Sengkarut antara Pemerintah Amerika Serikat dan vendor jaringan Huawei nyatanya tak sebatas pada dugaan upaya spionase yang terjadi atas jaringan 5G di Uni Emirat Arab (UEA). Jauh sebelum itu, unit kontra intelijen dari Federal Bureau of Investigation (FBI) dalam laporannya mengungkapkan bahwa perangkat jaringan seluler Huawei dapat mengganggu komunikasi pada rantai komando persenjataan nuklir AS. (more…)
Saab rupanya menangkap peluang seputar isu teknologi 5G di Uni Emirat Arab. Walau belakangan telah melunak, Amerika Serikat awalnya enggan untuk menjual jet tempur F-35 Lightning II ke negara kaya minyak tersebut, alasan yang dikemukakan Washington adalah potensi bocornya data dan informasi penting yang terkait F-35 oleh intelijen Cina. (more…)
Beruntunglah di Indonesia, bahwa layanan seluler 5G dapat diluncurkan tanpa kendala, namun lain halnya dengan di Uni Emirat Arab (UEA), justru di negeri super tajir melintir itu, keberadaan 5G rupanya dipersoalkan oleh Negeri Paman Sam. Pangkal musababnya, Amerika Serikat meminta UEA untuk menarik kemitraan dengan Huawei selaku vendor penyedia layanan 5G. (more…)