Update Drone KamikazeKlik di Atas

Tag: amunisi

Setiap Hari Rusia Produksi 12.320 Amunisi Artileri dengan Biaya per Unit $1000, Lebih Murah 3x Lipat dari Buatan AS dan Barat

Jauh dari surut, perang Rusia versus Ukraina yang telah memasuki tahun ketiga justru kian berkobar. Dan di antara jenis senjata yang masif digunakan adalah penggunaan artileri medan oleh kedua belah pihak. Bila Ukraina sepenuhnya mengandalkan pasokan dari negara-negara Barat, maka Rusia berupaya menggenjot produksi amunisi artileri dari dalam negeri. Mengingat jalannya peperangan yang intens, maka menjadi pertanyaan, berapa banyak amunisi yang diproduksi Rusia? Serta berapa kocek yang dibutuhkan untuk memproduksinya. (more…)

Northrop Grumman Rayakan Pengiriman Ke-100.000 GPS Guided Kits, Ubah Munisi Artileri 155mm Konvensional Menjadi Berpresisi

Perang bak dua mata pisau, satu sisi melahirkan nestapa, namun pada sisi lain menjadi berkah bagi manukfaktur senjata. Dari sekian banyak manufaktur atau vendor yang mendapatkan ‘kue’ dari melonjaknya anggaran pertahanan adalah Northrop Grumman. Kali ini bukan tentang produksi radar, rudal atau pesawat pembom, melainkan Northrop Grumman merayakan telah mengirim 100.000 kit berpemandu GPS (GPS guided kits) untuk dipasangkan pada munisi artileri konvensional (tanpa pemandu). (more…)

Masih Gunakan Mesin Produksi Tahun Enam Puluhan, Pindad Jual Munisi 5,56mm Rp4.200 Per Butir

Meski belakangan lebih kondang namanya sebagai manufaktur panser, medium tank dan rantis lapis baja. Namun tak bisa dipungkiri, nama PT Pindad lebih dulu dikenal sebagai manufaktur senjata perorangan dan munisi. Dan bila melihat beragam operasi keamanan yang digelar TNI dan Polri, bisa dibayangkan betapa banyak munisi yang dibutuhkan, belum lagi munisi dalam jumlah yang memadai juga diperlukan dalam menunjang latihan di setiap satuan. (more…)

Kemhan Datangkan Munisi UOF-2T 100mm dari Ukraina untuk Tank BMP-3F

Meski tank amfibi BMP-3F Korps Marinir dibeli dari Rusia, namun untuk kebutuhan munisinya tak melulu harus dari Rusia. Seperti belum lama diwartakan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI telah membeli munisi untuk meriam 2A70 kaliber 100 mm dari Ukraina. Munisi ini didatangkan lewat jalur laut oleh eksportir Spetstekhnoexport  pada Januari 2019. (more…)

Panhard EBR – Ranpur Berkemudi Ganda Kavaleri TNI AD

ebr00010

Perancis memang bukan pemasok utama alutsista untuk TNI, tapi kiprah Negeri asal Napoleon Bonaparte ini sudah lumayan tersohor dalam menyuplai kebutuhan alutsista TNI, dalam ragam yang berbeda alat tempur maupun perangkat penunjang tempur buatan Perancis telah sejak lama digunakan oleh TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Bisa disebut sejak lama, pasalnya kehadiran alutsista besutan Perancis sudah diadopsi RI sejak era operasi Trikora di tahun 60-an. Salah satu bukti sejarahnya ada di lini kavaleri dan artileri, seperti tank AMX-13, AMX-13 VCI (APC), dan AMX MK61 Howitzer Self Propelled. (more…)

Bofors 40mm L/70 : Eksistensi Dari Era Yos Sudarso Hingga Reformasi

KRI Harimau 607 – salah satu MTB kelas Jaguar yang dilengkapi Bofors 40mm L/70

Dilihat dari kalibernya, jelas meriam ini tak memiliki daya getar yang diperhitungkan oleh lawan. Tapi lain halnya dalam bentuk pengabdian, Bofors 40mm punya andil yang cukup besar dalam kancah perjuangan, khususnya pada elemen armada kapal perang TNI AL dan korps artileri pertahanan udara (arhanud) TNI AD. Meriam ini pun sudah sangat kondang, kiprahnya sudah dimulai sejak perang dunia kedua sebagai sistem senjata anti serangan udara yang diandalkan pasukan sekutu. Dan, hingga kini Bofors 40mm telah diciptakan dalam banyak varian tempur. (more…)

Bofors 57mm MK.1 – Andalan KCR TNI AL Era-80an

Beberapa waktu lalu, kami telah mengulas profil Bofors 57mm MK.2, yakni sosok meriam reaksi cepat dengan desain kubah streamline yang menjadi andalan pada FPB (fast patrol boat)-57 TNI AL. Bofors 57mm MK.2 memang jauh lebih populer di mata kita, karena meriam ini terbilang banyak diaplikasikan pada kapal cepat TNI AL. Tapi sebelum era MK.2, sejatinya armada TNI AL juga sudah menggunakan versi perdananya, yakni Bofors 57mm MK.1. (more…)

TRF-1 CAESAR : Generasi Ketiga Self Propelled Howitzer TNI AD

Menuju target MEF (Minimum Essential Force) yang dicanangkan oleh pemerintah, masing-masing unit militer memang mendapat ‘jatah’ modernisasi alutsista. Meski pengadaannya terbilang pelan, tapi beberapa agenda kedatangan alutsista sudah ada di depan mata. Untuk elemen korps Artileri Medan (Armed) TNI AD misalnya, setelah lama tertinggal di segmen howitzer self propelled (gerak sendiri), ada kabar bahwa akan datang meriam TRF-1 CAESAR (Camion Equipe’ d’un Syste’me d’ ARtillerie). (more…)

M2A2 105mm : Howitzer Tua Yon Armed TNI AD

Howitzer M2A2 TNI AD saat ditarik dengan truk Unimog

Bicara tentang alutsista (alat utama sistem senjata) tua yang dimiliki TNI seolah tak ada habisnya. Dari serangkaian perangkat yang berumur ‘sepuh’, ada satu jenis alutsista dari korps Artileri Medan (Armed) TNI AD yang tak asal tua, tapi juga sangat legendaris, bahkan punya rekam jejak prestasi tempur yang begitu panjang di banyak peperangan. Alutsista tersebut adalah meriam M2A2 Howitzer kaliber 105mm (4.2 inchi), sebuah meriam ringan battle proven (dari versi awal) sejak Perang Dunia II. (more…)