Hampir semua tupoksi dalam operasi udara kini dapat dilakukan oleh drone, seperti yang terbaru drone dapat melakukan misi anti kapal selam (AKS). Seperti belum lama berselang, General Atomics Aeronautical Systems dan Angkatan Laut Amerika Serikat, telah berhasil melakukan uji coba peluncuran sonobuoy dari drone jenis MQ-9A Reaper Block 5. (more…)
Tag: anti submarine warfare
Gantikan Karel Doorman Class, Inilah Profil Frigat Anti Submarine Warfare Belanda dan Belgia

Melanjutkan artikel sebelumnya yang mengupas rencana Belanda dan Belgia untuk mengganti frigat Karel Doorman Class dengan frigat baru dengan kapabilitas Anti-Submarine Warfare (ASW), tentu yang juga menarik perhatian adalah seperti apa sosok frigat ASW yang begitu diinginkan Belanda dan Belgia. Dengan dalih mengantisipasi pergerakan kapal selam Rusia di kawasan Baltik, membuat kedua negara NATO itu berkomitmen untuk bisa mendapatkan unit perdana frigat ASW pada tahun 2028. (more…)
Selain Dibekali Torpedo, Helikopter AW159 Wildcat AL Filipina Juga Dilengkapi Rudal Spike
Jika dibandingkan dengan Indonesia, Filipina memang lebih sedikit dalam unit helikopter anti kapal selam (AKS) yang diadopsi, dimana AL Filipina mengakuisisi dua helikopter AKS Leonardo (d/h AgustaWestland) AW159 Wildcat. Meski ‘kalah’ unit dari Indonesia, rupanya Filipina berusaha memaksimalkan taring kedua unit Wildcat, menjadikan helikopter AKS tercanggih di dunia ini bukan sebatas ‘singa ompong.’ (more…)
Saab AUV62-AT – Target Simulasi Berbasis Akustik untuk Misi Latih Anti Kapal Selam
Terus berlatih dalam berbagai skenario pertempuran, adalah kunci guna menjaga kesiapan tempur bagi armada kapal perang. Dalam konteks strategi anti kapal selam (anti submarine warfare), satuan kapal perang permukaan, unit penerbangan dan unsur kapal selam, perlu mendapatkan kondisi yang serealistis mungkin, ini artinya perlu dihadirkan ‘lawan’ yang punya karakter semirip mungkin dengan torpedo atau kapal selam lawan. (more…)
Bofors 375mm: Peluncur Roket Anti Kapal Selam Frigat Kelas Fatahillah TNI AL

Selain RBU-6000 yang merupakan sista (sistem senjata) peluncur roket anti kapal selam buatan Rusia, TNI AL dalam gelar operasinya juga mengdalkan sista Bofors 375mm, peluncur roket anti kapal selam buatan Bofors (kini Saab Underwater Systems) dari Swedia. Adopsi Bofors 375mm oleh TNI AL bahkan sudah lebih dulu ketimbang RBU-6000. Pasalnya Bofors 375mm menjadi alutsista yang melekat pada frigat kelas Fatahillah, yang terdiri dari KRI Faatahillah (361), KRI Malahayati (362) dan KRI Nala (363). (more…)