Bila tiada aral melintang, mediun tank Harimau yang bakal memperkuat kavaleri TNI AD, akan diserahkan pada tahun 2023 ini juga. Sebelumnya, pada Maret 2022, FNSS Savunma Sistemleri telah merampungkan bacth pertama produksi medium tank Harimau (Kaplan MT), dimana batch produksi perdana tersebut dibuat atas pesanan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. (more…)
Kabar duka datang Angkatan Udara Amerika Serikat, kamis pagi, 27 Januari 2020, sebuah pesawat komunikasi udara, E-11A BACN (Battlefield Airborne Communications Node) dengan nomer registrasi 11-9358 dilaporkan telah jatuh dan terbakar di Ghazi, Afghanistan, dimana wilayah tersebut dikuasai oleh milisi Taliban. Meski belum ada keterangan resmi dari AU AS, beberapa media internasional menyebut pesawat yang total lost tersebut turut menewaskan seluruh awaknya. (more…)
Sudah bukan rahasia jika kompartemen ranpur maupun rantis terbilang serba ngepas, atau bahkan terkesan sempit, maklum saja di dalam kendaraan militer cukup banyak perangkat yang tertanam. Namun dalam pertempuran, kadang kondisi serba sempit dan terbatas jelas tak menguntungkan bagi awak pada ranpur. Untuk menyiasati kondisi di atas, OSG ScreeneX meluncurkan teknologi vision through glass khusus di kendaraan perang. (more…)
Sejatinya bukan hanya operator seluler yang mengoperasikan perangkat BTS (Base Transceiver Station), pihak TNI faktanya juga punya perangkat BTS. Namun yang digunakan TNI, khususnya TNI AD adalah jenis BTS mobile dan bukan diperuntukan untuk menyalurkan akses dan koneksi jaringan 3G/4G seperti yang Anda nikmati sehar-sehari. (more…)
Adopsi teknologi Battlefield Management System (BMS) tak pelak menjadikan ranpur (kendaraan tempur) konvensional menjelma laksana ‘ranpur pintar.’ Tak hanya terkoneksi secara data, namun sistem ranpur dan persenjataannya dapat terintegrasi dengan unit komando yang lebih luas, menjadikan pola pergerakan unit kavaleri mampu berjalan efektif dan terpadu antar elemen. (more…)
Kelengkapan pasukan infanteri kian maju dan canggih, terutama dalam konsep battlefield management system (BMS), pergerakan infanteri dalam unit kecil dapat langsung terintegrasi secara komunikasi dengan unit tempur lainnya. Infanteri dalam konsep tersebut lumrah menyandang beragam gadget mumpuni yang unggul dalam komunikasi suara dan data secure berkecepatan tinggi. Satelit disini masih memegang peranan kunci, dan menngingat yang dibutuhkan adalah transmisi data berkecepatan tinggi, maka teknologi yang jadi rujukan yaitu broadband battlefield manpack.(more…)
Gadget dibawa ke medan tempur, nampaknya bukan sesuatu yang asing. Dengan dukungan operating system seperti iOS dan Android, gadget berupa smartphone dapat berdaya guna untuk prajurit, mulai pada fungsi kalkulasi sasaran, sampai komunikasi dalam lingkup Battlefield Management System (BMS) dapat diolah dari smartphone. Dari pabrikan pun, standar ketahanan IP67 untuk water dan dust proof sudah berhasil diwujudkan sejak lama. (more…)
Saat mendengar seputar kemandirian industri alutsista, tentu ada rasa bangga dalam benak hati. Diantara bentuk kemandirian tersebut tercermin pada teknologi Battlefield Management System (BMS) yang dirilis perusahaan swasta nasional asal Bandung, PT Hariff Daya Tunggal Engineering (DTE). Bila di tahun 2015 serangkaian prototipe BMS baru diuji coba dan diperlihatkan ke media, maka kini ratusan ranpur lapis baja kavaleri TNI AD sudah mengadopsi teknologi BMS produksi dalam negeri. (more…)
Drone copter dengan ukuran micro dan nano sepertinya bukan lagi barang langka, tengok saja drone dengan ukuran segenggaman tangan orang dewasa ini marak ditawarkan di pusat perbelanjaan. Dibalik desainnya yang ultra mungil, nano drone memang tak bisa diharapkan banyak untuk membawa payload, alhasil drone model ini lebih ditekankan untuk kebutuhan ‘hiburan’ semata. Namun, lain urusan untuk kebutuhan para penegak hukum dan pasukan elite, nano drone dengan keunggulan fleksibilitas jelas membawa berkah tersendiri dalam mendukung operasi. (more…)
Dengan basis teknologi digital, jalur komunikasi radio yang digunakan TNI dapat terkonvergensi secara mulus dengan jalur komunikasi seluler GSM. Terlebih ada rencana dari TNI AD untuk men-deploy Open BTS (Base Transceiver Station) di kawasan perbatasan dan pedalaman. Implementasi konvergensi kedua jalur teknologi ini dapat terwujud dengan adopsi RoIP (Radio over Internet Protocol) yang dikembangkan Dithubad (Direktorat Perhubungan Angkatan Darat) dengan mitra PT Hariff Daya Tunggal Engineering (DTE).