Selain LIG Nex1 dan Hanwha Systems yang bersaing dalam “CIWS-II,” masih dari industri pertahanan Korea Selatan, dua galangan besar asal Negeri Ginseng, yaitu Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) and Hyundai Heavy Industries (HHI) juga bersaing dalam menawarkan desain rancangan kapal induk ringan (light aircraft carrier) untuk kebutuhan Angkatan Laut Korea Selatan – Republic of Korea Navy (RoKN). (more…)
Tak sedikit inovasi dari hasil ‘racik-meracik’ desain antar senjata menuai kisah sukses, seperti yang paling kentara adalah senapan serbu Pindad SS-2 yang dominan mengusung nuansa M16 dan AK-47. Namun jauh sebelum eksistensi SS-2, ada senjata berstandar NATO di kaliber 5,56 x 45 mm yang telah sukses diracik dari desain M16 dan FN FNC. Yang dimaksud adalah senapan serbu K2 produksi S&T Motiv. Apa yang menarik dari K2? Pertama jelas bahwa senapan serbu ini telah digunakan secara terbatas oleh pasukan elite TNI.
Punya produk handal dan tak pelit berbagi lisensi, menjadikan Fabrique Nationale (FN) Belgia sukses menghantarkan Minimi ke pasaran dunia. Bahkan, saking populernya, muncul istilah “Apapun senapan serbu nergaranya, senapan mesin regunya pasti Minimi.” Begitu juga dengan TNI yang menganut amunisi standar NATO kaliber 5,56 mm untuk lini senapan serbu. Seolah ingin mensinergikan standar amunisi senapan serbu dan senapan mesin regu, adopsi Minimi di lingkungan satuan infanteri TNI begitu luas, di setiap matra dipastikan ada populasi senjata ini. (more…)