Tag: Arhanudse

“Nggak ada Matinya,” TNI AD Kembali Modernisasi Meriam PSU S-60 Kaliber 57mm

S-60 TNI AD dalam pameran ABRI 1995

Ibarat ungkapan “nggak ada matinya,” meriam penangkis serangan udara (PSU) S-60 yang telah digunakan Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI AD sejak awal dekade 60-an, rupanya masih jauh dari kata pensiun. Dioperasikan dalam jumlah yang lumayan besar, meriam kaliber 57 mm buatan Soviet ini, nampaknya masih akan terus digunakan TNI AD di masa depan. (more…)

Sepenggal Kisah Jenderal Ahmad Yani dan Bofors 40mm L/70

imag0274

Bila mengacu ke eksistensi meriam Arhanud (Artileri Pertahanan Udara) di Indonesia, tak bisa dilepaskan dari persiapan Operasi Trikora di awal dekade 60-an. Hingga kini publik di Tanah Air masih sangat familier dengan meriam sepuh S-60 kaliber 57 mm Arhanud TNI AD. Di periode yang sama Korps Marinir (d/h KKO AL) juga menerima meriam PSU (Penangkis Serangan Udara) tipe M1939 K-61 kaliber 37 mm dan M1939 52-K kaliber 58 mm. Ketiganya adalah alutsista buatan Uni Soviet yang sampai kini masih beroperasi melalui program retrofit. (more…)

Surveillance Radar Rudal Rapier, Mampu Dialihfungsi Mendukung Peran Meriam PSU S-60 57mm TNI AD

Rapier-Missiles-3

Karena usia yang uzur, rudal Rapier memang telah purna tugas, tapi perangkat penunjang sistem rudal tersebut sampai saat ini masih tersimpan, terawat dan dapat dioperasikan oleh Arhanud TNI AD. Diantaranya adalah komponen radar blindfire, generator, fire control unit, dan unit peluncur rudal (launcher unit). Dengan ide dan kreativitas, komponen sistem rudal Rapier kini dapat ‘dibangkitkan’ dari tidurnya. (more…)

AN/UPS-3 TDAR: Radar Penjejak Target Untuk Meriam PSU S-60 57mm Retrofit Arhanud TNI AD

IMAG1492

Ditengah ramainya perbincangan tentang rudal hanud (pertahanan udara) dan kanon reaksi cepat PSU (penangkis serangan udara) terbaru TNI AD dan TNI AU. Terbesit pertanyaan, bagaimana dengan kabar si meriam ‘sepuh’ atau akrab dipanggil “Si Mbah” S-60 yang dimiliki Yon Arhanudse (Artileri Pertahanan Udara Sedang) TNI AD? Apakah meriam PSU yang telah mengabdi 56 tahun ini masih dioperasikan? Maklum ditinjau dari aspek coverage, masih banyak obyek vital di Indonesia yang masih lowong dalam pengamanan sista hanud. (more…)

Ini Dia! Kabar Tentang Rudal Starstreak Arhanud TNI AD

forceshield

Berita mengenai pembelian rudal hanud (pertahanan udara) Starstreak dari Thales, Inggris sudah mengemuka sejak beberapa lama. Pembelian rudal super cepat (high velocity missile) ini pun masuk dalam program MEF (minimum essential force) I Kementerian Pertahanan RI dengan nilai mencapai 100 juta pounsterling. Bahkan satuan tempat bernaungnya rudal ini juga sudah disiapkan, tapi mesti telah lama didengungkan, sosok rudal Starstreak beserta peluncurnya belum juga terlihat di jajaran etalase Arhanud TNI AD. (more…)

PT Pindad dan Saab Perpanjang Usia Operasional Rudal RBS-70 Arhanud TNI AD

IMAG0281

Bagi Arhanud TNI AD, rudal RBS-70 punya kesan tersendiri, pasalnya inilah rudal MANPADS (Man Portable Air Defence System) pertama yang dimiliki TNI AD. Rudal besutan Saab Bofors Swedia ini di datangkan pada era Soeharto atau dekade 80-an. Ada dua jenis RBS-70 yang dioperasikan Arhanud TNI AD, yakni RBS-70 MK-1 dan RBS-70 MK-2. Keduanya dibekadakan pada kemampuan jarak tembak, namun sama-sama berpengendali berkas sinar laser. Dalam gelar operasinya, RBS-70 terintegrasi dengan radar pemandu Giraffe. (more…)

Starstreak HVM: Rudal Tercepat Arhanud TNI AD

1-high-velocity-missile

Pasca pensiunnya rudal Rapier, boleh jadi belum ada rudal arhanud yang benar-benar mumpuni dan mampu bikin pede pertahanan udara di wilayah Ibu Kota Jakarta. Pengganti Rapier memang ada, seperti rudal Grom buatan Polandia, soal kinerja dan performa rudal ini memang menjadi kontroversi. Nyatanya, sekalipun telah ada Grom dalam peluncur Poprad dan kanon 23 mm ZUR komposit Grom, Arhanud TNI AD masih memesan rudal lain dalam segmen MANPADS (Man Portable Air Defence Systems), yakni rudal Mistral dalam platform Atlas, dan kini juga tengah melirik rudal QW-3 buatan Cina. (more…)

Antisipasi Serangan Udara di Atas Jakarta

Dewasa ini kian bertambah Ibu Kota suatu negara berdaulat yang jadi sasaran bombing lewat serangan udara. Dengan beragam dalih dan latar belakang masalah, kita bisa melihat apa yang dialami masyarakat di Baghdad – Irak  dan Tripoli – Libya. Dan, bukan tak mungkin, berikutnya menyusul Damaskus – Suriah, Tehran – Iran, dan Pyongyang – Korea Utara, yang akan menerima serangan udara akibat konflik dengan negara lain. (more…)

S-60 57mm : Meriam Perisai Angkasa ‘Sepuh’ Arhanud TNI AD

S-60 Arhanudse TNI AD dalam sebuah uji penembakan

Berbicara tentang alutsista tua TNI, rasanya tak pas bila meninggalkan sosok meriam yang satu ini. Sosoknya mungkin sudah kerap dilihat banyak orang, pasalnya sedari era orde baru, meriam S-60 kaliber 57mm ini kerap tampil sebagai latar dari barisan prajurit pada perhelatan HUT ABRI/TNI, umumnya meriam ini disandingkan sejajar dengan sista tank AMX-13 MK61. Pemilihan S-60 memang tepat sebagai pemanis untuk latar acara HUT ABRI, tak lain karena panjang laras meriam anti serangan udara ini mencapai 4,39 meter, cukup gagah dan sangar bila laras ditarik keatas menjulang hingga sudut 87 derajat. (more…)