Drone yang dipersenjatai senapan serbu konvensional sudah beberapa kali diwartakan keberadaannya, ternasuk tengah diuji coba oleh Balitbang Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI. Namun, sebuah video yang dinggah di akun X belum lama ini telah menjadi viral, pasalnya ini pertama kali diperlihatkan video penembakan senapan serbu dengan sudut perekaman gambar dari arah laras, yakni oleh drone berjenis First Person View (FPV). (more…)
Serangan drone kamikaze telah menyasar beragam target. Salah satu yang paling fenomenal adalah serangan drone kamikaze FPV (First Person View) Ukraina yang menargetkan pesawat Airborne Early Warning and Control (AEW&C)/AWACS Rusia Beriev A-50 saat tengah diparkir di Pangkalan Udara Machulishchy, Belarusia. (more…)
Selain makin brutal, perang di Ukraina terus menciptakan ide dan strategi baru dalam dinamika yang terus berkembang. Salah satu yang menarik dan belum lama terungkap adalah kejelian dari Rusia yang mengoperasikan drone intai/kamikaze FPV (First Person View) dengan jalur kendali menggunakan kabel serat optik (fiber optic cable). Ini menjadikan drone tidak akan terpengaruh oleh upaya jamming dalam peperangan elektronika. (more…)
Menjatuhkan atau menetralisir serangan drone mungkin tidak terlalu sulit, namun, yang menjadi tantangan terbesar adalah kemampuan untuk mendeteksi keberadaan drone itu pada tahap sedini mungkin. Deteksi dengan radar intai konvensional kadang tidak terlalu efektif karena ukuran done yang kecil dan terbang rendah. Untuk menyiasati kasus di atas, pasukan Rusia di Zona Operasi Khusus (Ukraina) akan diperkuat dengan 1.000 unit Yurka, yakni jenis detektor drone yang punya fitur canggih. (more…)
Ukraina secara terang-terangan menyatakan ‘bergantung’ pada pasokan drone dari DJI Technology. Di tangan para kreator, drone quadcopter sejenis DJI Mavic series telah terbukti berguna di medan peperangan berkat kemampuan FPV (First Person View). Bukan hanya oleh Ukraina, militer Rusia juga sedari awal memanfaatkan drone besutan manufaktur Cina ini untuk misi intai dan kamikaze. Namun belum lama ini terekam dalam postingan penggunaan drone yang lebih besar, yakni DJI Agras T30. (more…)
Meski terbukti efektif dalam pertempuran, operasional drone intai/kamikaze FPV (First Person View) umumnya terbentur pada terbatasnya jangkauan. Untuk itu sudah ada upaya untuk memperpanjang jangkauan drone FPV. Selain teknik “Drone Bawa Drone” yang dilakukan Rusia untuk meningkatkan jangkauan drone quadcopter FPV, juga ada pelibatan drone repeater “Upyr” yang juga diandalkan Rusia untuk peran memperpanjang jangkuan drone FPV. (more…)
Peran drone kamikaze dengan kemampuan FPV (First Person View) tak bisa dipandang sebelah mata, laga perang Ukraina telah membuktikan peran drone kamikaze tersebut dalam serangan ke sasaran terpilih, dan drone FPV menjadi alat propaganda yang efektif, lantaran mampu menghadirkan rekaman video serangan dari sudut pandang ‘pilot’. Nah, dengan gemilangnya drone kamikaze FPV, yang menjadi pertanyaan mengapa justru adopsi alutsista berharga ‘murah’ ini justru kurang mendapat perhatian dari kalangan NATO. (more…)
Tak ada yang menyangkal keampuhan drone copter FPV (First Person View) dalam perang di Ukraina. Dengan FPV maka drone dapat dinavigasi secara jelas dari ‘kacamata’ pilotnya. Bahkan untuk keperluan dokumentasi plus propaganda, visual yang dihasilkan drone FPV saat mengenai sasaran mampu menciptakan impresi. Namun, tantangan dari drone quadcopter FPV terbentur pada jangkauannya yang terbatas. (more…)
Lantaran dianggap ampuh, serangan drone kamikaze dengan teknologi FPV (First Person View) kian masif digunakan oleh Ukraina dan Rusia. Sekalipun kedua negara itu memanfaatkan drone kamikaze FPV, namun baik Ukraina dan Rusia, terus berupaya menetralsir serangan drone FPV itu sendiri. Seperti dalam pameran pertahanan Army 2023 (14-20 Agustus 2023) di Patriot Park, Moskow, Rusia menampilkan sistem proteksi anti drone kamikaze FPV yang disebut “Triton”. (more…)
Seiring efektivitasnya di medan peperangan, penggunaan drone kamikaze dipercaya bakal semakin meluas, dan jangan heran bila dalam waktu dekat akan bermunculan inovasi yang mengejutkan dan tidak pernah terbayangkan. Salah satunya datang dari Rusia, yang mengklaim sedang mengembangkan drone yang bisa hibernasi selama berminggu-minggu, sebelum akhirnya menghancurkan sasarannya. (more…)