laga Perang di Ukraina, kini muncul kabar, bahwa Iran akan mengirimkan drone kamikaze yang lebih sangar, yakni Arash 2 untuk Rusia. Drone kamikaze ini disebut-sebut punya jarak jangkau yang sedikit lebih rendah dari Shahed-136, namun, Arash 2 dapat membawa hulu ledak lebih besar. (more…)
Dari apa yang diungkapkan para analis pertahanan global, sejatinya tidak ada yang terlalu canggih dari drone kamikaze produksi Iran, Shahed-136, yang digunakan Rusia untuk melakukan serangan ke beberapa kota di Ukraina. Sebut saja, drone bertenaga propeller ini terbilang berisik suaranya, dimana dari kejauhan sudah dapat dideteksi kehadirannya, lantaran suara mesinnya bak motor 2 tak. (more…)
Sejatinya ada dua jenis drone kombatan yang dikirim Iran ke Rusia untuk digunakan berperang di Ukraina, yang pertama adalah Shahed-136, yang namanya kondang sebagai drone kamikaze (loitering munition), dan satunya lagi adalah Mohajer-6, yang perannya dominan sebagai combat UAV (UCAV) dan wahana reconnaissance. (more…)
Urusan politik dan bisnis kerap saling terkait dalam operasi militer dan berkecamuknya konflik. Dalam segmen drone misalnya, debut Bayraktar TB2 produksi Baykar Makina dari Tukri, menjadi contoh yang menarik. Ketika Bayraktar TB2 diikutkan dalam banyak laga pertempuran dan mencetak sukses, maka ‘promo’ di medan perang berbuah manis, yakni Bayraktar TB2 laris dipesan banyak negara. (more…)
Meski Ukraina telah mendapatkan begitu banyak pasokan persenjatan anti serangan udara dari Amerika Serikat dan sekutunya, namun, Ukraina rupanya gentar pada ‘hujan’ rudal jelajah dan drone kamikaze yang diluncurkan Rusia. Selain terus merapatkan sistem hanud yang ada, Pemerintah Ukraina belum lama ini juga melibatkan peran serta warganya untuk berburu rudal dan drone yang diluncurkan Rusia. (more…)
Alih-alih bakal mereda, konflik antara Rusia dan Ukraina sepertinya bakal memasuki babak baru. Setelah sebelumnya Rusia mendapatkan pasokan drone kamikaze (loitering munition) dari Iran, kini ada kabar dari sumber Intelijen Amerika Serikat yang menyebut bahwa Negeri Para Mullah sedang bersiap untuk mengirim paket rudal balistik jarak pendek untuk Rusia. (more…)