Meski relatif adem ayem, rupanya Brunei Darussalam kini mulai memperhatikan pengadaan drone intai. Lebih baru daripada yang dioperasikan Indonesia, Malaysia dan Filipina, Angkatan Udara Brunei Darussalam dikabarkan tengah mempersiapkan kedatangan lima drone intai maritim RQ-21 Blackjack, yang tak lain merupakan varian lanjutan dari MQ-27 ScanEagle, yang mana keduanya merupakan produksi Boeing Insitu. (more…)
Indonesia, Malaysia, Filipina dan Vietnam, adalah negara di Asia Tenggara penerima hibah drone intai ScanEagle buatan Boeing Insitu dari Amerika Serikat lewat program Maritime Security Initiative (MSI). Sesuai dengan kontrak dan kesepakatan bilateral, jumlah ScanEagle yang diterima tidak sama antar negara. (more…)
Boeing Insitu kondang sebagai manufaktur drone intai ScanEagle dan RQ-21 Blackjack. Namun, selain dari dua jenis drone tersebut, Insitu belum terlihat merilis jenis drone lain. Tetapi belum lama ini, Insitu memperkenalkan konsep drone yang mengusung desain hybrid, menggabungkan desain fixed wing dari RQ-21 Blackjack dan modul rotary wing (drone quad copter). (more…)
Sejak Februari lalu, drone intai ScanEagle telah menjadi kelengkapan sistem intai pada frigat KRI Abdul Halim Perdanakusuma (AHP) 355. Hal ini sekaligus menjadi program pertama penempatan ScanEagle di armada kapal perang TNI AL. Dan guna memastikan operasional drone produksi Boeing Insitu tersebut, pada 16 Juni 2022, awak KRI AHP 355 melaksanakan serangkaian prosedur penerbangan SAT (Sea Acceptance Test) ScanEagle di perairan Selat Madura. (more…)
Bahwa drone intai ScanEagle telah dioperasikan oleh Puspenerbal tentu bukan berita baru lagi, pasalnya kesatuan yang menaungi pesawat nirawak ini pun telah diresmikan sebagai Skadron Udara 700 pada 21 Juni 2021 lalu. Didapuk sebagai ‘kepanjangan mata’ bagi kapal perang, sejauh ini belum pernah diperlihatkan bahwa drone ini telah disiapkan di atas kapal perang TNI AL. (more…)
Sejak dikukuhkan lewat peresmian Skadron Udara 700 pada 21 Juni 2021, kemunculan drone intai ScanEagle masih terbilang jarang, sosoknya hanya terlihat sekilas saat seremoni dalam tayangan YouTube JJM TV. Namun, akun Instagram Puspenerbal pada 1 November 2021, memperlihatkan dengan lebih jelas ScanEagle berikut sistem peluncurnya. (more…)
Moral tempur pasukan Afghanistan rasanya perlu dipertanyakan, pasalnya sejak Washington menarik pasukannya dari negeri kaya konflik tersebut, selain sebagian besar wilayah telah kembali dikuasai Taliban, beragam alutsista kelas wahid seolah ditinggalkan begitu saja di basisnya, sementara sang pengawak dan pasukan Afghanistan sudah melarikan diri. (more…)
Setelah menerima batch pertama yang terdiri dari enam unit drone intai ScanEagle pada Februari 2020, maka baru satu tahun kemudian, yakni persisnya pada 4 Maret 2021, Angkatan Laut Kerajaan Malaysia (TLDM) secara resmi mengukuhkan berdirinya kesatuan yang menaungi armada drone buatan Boeing Insitu tersebut. (more…)
Meski program akuisisinya telah diwartakan sejak awal 2018, namun hingga kini Indonesia belum juga menerima kedatangan drone intai ScanEagle lansiran Boeing Insitu untuk TNI AL. Sementara negara tetangga yang sama-sama mendapatkan program hibah dari Amerika Serikat, yaitu Filipina dan Malaysia, malah sudah lebih dulu menerima ScanEagle. Seperti belum lama ini AL Malaysia disebut telah menerima gelombang pertama, berupa enam unit ScanEagle. (more…)
Bila Indonesia baru berstatus bakal menerima hibah 14 unit drone intai maritim ScanEagle produksi Boeing Insitu, maka tahukah Anda, bahwa pihak pabrikan sudah merilis varian yang lebih baru dari ScanEagle, yaitu RQ-21 Blackjack atau kerap dikenal dengan sebutan “Integrator.” Namun tak seperti ScanEagle yang banyak digunakan oleh negara Non-NATO, maka berbeda dengan RQ-21 Blackjack. (more…)