Guna memenuhi elemen fire power dalam MEF (minimum essential force), satuan Artileri Medan TNI AD pada tahun 2014 mendapat sejumlah perkuatan alutsista, selain ASTROS II MK6 Self Propelled MLRS, lalu di lini meriam ada TRF-1 CAESAR Self Propelled Howitzer 155 mm yang berkaliber besar. di periode tersebut TNI AD juga mendapatkan 54 pucuk meriam KH-178 kaliber 105 mm dari Korea Selatan untuk melengkapi 3 batalyon (more…)
Selain unjuk kemampuan rudal jelajah dan drone kamikaze, medan perang Ukraina diwarnai dengan penggunaan proyektil artileri berpemandu, yang menjadikan proyektil (munisi) dari howitzer 155 mm dapat melesat menuju sasaran dengan akurasi tinggi laksana rudal. Lantaran ada unsur pemandu yang mengadopsi sistem elektronik, maka terbuka peluang untuk melakukan jamming alias gangguan pada proyektil pintar. (more…)
Di segmen gunship, nama AC-130J Ghostrider yang dioperasikan Angkatan Udara AS (USAF) sudah sangat dikenal. Dengan desain tambun dan terbang lambat, AC-130J bisa diibatkan sebagai tank terbang dengan persenjataan berat untuk melakukan bantuan tembakan udara ke permukaan, yang salah satunya dengan penempatan howitzer kaliber 105 mm pada sisi lambungnya. (more…)
Dari begitu banyak segmen alutsista yang digunakan dalam perang Rusia versus Ukraina, tak bisa dikesampingkan adalah penggunaan artileri medan (armed) jenis howitzer. Dan dari ajang Milex 2023 di Minsk, Belarusia, Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan telah meningkatkan kemampuan munisi artileri berpemandu, yang salah satunya adalah jenis Krasnopol. (more…)
Howitzer kaliber 105 mm bertengger di atas pegunungan, mungkin terlihat lazim di antara perbatasan India – Pakistan dan India – Cina, yang kaya konflik. Hal sebaliknya, adanya howitzer 105 mm di pegunungan Amerika Serikat juga ada, tentu ini mengundang tanya, untuk apa ada howitzer 105 mm di pegunungan AS? Apakah wilayah perbatasan AS dengan Kanada dalam kondisi terancam? (more…)
Guna menghadapi konflik bersenjata di kawasan selatan Mindanao, Angkatan Darat Filipina telah merancang paket modernisasi pada sistem senjata artileri medan berupa howitzer tarik (towed howitzer) di kaliber 105 mm. Dipimpin Letnan Jenderal Romeo Brawner, Angkatan Darat Filipina dikabarkan sedang memilih di antara tiga pilihan howitzer tarik yang telah masuk sebagai penawaran. (more…)
Meski posisi Korea Selatan mendukung perjuangan Ukraina, namun Seoul harus berpikir dua kali untuk mengabulkan permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang meminta Korea Selatan untuk mengirimkan MBT (Main Battle Tank) T-80U dan IFV (Infanry Fighting Vehicle) BMP-3. (more…)
Dikenal sebagai self propelled howitzer paling fleksibel dengan manuver tinggi, menjadikan Humvee 2-CT Hawkeye 105 mm MHS (Mobile Howitzer System) menarik untuk diadopsi dalam gelar operasi peperangan modern. Dan rupanya desain Humvee 2-CT Hawkeye 105 mm MHS menarik perhatian negeri rival Amerika Serikat, dimana Iran telah merilis sebuah light self propelled howitzer dari rantis jip Aras 4×4 yang dikawinkan dengan howitzer tarik M101 kaliber 105 mm. (more…)
Kemampan mobilitas dan deployment alutsista artileri medan (armed) lewat jalur udara kini menjadi perhatian bagi TNI. Setelah sebelumnya melakukan uji loading/unloading pada self propelled howitzer (SPH) CAESAR 155 mm ke ruang kargo C-130 Hercules. Kini lini kesenjataan armmed TNI AD melakukan uji loading/unloading howitzer KH-178 kaliber 105 mm berikut truk KIA KM250 sebagai kendaraan penariknya. (more…)
Bila Perancis berjaya dengan howitzer tarik (towed) LG series kaliber 105 mm buatan Nexter. Maka sekutunya di seberang selat, sejak lama juga mengoperasikan howitzer tarik 105 mm yang legendaris dan laris di pasaran global. Yang dimaksud adalah L118 light gun produksi BAE Systems Land and Armaments (d/h Royal Ordnance Factory). (more…)