Secara teori, dapat saja pesawat jet bisnis dipersenjatai, namun, faktanya tidak mudah untuk mengintegrasikan suatu jenis senjata, sebut saja rudal jelajah anti kapal kapal ke jet bisnis. Diperlukan biaya besar untuk modifikasi, pengujian sistem, sertifikasi sampai regulasi untuk bisa mewujudkan hal tersebut. Dan salah satu jet bisnis yang mampu menorehkan ‘tinta emas’ dengan menjadi peluncur rudal anti kapal, adalah Dassault Falcon 50 buatan Perancis. (more…)
Bukan hanya Rusia yang punya pengalaman pahit ketika kapal perangnya disengat rudal anti kapal, jauh sebelum insiden yang menimpa kapal penjelajah rudal RTS Moskva di Laut Hitam, maka Angkatan Laut Amerika Serikat sudah punya pengalaman tak mengenakan yang menimpa frigat USS Stark di Teluk Persia. (more…)
Apa yang didapatkan Angkatan Laut Brasil boleh jadi membuat iri warganet di Indonesia, pasalnya AL Brasil telah menerima unit perdana H225M Caracal varian anti kapal, yang oleh Airbus Helicopters disebut sebagai varian paling kompleks dari keluarga helikopter yang dulunya dikenal dengan label EC725 Super Cougar, yang tentunya tak asing di Indonesia, dimana varian H225M Combat SAR telah dioperasikan TNI AU. (more…)
Mengasosiasikan keunggulan suatu produk dengan produk lain sudah jamak dalam dunia marketing, saat ada produk yang sedang lagi ‘naik daun’ maka tak jarang produk lain yang sedang memasuki pasar akan mempersepsikan keunggulannya pada produk yang sedang populer di masanya. Seperti di segmen alutsista, keberhasilan Argentina meluncurkan rudal anti kapal Exocet dalam Perang Malvinas di tahun 1982, rupanya ditangkap sebagai peluang promosi pada merek otomotif Renault. (more…)
Ada kesamaan antara Indonesia dan Brasil, yaitu sama-sama pengguna helikopter H225M Caracal. Namun, bila di Indonesia H225M dioperasikan oleh Angkatan Udara, di Brasil H225M dioperasikan oleh Angkatan Laut. Dan terkait H225M dari Negeri Samba, baru-baru diwartakan untuk pertama kalinya AL Brasil (Marinha Do Brazil) berhasil melakukan uji coba penembakan rudal anti kapal AM-39 Exocet dari H225M. (more…)
Belum lama berselang, sebuah portal online nasional menyebut bahwa pesawat intai maritim CN-235 220 jika disinergikan dengan jet tempur Sukhoi Su-27/Su-30, maka akan menjadi senjata penghancur kapal perang yang mematikan. Walau masih mengundang tanya besar, peryataan tersebut ada nilai kebenarannya, terutama bila dikaitkan home base Skadron Udara 11 dan Skadron Udara 5 berasal dari lanud yang sama, yakni Lanud Hasanuddin di Makassar. (more…)
Super Puma Puspenerbal TNI AL memang spesial, disamping kodratnya sebagai helikopter angkut, produksi PT Dirgantara Indonesia (d/h PT IPTN) ini juga punya kemampuan sebagai platform peluncur rudal anti kapal AM-39 Exocet. Meski proyek meluncurkan Exocet akhirnya batal, Super Puma TNI AL tampil beda dengan bekal search radar dan radar intai maritim di bawah hidung. (more…)