Sprut-SDM1 “Octopus”, adalah satu dari sekian banyak ranpur amfibi produksi Rusia yang pernah ditawarkan ke Indonesia. Dibangun dari platform BMP-3, Sprut-SDM1 menawarkan sensasi yang unik, yaitu lincah di darat dan air laksana ranpur linud BMD-4M, namun punya daya hancur sekelas Main Battle Tank (MBT), suatu kombinasi yang terbilang langka. (more…)
Mengoreksi artikel sebelumnya tentang instalasi meriam A-220M kaliber 57 mm pada Kapal Cepat Rudal (KCR) 60M KRI Tombak 629, maka yang benar adalah meriam yang terinstall pada KCR produksi PT PAL Indonesia tersebut adalah jenis AU-220M kaliber 57 mm rancangan dan produksi JSC Central Research Institute Burevestnik, Rusia. (more…)
Tak terasa, sudah lumayan banyak varian ranpur amfibi BMP-3 yang dikupas di Indomiliter.com, namun, soelah para desain Rusia yang terbilang kreatif, masih ada beberapa varian BMP-3 yang luput dari ulasan. Salah satunya adalah 9P157 Khrizantema-S. Meski dari bodinya sudah dikenal bahwa ini adalah BMP-3, tapi 9P157 Khrizantema-S punya ciri khas yang terbilang tak lazim, dimana tidak terlihat adanya kubah pada 9P157 Khrizantema-S. (more…)
Keluarga kendaraan tempur (ranpur) BMP-3 akan bertambah lagi, setelah Angkatan Darat Rusia dikabarkan pada tahun depan (2022) akan mengoperasikan Magistr-SV. Dari basis BMP-3, Magistr-SV diberi label sebagai ground forces air defence automation and survellance system. (more…)
Ketimbang negara-negara tajir di Timur Tengah, Uni Emirat Arab (UEA) terbilang yang getol dalam mengembangkan industri alutsistanya, meski banyak uang, rupanya UEA tak ingin terus-terusan bernasib sebagai negara konsumen saja. Di segmen ranpur lapis baja, UEA telah merilis prototipe Infantry Fighting Vehicle (IFV) berpenggerak 8×8 yang diberi label Al Wahash (Wild Falcon). (more…)
Warganet mungkin masih ingat dengan turunan terbaru dari keluarga ranpur BMP-3, yaitu Derivatsiya-PVO 57 mm SPAAG (Self Propelled Anti Aircraft Gun), dimana kanon yang diusung dari kaliber 57 mm, alias satu kaliber dengan meriam PSU (Penangkis Serangan Udara) “Si Mbah” S-60 yang digunakan Arhanud TNI AD. Nah, masih dari satu pabrikan, juga diperkenalkan kendaraan penyuplai amunisi yang diberi label 9T260. (more…)
Netizen pemerhati jagad alutsista mungkin masih ingat dengan ranpur lapis baja Sprut-SDM1 yang pernah disebut diminati oleh Indonesia pada tahun 2018. Nah, kini baru ada kabar anyar tentang status ranpur amfibi tersebut, bahwa tank dengan meriam kaliber 125 mm itu bakal digunakan oleh pasukan lintas udara Angkatan Darat Rusia – Russian Airborne Force (VDV) pada tahun 2023. (more…)
Ada yang unik saat Cina tak ada dalam daftar nama pengguna ranpur amfibi BMP-3 series, pasalnya BMP-3 termasuk IFV (Infantry Fighting Vehicle) terbaik di pasaran, dan dibuat oleh Rusia, yang notabene produk Rusia ‘rajin’ dibeli oleh Cina. Rupanya, Cina tak membeli BMP-3 dari Rusia bukan karena tak suka dengan desain dan kemampuannya, justru nyatanya Cina telah memproduksi ranpur ‘copy’-an BMP-3, yang meski mirip dari desain, tetapi ada beberapa penyesuaian pada bagian internal. (more…)
Mengurutkan keluarga dan garis keturuan ranpur BMP-3 memang cukup banyak jenisnya, seperti jauh hari sebelum maraknya penggunaan drone sebagai wahana intai pergerakan kavaleri, AD Rusia pernah mengandalkan BRM-3K Rys “Lynx” sebagai ranpur intai (combat reconnaissance vehicle). (more…)
Siapa yang tak kenal dengan ranpur lapis baja amfibi BMP-2, namanya begitu legendaris sebagai Infantry Fighting Vehicle dengan populasi mencapai jumlah puluhan ribu unit di seluruh dunia, termasuk variannya, BVP-2 (dibuat secara lisensi oleh Ceko Slovakia) sampai kini menjadi andalan Korps Marinir TNI AL. Dan tahukah Anda, bahwa belum lama berselang, keluarga BMP-2 telah merayakan momen besar. (more…)