Untuk pertama kalinya kanon reaksi cepat – Close In Weapon System (CIWS) Phalanx beraksi dalam krisis yang sedang membara di Laut Merah. Persisnya kapal perusak berpeluru kendali USS Gravely (DDG 107) – Arleigh Burke Class dilaporkan pada hari Selasa (30/1/2024), telah menembak jatuh rudal jelajah anti kapal yang diluncurkan Houthi. (more…)
Frigat Jose Rizal Class – BRP Jose Rizal dan BRP Antonio Luna, buatan Hyundai Heavy Industries adalah flagship bagi Angkatan Laut Filipina. Mengadopsi desain semi stealth, Jose Rizal class dibekali dengan sistem senjata yang tercanggih untuk kelas kapal perang Filipina, termasuk rudal anti kapal, rudal hanud jarak pendek (Mistral) dan helikopter anti kapal selam. Namun, ada yang kurang, Jose Rizal class belum dibekali kanon reaksi cepat – Close In Weapon System (CIWS). (more…)
Senjata airsoft tentu sudah dikenal banyak orang, peminat airsoft gun terus menjamur dengan beragan pilihan senapan serbu. Namun, pernahkah terbayang, bahwa kanon reaksi cepat – Close In Weapon System (CIWS) Phalanx kaliber 20 mm yang biasa ditempatkan di kapal perang, diciptakan dalam wujud airsoft? (more…)
Selain sistem hanud hybrid Type 625E, Cina di Zhuhai AirShow 2022 juga memamerkan sistem hanud di segmen SHORAD (Short Range Air Defence) berbasis kanon laras putar Close In Weapon System (CIWS) yakni LD-3000, atau disebut juga dengan kode Type 1130. Berbeda dengan Type 625E yang ditempatkan dalam platform ranpur lapis baja 8×8, maka Type 1130 ditempatkan dalam platfom trailer dua gandar. (more…)
Nama kanon reaksi cepat AK-630 (enam laras gatling gun kaliber 30 mm) ikut menjadi sorotan dalam insiden yang menimpa kapal penjelajah rudal Rusia, RTS Moskva di Laut Hitam. Betapa tidak, ada enam pucuk kanon AK-630 yang menjadi tameng CIWS (Close In Weapon System) pada kapal penjelajah berbobot 12.490 ton itu, namun, AK-630 tidak mampu menahan serangan rudal anti kapal RK-360MC Neptune yang dilepaskan Ukraina dari sisi pesisir. (more…)
Kesuksesan Rheinmetall Defence dengan sistem hanud titik SHORAD Oerlikion Skyshield rupanya ikut menginspirasi Turki (Turkiye) untuk merancang dan memproduksi sistem hanud berbasis kanon laras tunggal di kaliber yang sama, 35 mm. Sistem hanud dengan kemampuan Close In Weapon System (CIWS) ini adalah Göker yang dibuat oleh Aselsan. (more…)
Kinerja penjualan alutsista suatu negara sedikit banyak dapat diukur saat digelarnya pameran industri pertahanan, seperti Army 2021 International Military-Technical Forum (22-28 Agustus) yang telah selesai digelar di Moskow, dari 70-an negosiasi yang telah dilakukan bersama mitra asing, Rosoboronexport JSC selaku agen resmi penjualan alat militer dan pertahanan Rusia, mewartakan telah meraih 20 kontrak ekspor persenjataan senilai 2 miliar euro. (more…)
Bagi Korea Selatan, pantang bila harus terus menerus mengimpor persenjataan. Dalam beberapa tahap wajar bila harus melakukan impor, tapi kebanyakan alutsista yang diimpor Negeri Ginseng, di kemudian hari, cepat atau lambat akan diproduksi secara lisensi di dalam negeri, bahkan tak sedikit, yang dikemudian hari diciptakan ulang dengan penyempurnaan dan meraih sukses di pasar ekspor. (more…)
Setiap angkatan laut punya preferensi tersendiri atas adopsi kanon reaksi cepat – Close In Weapon System (CIWS). Lantaran adanya dinamika dan kebutuhan, ada kalanya penggunaan jenis kanon CIWS bisa berbeda-beda jenis, ambil contoh TNI AL yang mengadopsi kanon CIWS dari pabrikan Rheinmetall dan Norinco. Serupa tapi tidak sama, AL Korea Selatan dikabarkan akan menggunakan kanon CIWS Phalanx generasi terbaru untuk kapal perusak rudal Sejong Daewang Class (KDX III) batch II. Yang unik, Sejong Daewang Class batch I yang terdiri dari tiga unit kapal perusak, justru mengusung kanon CIWS Goalkeeper besutan Thales Nederland. (more…)
Lama tak terdengar kabar beritanya, belum lama ini diwartakan kanon laras putar reaksi cepat NG-18 kaliber 30 mm buatan Norinco, kembali melontarkan hujan proyektilnya dalam sebuah latihan di Selat Makassar. Dari atas buritan KRI Tombak 629, NG-18 yang menggunakan metode tembakan remote berhasil menembak sasaran. Sekaligus dalam foto yang dirilis Dispen Koarmada II, memperlihatkan telah terpasangnya dua peluncur rudal anti kapal C-705. (more…)