Serbia rupanya cukup cerdik dalam mengawinkan alutsista berusia tua dengan sentuhan platform modern. Netizen tentu telah mengenal meriam PSU (Penangkis Serangan Udara) Bofors 40 mm L/70, jenis meriam hanud buatan Swedia yang lumayan banyak dioperasikan di kapal perang TNI AL dan Arhanud TNI AD. (more…)
Terlepas dari generasi MiG-21 Bison, selama ini militer India kerap menampilkan alutsista terbaru dan mutakhir, terlebih bila menyangkut dengan eskalasi di wilayah perbatasan, baik perbatasannya dengan Cina dan Pakistan. Namun, belum lama ada yang terlihat unik, bahwa Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) Angkatan Darat India justru mengerahkan Bofors 40mm L/70. (more…)
Seandainya proyek KCR (Kapal Cepat Rudal) Klewang Class berjalan mulus, semestinya kapal perang stealth berdesain trimaran tersebut akan hadir dengan bekal meriam kaliber sedang Bofors 40 MK4. Dan terkait sosok meriam Bofors 40 MK4, belum lama ini ada kabar dari BAE Systems yang berhasil meraih kontrak untuk memasok 12 unit Bofors 40 MK4 kapal penyapu ranjau terbaru untuk Belanda dan Belgia. (more…)
Kanon Bofors L/70 40 mm sudah jamak digunakan di kapal perang TNI AL, persisnya ada yang tampil dengan model terbuka dan model modifikasi yang dilengkapi kubah. Namun bila diperhatikan lebih detail, ada yang berbeda dari sosok kanon Bofors L/70 pada korvet Fatahillah Class dan Kapal Cepat Rudal (KCR) Mandau Class. (more…)
Mungkin penyedia solusi pertahanan ini paham bahwa masih banyak alutsista tua yang digunakan di banyak negara berkembang. Salah satunya di lini artileri pertahanan udara, dimana meriam jenis S-60 kaliber 57 mm dan Bofors L/70 kaliber 40 mm masih banyak populasinya, bahkan terus di upgrade dengan integrasi pada firing control dan sistem radar. Dan seperti diperlihatkan IMI Systems dari Israel, Bofors L/70 dapat ditingkatkan kemampuannya, tak hanya dengan integrasi radar dan firing control, melainkan sistem pembidiknya diganti dengan electro optic sight. (more…)
Siaran pers dari BAE Systems (19/5/2015) menyebutkan bahwa manufaktur alutsista asal Inggris ini mendapatkan kontrak pengadaan lima unit meriam Bofors 40 MK4 untuk kapal patroli Macae Class AL Brazil. Tapi yang menarik, dalam rilis juga disebutkan bila Indonesia, berikut Jepang, Swedia, Finlandia, Islandia, Estonia, Uruguay, dan Malaysia, adalah pengguna meriam canggih kaliber sedang Bofors 40 mm. (more…)
Dengan dilengkapinya kanon reaksi cepat, rudal anti kapal, dan teknologi Sewaco (Sensor weapon and control), armada KCR (Kapal Cepat Rudal)/KCR60 bakal digadang oleh TNI AL sebagai kekuatan utama pada Satkat (Satuan Kapal Cepat). Dari tiga KCR60 yang telah diluncurkan oleh PT PAL, sampai tahun 2018 direncakan akan ditambah terus kuantitasnya hingga 16 kapal guna memenuhi MEF (Minimum Essential Force). Dan, sudah menjadi informasi awal, bahwa KCR60 bakal mengandalkan rudal anti kapal C-705. (more…)
Bagi sebagian besar orang Indonesia, melihat terbakar habisnya KRI Klewang 625 pada awal Oktober 2012 menyisakan rasa sedih yang mendalam. Tentu rasa sedih itu beralasan, selain produk buatan Dalam Negeri, KRI Klewang bisa dibilang masterpiece inovasi alutsista untuk matra laut di Indonesia. Belum pernah sebelumnya di Indonesia dibuat KCR (kapal cepat rudal) dengan model trimaran (lunas tiga), bahkan TNI AL pun seumur-umur belum pernah punya kapal cepat dengan kemampuan stealth seperti ini. (more…)
Satuan kapal patroli (Satrol) TNI AL mengemban tugas yang tak ringan, di tangan satuan inilah dipecayakan operasi ‘ronda’ di sekitaran perairan dangkal NKRI yang padat aktivitas ekonomi kelautan. Untuk menjalankan tugas patroli tersebut, Satrol di Koarmada I, Koarmada II dan Koarmada III dilengkapi dengan kapal-kapal bertonase ringan, lincah bermanuver, dan relatif punya kecepatan tinggi. (more…)
Seiring dengan modernisasi yang dilakukan oleh TNI AL, beberapa alutsista yang telah berumur tua dan tak lagi layak operasional maka ‘dipensiunkan’ dengan jalan dibesituakan dan tidak sedikit pula yang ‘dipersembahkan’ sebagai sasaran tembak bagi rudal dan torpedo. Hal tersebut tentunya sudah jamak dilakukan hingga kini. Tapi baru-baru ini ada berita yang menarik dicermati, pasalnya untuk pertama kali ada kapal perang yang aslinya dibeli gress alias benar-benar baru resmi dipensiunkan. Maklum sejak era kesenjataan di orde baru, TNI AL hanya memensiunkan kapal-kapal perangnya yang asalnya dibeli bekas. (more…)