Saab GlobalEye di Dubai AirShow 2019 (Foto: David Donald)
Mempertegas MoU pada Dubai AirShow 2019 atas pengadaan tambahan pesawat intai GlobalEye, Saab pada 4 Januari lalu telah mengofirmasi meraih kontrak dari Uni Emirat Arab untuk penambahan dua unit GlobalEye dengan nilai mencapai US$1,018 miliar. Dengan penambahan ini, menjadikan nantinya negeri kaya minyak ini akan mengoperasikan total lima unit Saab GlobalEye. (more…)
Tepat sesuai jadwal, Saab pada 29 April lalu telah mennyerahkan unit perdana pesawat intai GlobalEye AEW&C (Airborne Early Warning & Control) ke AU Uni Emirat Arab. Sebelumnya Saab pada Dubai AirShow, November 2019, telah mengirimkan satu unit GlobalEye, namun pesawat intai tersebut didatangkan dalam rangka dipamerkan ke publik dan memperlihatkan bahwa GlobalEye mampu beroperasi optimal pada suhu gurun. (more…)
Meski masih menanti kontrak final, namun dari Dubai AirShow 2019 ada kabar yang membuat cerah dua vendor alutsista, yaitu Saab dan Airbus. Persisnya Angkatan Udara Uni Emirat Arab telah mengumumkan proses pengadaan tambahan dua unit pesawat pengintai Saab GlobalEye dengan nilai potensial US$1,018 miliar. Tidak itu saja, juga ada order tambahan untuk tiga unit pesawat tanker Airbus A330 MRTT (Multirole Tanker Transport). (more…)
Saab GlobalEye di Dubai AirShow 2019 (Foto: David Donald)
Dubai AirShow 2019 yang dihelat hingga 21 November, resmi dibuka Minggu 17 November ini, dan salah satu yang menarik dari pameran dirgantara dua tahunan ini adalah hadirnya untuk pertama kali Saab GlobalEye AEW&C (Airborne Early Warning & Control) di hadapan publik. Uni Emirat Arab yang notabene merupakan pemesan pesawat ini menjadikan GlobalEye sebagai kebanggaan dalam arsitektur militer negeri kaya di Timur Tengah ini. (more…)
Bombardier Global 6000 sudah kondang sebagai pesawat jet eksekutif jarak jauh, namun di segmen militer, debut Global 6000 tak bisa dilepaskan dari GlobalEye, yaitu platform radar terbang AEW&C (Airborne Early Warning & Control) yang dirilis oleh Saab. Dimana GlobalEye mengadopsi Global 6000 sebagai wahananya. Dan terkait Global 6000, Turki diwartakan tengah mengembangkan Global 6000 sebagai stand-off jammer.(more…)
Cepat atau lambat, pada akhirnya Indonesia akan memiliki pesawat intai dengan kemampuan Airborne Early Warning and Control (AEW&C), paling tidak hal tersebut didasarkan atas cetak biru yang dituangkan dalam Minimum Essential Force II (2015 – 2019). Meski belum jelas jenis pesawat atau platform teknologi apa yang nantinya akan diakuisisi, namun menarik dibahas tentang pengadaan alutsista yang bernilai strategis ini. (more…)
Kemandirian alutsista sudah barang tentu menjadi hak setiap negara, meski terkadang lompatan teknologi yang dihasilkan membuat sebagian dari kita menjadi tercengang. Seperti Cina yang merilis pesawat Airborne Early Warning and Control (AEW&C) terbaru, KJ-200. Dibangun dari platform Shaanxi Y-8 yang ditenagai empat mesin turbo propeller, KJ-200 membetot perhatian lantaran mengadopsi radar airborne model tegak dengan teknologi Active Electronically Scanned Array (AESA). (more…)
Setelah menanti sejak 2015, untuk pertama kalinya hari ini (23/2/2018), Saab resmi memperlihatkan sosok pesawat intai terbaru dengan teknologi AEW&C (Airborne Early Warning & Control), GlobalEye di Linköping, Swedia. Sebelum ini desain Saab GlobalEye memang telah banyak dipublikasikan dalam wujud grafis. Seperti yanhg terlihat dalam foto di atas, GlobalEye yang diperlihatkan adalah pesanan Uni Emirat Arab. (more…)
Di level pemangku kebijakan, pembahasan tentang pengadaan pesawat intai, khususnya dari jenis AEW&C (Airborne Early Warning & Control) memang kurang greget, maklum fokus pengadaan matra udara masih berkutat di proses pengadaan jet tempur pengganti F-5 E/F Tiger II yang tak kunjung rampung. Ditambah kabar pemangkasan anggaran pertahanan, menjadikan pengadaan pesawat intai seolah tenggelam. (more…)