Seandainya di tahun 1995 TNI AU melakukan retrorif dengan paket ‘komplit’ pada armada F-5 E/F Tiger II, boleh jadi masa pengabdian Si Macan masih bakal lebih lama, lebih dari itu sistem persenjataan bisa di uprade lebih letal, dan harusnya bisa ditempeli fasilitas air refueling agar F-5 TNI AU sanggup isi bahan bakar di udara. Tapi sayangnya, program retrofit yang diberi label proyek MACAN (Modernization of Avionics Capabilities for Armament and Navigation) tak menyentuh elemen-elemen perubahan seperti poin di atas. (more…)
Di luar Amerika Serikat, Indonesia adalah negara pengguna pertama pesawat tanker KC-130B Hercules pada awal 1960. Namun faktanya baru dua dekade kemudian, KC-130B Hercules TNI AU menemukan ‘jodoh’, yakni saat TNI AU menerima paket jet tempur taktis A-4 Skyhawk. Dan kemudian resmilah A-4 E/H Skyhawk sebagai pesawat TNI AU pertama yang punya kemampuan air refueling. Meski kini statusnya telah menjadi penghuni museum dan monumen, debut Skyhawk tak akan lekang dalam sejarah perkembangan kekuatan udara nasional. (more…)
Dalam kompetisi, tiap manufaktur sah saja berdalih bahwa produk yang diusungnya lebih canggih dan handal. Seperti dalam tender pengadaan jet tempur pengganti F-5 E/F Tiger II TNI AU. Pihak Sukhoi, Eurofighter, Saab dan Dassault punya argumen dan perspektif tersendiri atas produk yang diusungnya, karena pada dasarnya baik Sukhoi Su-35 Super Flanker, Eurofighter Typhoon, JAS 39 Gripen NG dan Dassault Rafale punya sisi plus minus, alias tidak ada yang benar-benar ideal. (more…)
Dalam hal popularitas, tak ada yang menyangkal bahwa Sukhoi Su-35 Super Flanker adalah jet tempur nomer satu dan paling dinanti kehadirannya di Tanah Air. Meski ‘musim kompetisi’ belum usai, Su-35 telah melenggang bak juara, utamanya setelah TNI AU menyatakan pilihannya untuk bisa mendapatkan Su-35 sebagai jet pengganti F-5 E/F Tiger II. (more…)
Meski berita pembelian jet tempur keluaran terbaru cukup semarak di banyak negara, tapi program upgrade jet tempur lawas tak berarti ditinggalkan. Terbukti dari pengumuman Elbit Systems, vendor elektronik pertahanan dari Israel yang menyebutkan per 22 Oktober 2014 telah memperoleh kontrak senilai US$85 juta untuk meng-upgrade armada jet tempur Northrop F-5 Tiger. Yang menarik, Elbit Systems juga menyebut kontrak upgrade tersebut berasal dari salah satu negara di Asia. (more…)
Sekitar 25 tahun lalu, jagad Dirgantara Indonesia pernah dibuat heboh dengan kehadiran jet F-16 A/B Fighting Falcon. Lepas dari kecanggihan teknologi avionik dan sistem senjatanya, F-16 A/B yang kemudian memperkuat Skadron Udara 3 ini punya kisah tersendiri, terutama dalam proses kedatagannya ke Indonesia yang dilakukan lewat proses penerbangan ferry yang dijalani oleh pilot asal AS dan TNI AU. Dan, sejarah tersebut kini seolah terulang kembali. Tepat pada 25 Juli 2014, TNI mulai kedatangan bertahap F-16 dengan tipe yang lebih baru, yakni F-16 C/D Block 52ID. Total TNI AU akan menerima 24 unit F-16 C/D yang akan didatangkan dengan cara ferry flight dari Negeri Om Sam. (more…)
Diterimanya batch kedua JAS-39 Gripen oleh RTAF (AU Thailand) merupakan berita menarik di bulan Oktober ini. Namun yang hendak saya tekankan disini bukan pesawatnya, namun paket yang diikutsertakan dalam pembelian tersebut. (more…)
Bicara seputar update alutsista di matra udara, selain hadirnya formasi lengkap 16 jet Sukhoi Su-27/Su-30 di skadron udara 11. Dalam waktu yang bersamaan, publik juga tengah dibuat kagum dengan berdatangannya jet latih lanjut dari Korea Selatan, T-50i Golden Eagle. Secara bertahap 16 unit T-50i Golden Eagle berdatangan ke lanud Iswahjudi, hingga ditargetkan jet buatan KAI (Korea Aerospace Industries) ini akan komplit diterima sang user, yakni skadron udara 15 pada akhir tahun 2013 ini. (more…)
Diatas kertas jelas F-5E Tiger kalah telak bila diadu dengan jet tempur sekelas F/A-18 Hornet. Mulai dari elektronik, navigasi, dan sistem senjata Hornet jauh lebih unggul. Tapi dalam kondisi pertempuran nyata, terutama saat keduanya harus beradu dog fight, segala kemungkinan bisa terjadi. Ditangan pilot tempur yang handal, bernyali tinggi, serta lihai bermanuver, masih ada kemungkinan bagi F-5E untuk melibas F/A-18 Hornet. (more…)
Sebelum hadirnya F-16 A/B Fighting Falcon pada tahun 1989/1990, tahukah Anda, apa jet tempur lapis pertama yang jadi andalan TNI AU? Jawabannya tak lain F-5E/F Tiger II buatan Northrop. Tepatnya mulai 21 April 1980 berdatanganlah secara bertahap jet tempur supersonic yang memperkuat skadron 14 di Lanud Iswahjudi, Madiun. Lewat program FMS (Foreign Military Sales), Indonesia mendapat komposisi 12 unit F-5E (kursi tunggal) dan 4 unit F-5F (kursi ganda/latih). (more…)