Manufaktur senjata genggam super kondang asal Belgia, FN Herstal, pada 6 Mei 2021 telah meluncurkan produk terbarunya, berupa senapan mesin ringan – light machine gun (LMG) yang diberi label FN Evolys. Yang menarik dari Evolys adalah senapan mesin ini dirancang dari perpaduan desain senapan serbu FN SCAR dan FN Minimi. (more…)
Keterampilan mengoperasikan SMR (Senapan Mesin Regu) mutlak dimiliki personel infanteri, termasuk satuan infanteri yang telah berpredikat sebagai infanteri mekanis. Uji terampil penggunaan senjata perorangan ini pastinya tak melulu pada kemampuan akurasi dalam menembak, lebih dari itu personel harus punya ketangkasan dalam melakukan perawatan, termasuk bisa membongkar pasang senjata dalam waktu cepat. Dan kali ini Indomiliter.com bersama host Baby “Lara Croft” Margaretha mengajak pembaca untuk melihat uji tangkas pemasangan SMR di Batalyon Infanteri (Yonif) Mekanis 201/Jaya Yudya, Kodam Jaya. (more…)
Keberadaan Anoa APC (Armoured Personnel Carrier) 6×6 menjadi komponen utama dalam struktur Batalyon Infanteri (Yonif) Mekanis TNI AD. Dengan ranpur lapis baja ini, gerak laju pasukan infanteri dapat lebih aman dari risiko terjangan proyektil lawan, karena sekujur bodi Anoa telah dilapisi material anti peluru Level III, menjadikan awak dan penumpangnya terlindungi dari serangan peluru kaliber 7,62 mm. Meski begitu, justru posisi juru tembak (gunner) yang rawan mendapat serangan. (more…)
Punya produk handal dan tak pelit berbagi lisensi, menjadikan Fabrique Nationale (FN) Belgia sukses menghantarkan Minimi ke pasaran dunia. Bahkan, saking populernya, muncul istilah “Apapun senapan serbu nergaranya, senapan mesin regunya pasti Minimi.” Begitu juga dengan TNI yang menganut amunisi standar NATO kaliber 5,56 mm untuk lini senapan serbu. Seolah ingin mensinergikan standar amunisi senapan serbu dan senapan mesin regu, adopsi Minimi di lingkungan satuan infanteri TNI begitu luas, di setiap matra dipastikan ada populasi senjata ini. (more…)