Meski tengah berada di jurang resesi ekonomi, Amerika Serikat kembali menguras dana pajak dalam negerinya untuk mendanai pasokan persenjataan ke Ukraina. Salah satu yang terbaru adalah lewat Angkatan Darat AS (US Army) yang telah memberikan Javelin Joint Venture (JJV) kontrak produksi lanjutan rudal anti tank Javelin untuk tahun fiskal 2024. (more…)
Guna menandingi kemampuan Rusia dalam pencapaian teknologi Unmanned Ground Vehicle (UGV), Angkatan Darat Amerika Serikat (US Army) kembali menggenjot UGV-nya untuk mampu meluncurkan persenjataan dengan lebih mematikan, salah satunya dengan mengoptimalkan rudal anti tank Javelin FGM-148 Javelin pada platform UGV. Berlokasi di National Training Center (NTC) di Fort Irwin, California, pada 18 Maret 2024, digelar demonstrasi yang menitikberatkan pada keberhasilan peluncuran rudal Javelin pada dua jenis UGV. (more…)
Lantaran harga rudal yang per unitnya sekitar US$200.000, maka merupakan kesempatan langka bagi seorang prajurit untuk bisa berlatih menembakan rudal anti tank FGM-148 Javelin secara langsung. Untuk itu, berlatih lewat simulasi menjadi penting untuk dilakukan oleh personel pengguna rudal yang laris di laga perang Ukraina tersebut. (more…)
Sebagai sekutu Amerika Serikat yang banyak terlibat dalam operasi militer di manca negara, Australia jelas membutuhkan ketersediaan jumlah rudal anti tank yang memadai. Dan meski bukan pengguna baru FGM-148 Javelin, ada kabar bahwa Australia akan menerima ratusan rudal Javelin varian terbaru lewat skema Foreign Military Sales (FMS) yang ditawarkan oleh Washington. (more…)
Meski layak mendapat predikat battle proven, namun ada tantangan dalam pengoperasian rudal anti tank FGM-148 Javelin, salah satunya komponen Command Launch Unit (CLU) pada peluncur yang dianggap masih kurang ergonomis dan berat (15,9 kg). Untuk itu, ada upaya dalam program moderisasi untuk mengembangkan apa yang disebut Light Weight Command Launch Unit (LWCLU) pada sistem rudal Javelin. (more…)
Belum lama setelah pimpinan Lockheed Martin menyatakan akan melipatgandakan produksi rudal anti tank Javelin pada 8 Mei lalu, kini kabar terbaru menyebut bahwa Angatan Darat Amerika Serikat (US Army) telah memberikan kontrak produksi untuk rudal Javelin dan peralatan serta layanan terkait dengan nilai total US$309 juta. (more…)
Seperti halnya kasus pada rudal MANPADS FIM-92 Stinger, Amerika Serikat kini mulai kekurangan stok rudal anti tank FGM-148 Javelin, maklum ribuan peluncur dan rudal produksi Raytheon dan Lockheed Martin ini telah dikirim sebagai bagian dari hibah persenjataan ke Ukraina. Namun, berbeda dengan kasus Stinger, pihak pabrikan menyatakan akan meningkatkan produksi Javelin menyusul adanya peningkatan kebutuhan di segmen rudal anti tank man portable. (more…)
Meski telah mendapatkan pasokan rudal anti tank FGM-148 Javelin dari Amerika Serikat, itu bukan berarti Ukraina tak punya rudal anti tank produksi sendiri. Namanya memang tak sepopuler Javelin, tapi faktanya Ukraina punya apa yang disebut sebagai Stugna P. (more…)
Bagian atas kubah meriam sampai saat ini menjadi sasaran favorit dari senjata anti tank modern, maklum bagian atas kubah dipandang sebagai area ‘terlemah’ dari Main Battle Tank (MBT). Tak heran, seperti rudal anti tank Javelin dan Saab NLAW, menjadikan pola OTA (over flight top attack) sebagai andalan untuk melumat MBT. (more…)
Dimana ada konflik bersenjata, maka disitu ada peluang untuk mempromosikan suatu atau beberapa jenis persenjataan. Maka tak heran dalam konflik berenjata antara militer Ukraina dengan milisi pro Rusia di Donbass, terdapat nama-nama persenjataan asal AS yang tak asing didengar. (more…)