Untuk pertama kalinya, pembom strategis sayap ayun B-1B Lancer terlihat menggotong jenis bom pintar berpemandu pada pylon eksternal (hardpoint). Namun, bom pintar berpemandu ini bukan sembarang bom, melainkan GBU-72 Advanced 5K (A5K) Penetrator – bom anti bunker (bunker buster bomb) yang beratnya mencapai 5.000 pon atau setara 2.268 kilogram. (more…)
Setelah mendapat lampu hijau dari Turki, maka tinggal menunggu seremoni saja untuk meresmikan masuknya Swedia sebagai negara anggota baru NATO. Sebelum itu, antara Swedia dan Amerika Serikat telah menyepakat kerja sama strategis dalam bidang militer, seperti pemanfaatan beberapa pangkalan udara (lanud) di Swedia untuk dapat digunakan oleh elemen tempur AS. (more…)
Sebagai sekutu AS di Asia Tenggara, militer Singapura dengan anggaran yang kuat serta ‘izin’ akuisisi alutsista first tier dari Washington, menjelma sebagai kekuatan nomer satu di kawasan. Dalam hal kemampuan pengisian bahan bakar di udara (air refueling) Negeri Pulau ini malahan menjadi yang terdepan di Indo Pasifik. Setelah sebelumnya telah berlatih air refueling dengan jet tempur stealth F-35, ada kabar Airbus A330 MRTT (Multi Role Tanker Transport) Angkatan Udara Singapura (RSAF) akan melakukan uji air refueling dengan pembom strategis B-1B Lancer. (more…)
Meski hakekatnya adalah pesawat pembom, namun, yang menarik dketahui adalah untuk pertama kalinya dalam 30 tahun, pembom strategis B-1B Lancer dipasangi bom berpemandu pada internal weapon bay-nya. Pada awal Januari lalu, Pangkalan Udara Dyess di Texas, merilis foto yang menarik seputar aktivitas pemuatan amunisi pada internal weapon bay pembom berdesain sayap ayun tersebut. (more…)
Hari ini, 48 tahun lalu yang bertepatan dengan 23 Desember 1974, menjadi momen besar dalam jagad pembom strategis dunia. Yakni dikenal sebagai tanggal penerbangan perdana pembom sayap ayun B-1 Lancer. Meski telah dicanangkan untuk pensiun, faktanya seri B-1B adalah salah satu dari tiga pembom strategis yang bertugas di armada Angkatan Udara AS saat ini, bersama dengan B-2 Spirit dan B-52 Stratofortress.(more…)
Debutnya sempat terdengar dalam babak awal serangan Rusia ke Ukraina, lantaran pembom strategis Tupolev Tu-160 Blackjack diwartakan telah meluncurkan rudal jelajah udara ke permukaan Kh-101. Lepas dari perannya saat itu, mungkin publik ada yang terlupa, bahwa inilah bomber supersonik yang menyandang kategori tercepat dan terbesar yang saat ini beroperasi di muka Bumi. (more…)
Meski usianya tak lagi muda, namun pembom stategis B-1B Lancer masih punya taji, bahkan pembom dengan sayap ayun yang terbang perdana pada tahun 1974 ini masih menjadi senjata yang diandalkan AS untuk menggertak Cina dan Rusia. Seiring modernisasi dan pemangkasan biaya operasional, ada kabar bahwa Angkatan Udara AS (USAF) telah memulai tahapan pemensiunan B-1B Lancer. (more…)
Kerja terlalu berat, bahkan diforsir menjalankan tugas diluar fungsi asasi, rupanya menimbulkan sejumlah masalah pada pembom strategis B-1B Lancer milik AU Amerika Serikat. Dari segi usia, pun armada B-1B Lancer tak lagi muda, dimana rata-rata adalah produksi era 70/80-an. Dari basisnya di Texas dan Kansas, pembom dari era Perang Dingin ini ibarat kuda beban yang mewakili efek deterens AS di Pasifik kala menghadapi Cina sampai kampanye di kawasan Baltik saat menghadapi kekuatan Rusia. (more…)
Meski dikemas dalam misi latihan, namun kehadiran pembom strategis B-1 Lancer di Lanud Andersen, Guam, dapat diartikan berbeda di tengah memuncaknya perang urat syaraf antara Amerika Serikat dan Cina. Seperti telah diberitakan secara luas, empat unit B-1 Lancer dan 200 ground crew dari 9th Expeditionary Bomb Squadron yang berbasis di Lanud Dyess, Texas, sejak awal Mei lalu telah diterbangkan menuju Guam untuk serangkain latihan bersama mitra sekutu AS dan yang lebih penting adalah penekanan pada reinforce the rules based international order di Laut Cina Selatan. (more…)
Ibarat tua-tua keladi, makin tua makin jadi, mungkin itu peribahasa yang tepat menggambarkan kiprah pembom strategis jarak jauh Boeing B-1B Lancer. Seperti halnya F-16 Fighting Falcon, B-1B Lancer mengawali terbang perdana pada tahun 1974. Dan setelah debutnya mencapai 45 tahun, belum lama ini ada kabar bahwa Amerika Serikat telah mengirimkan satu unit B-1B Lancer ke Arab Saudi. Beda dengan kedatangan B-1B Lancer ke Indonesia di tahun 1996, B-1B Lancer di Arab Saudi dalam urusan serius, yaitu menyangkut dukungan Donald Trump pada kampanye militer Arab Saudi. (more…)