Selain jet tempur, rudal jelajah dan senapan serbu, salah satu bukti alih teknologi (transfer of technology) dari Rusia ke India adalah produksi ranpur Infantry Fighting Vehicle (IFV) BMP-2. India memperoleh hak produksi BMP-2 melalui perjanjian transfer teknologi dengan Uni Soviet pada tahun 1980-an. Perjanjian ini mengizinkan India untuk memproduksi kendaraan ini di bawah lisensi oleh manufaktur persenjataan Ordnance Factory Medak (OFMK). (more…)
Close Quarters Battle (CQB) identik dengan peperangan infanteri jarak dekat di lingkungan perkotaan. Namun, apa jadinya bila CQB bukan dilangsungkan oleh infanteri, melainkan oleh unit tempur lapis baja. Dan ini baru saja terjadi untuk pertama kalinya dalam laga perang Ukraina, di mana pertempuran jarak dekat melibatkan duel antara sesama Infantry Fighting Vehicle (IFV), M2A2 ODS Bradley versus BMP dari Rusia. (more…)
Dipercaya punya stok dalam jumlah besar, militer Rusia disebut-sebut atas performa tempur dari Infantry Fighting Vehicle (IFV) era Soviet, BMP-2. Belum lama ini, Rostec yang merupakan holding dari beberapa perusahaan pertahanan Rusia, mengumumkan telah mengirim sejumlah ranpur BMP-2M yang telah mendapatkan peningkatan (upgrade) pada jenis senjatanya. (more…)
Rangkaian kereta api sangat besar perannya dalam perang di Ukraina. Contohnya seperti Rusia yang menggunakan kereta api untuk mendorong logistik dan pergeseran pasukan, kendaraan tempur dan taktis dalam jumlah besar. Mengingat luasnya wilayah daratan Rusia, maka peran kuda besi terbilang vital untuk mendukung pergeseran material tempur ke daerah perbatasan. (more…)
Kesadaran situsiasonal atau situational awareness, menjadi suatu kebutuhan bagi awak kendaraan tempur lapis baja, seperti tank dan infantry fighting vehicle (IFV). Namun kebanyakan, kesadaran situasional pada tank konvensional hanya didapatkan lewat perangkat periskop yang memiliki keterbatasan sudut pandang. (more…)
India dikenal sebagai salah satu negeri ‘penggemar’ produk persenjataan dengan cita rasa Soviet, selain keberadaan ratusan MiG-21 Bison, di matra darat, nyatanya India dikenal sebagai operator IFV (Infantry Fighting Vehicle) BMP-2 dengan populasi yang cukup besar. Bahkan, India telah memproduksi sendiri BMP-2 di dalam negeri. (more…)
Guna meningkatkan daya gempur, “kawin silang” antar alutsista acap kali dilakukan, terlebih oleh operator (negara) yang anggaran pertahanannya ngepas. Setelah Armenia yang memasang meriam PSU (Penangkis Serangan Udara) S-60 pada ranpur lapis baja MT-LB, kini kabar datang dari Irak, dimana ranpur lapis baja amfibi IFV (Infantry Fighting Vehicle) BMP-2 justru dilepas kubahnya dan diganti dengan kanon twin gun PSU ZU-23-2. (more…)
Siapa yang tak kenal dengan ranpur lapis baja amfibi BMP-2, namanya begitu legendaris sebagai Infantry Fighting Vehicle dengan populasi mencapai jumlah puluhan ribu unit di seluruh dunia, termasuk variannya, BVP-2 (dibuat secara lisensi oleh Ceko Slovakia) sampai kini menjadi andalan Korps Marinir TNI AL. Dan tahukah Anda, bahwa belum lama berselang, keluarga BMP-2 telah merayakan momen besar. (more…)
Bila dicermati, sistem senjata pilihan Korps Marinir TNI AL sebagian berkiblat pada Eropa Timur, tidak hanya bicara sejarah sejak era 60an, melainkan ranpur yang hadir agak baruan, seperti BVP-2 dan BMP-3F juga berasal dari Eropa Timur, tepatnya Slovakia dan Rusia. Seolah meneruskan tradisi yang ada, ranpur generasi mendatang Korps Marinir juga dicanangkan dari belahan Eropa Timur, tepatnya kali ini melirik Ukraina, negara pecahan Uni Soviet yang kampiun dalam industri alat-alat berat. (more…)