Kesadaran situsiasonal atau situational awareness, menjadi suatu kebutuhan bagi awak kendaraan tempur lapis baja, seperti tank dan infantry fighting vehicle (IFV). Namun kebanyakan, kesadaran situasional pada tank konvensional hanya didapatkan lewat perangkat periskop yang memiliki keterbatasan sudut pandang. (more…)
Siapa yang tak kenal dengan ranpur lapis baja amfibi BMP-2, namanya begitu legendaris sebagai Infantry Fighting Vehicle dengan populasi mencapai jumlah puluhan ribu unit di seluruh dunia, termasuk variannya, BVP-2 (dibuat secara lisensi oleh Ceko Slovakia) sampai kini menjadi andalan Korps Marinir TNI AL. Dan tahukah Anda, bahwa belum lama berselang, keluarga BMP-2 telah merayakan momen besar. (more…)
Operasi pertahanan pantai adalah salah satu tupoksi dari Resimen Artileri Korps Marinir yang terdiri dari elemen Armed (Artileri Medan) dan Arhanud (Artileri Pertahanan Udara). Seperti pada Sabtu, 26 September 2020, satu baterai Armed dari Pasmar 2 Surabaya, melakukan latihan penembakan tiga jenis alutsista dalam operasi pertahanan pantai Port Strella Distrik II Misille Island (Paiton Probolinggo). (more…)
Belum lama ini, Batalyon Arhanud 2 Korps Marinir telah melakukan uji fungsi penembakan amunisi PKT (Pulemyot Kalashnikova-Tank) buatan Serbia pada ranpur amfibi BPV-2 di Lapangan tembak Internasional Lettu Mar (Anm) FX. Soepramono Karangpilang, Surabaya, Senin (30/12/2019). Dalam uji penembakan itu para tim penguji dari Korps Marinir memberikan penembakan langsung (untuk menguji jarak aman) dengan jarak 300 meter, penembakan arah langsung. (more…)
Usianya memang belum terlalu tua jika dibandingkan ranpur lapis baja sekelas BTR-50, PT-76 dan AMX-13, namun BVP-2 yang terlahir di dekade 80-an juga dirasa perlu mendapatkan upgrade yang serius agar ranpur yang aslinya berlabel BMP-2 ini tetap dapat mumpuni dan siap meladeni peperangan modern. Seperti di negeri asalnya, IFV (Infantry Fighting Vehicle) ini telah terlahir kembali dalam wujud yang benar-benar berbeda dari sebelumnya. (more…)
Sampai saat ini belum pernah terdengar kabar bila rudal anti tank AT-5 Spandrel pernah diuji tembak oleh Korps Marinir, padahal inilah salah rudal anti tank pertama yang dimiliki TNI. Bahkan sampai saat ini sosok peluncurnya selalu terlihat terpasang pada bagian atas kubah ranpur BVP-2. Entah apakah saat ini rudalnya masih dalam kondisi aktif atau tidak, namun AT-5 Spandrel tetaplah jenis rudal yang menarik, lantaran rudal yang dirilis di era Uni Soviet ini punya sifat kebal di jamming. (more…)
Kodrat BVP-2 adalah sebagai IFV (Infantry Fighting Vehicle) yang merupakan generasi pendahulu dari ranpur IFV BMP-3F yang dioperasikan Batalyon Tank Amfibi (Yon Tankfib) Korps Marinir. Meski disebut satu marga dengan BMP-3F, namun uniknya di arsenal alutsista Korps Marinir justru BVP-2 bukan berada di Resimen Kavaleri, melainkan masuk di Resimen Artileri, yakni pada Batalyon Arhanud Marinir. Dan sejak didatangkan pada tahun 1998, sampai saat ini 40 unit BVP-2 masih terpelihara dengan baik dan dalam kondisi siap tempur. (more…)
Bila dicermati, sistem senjata pilihan Korps Marinir TNI AL sebagian berkiblat pada Eropa Timur, tidak hanya bicara sejarah sejak era 60an, melainkan ranpur yang hadir agak baruan, seperti BVP-2 dan BMP-3F juga berasal dari Eropa Timur, tepatnya Slovakia dan Rusia. Seolah meneruskan tradisi yang ada, ranpur generasi mendatang Korps Marinir juga dicanangkan dari belahan Eropa Timur, tepatnya kali ini melirik Ukraina, negara pecahan Uni Soviet yang kampiun dalam industri alat-alat berat. (more…)
Korps kavaleri Indonesia bisa dibilang punya beragam ranpur, tapi rasanya masih agak tertinggal untuk urusan persenjataan, semisal di segmen rudal anti tank, belum ada satu pun ranpur kavaleri TNI yang dibekali rudal penghancur tank. Baru semenjak kehadiran tank BVP-2 kavaleri di Tanah Air mengenal rudal anti tank dari jenis AT-5 Spandrel. (more…)