Ibarat tradisi, posisi eksportir persenjataan terbesar di dunia masih kukuh dipegang oleh Amerika Serikat. Sementara seterunya, yakni Rusia berada di posisi kedua terbesar sebagai eksportir persenjataan global. Namun, dinamika yang berlangsung di pasar internasional begitu cepat, pecahnya perang Ukraina sedikit banyak berpotensi untuk menggeser posisi Rusia. (more…)
Melihat jenis alutsista yang juga digunakan oleh TNI dalam laga perang di Ukraina, menjadi menarik untuk diperhatikan. Setelah debut rantis Bushmaster MRAP 4×4, VAB, BTR-4, BMP-3 sampai meriam hanud S-60, ada lagi satu jenis alutsista radar yang bakal beraksi di Ukraina, dan tentunya selama ini jenis yang sama telah dioperasikan Arhanud TNI AD. Yang dimaksud adalah radar GroundMaster 200 (GM 200) produksi Thales. (more…)
Tidak seperti misi Rafale ke Indonesia pada Maret 2015, yang terdiri dari satu Rafale C (single seat) dan satu Rafale B (tandem seat), pada Misi Pegasus 2018 dan Pegasus 2022 yang dibawa Angkatan Udara Perancis adalah satu flight yang terdiri dari tiga Rafale B. Meski yang dibawa adalah varian tandem seat yang notabene untuk fungsi latih tempur, toh aksi Rafale dalam penerbangan terjauhnya ini dapat maksimal, terutama saat latihan udara multilateral Pitch Black 2022 yang belum lama berlangsung di Darwin, Australia. (more…)
Fungsionalitas rantis amfibi multiguna sekelas PTS-10 milik Korps Marinir jelas tak dapat diragunakan. Punya payload sedemikian besar dengan roda rantainya, rantis ini sanggup melibas medan berat dengan mudah. Namun, PTS-10 jelas sudah uzur dari segi usia, ditambah performa mesinnya yang dianggap boros. Lantaran masuk dalam doktrin gelaran operasi amfibi Angkatan Laut Rusia, kini ada PTS-4 yang merupakan varian pengembangan dari PTS-10. (more…)
Buntut dari meletusnya konflik bersenjata adalah meningkatnya anggaran pertahanan pada satu atau beberapa negara yang terkait. Seperti pada konflik Rusia versus Ukraina, banyak negara barat dan NATO yang terpaksa mendongkrak budget pertahanannya untuk pengadaan alutsista baru. Dan bagi manufaktur persenjataan, hal tersebut menjadi momen emas untuk menawarkan produknya ke negara yang dimaksud. Dalam hal ini, ada kabar bahwa Korea Selatan berhasil meraih top score dalam kontrak pengadaan alutsista. (more…)
Desainnya yang futuristik jelas menarik perhatian pada Submachine Gun (SMG) buatan Amerika Serikat ini, namun harus diakui filosofi nama pabrikan sang SMG ini juga cukup unik. SMG dengan label Kriss Vector buatan Kriss USA ini mengambil filosofi nama Keris, senjata tradisional di Jawa. Dan karena lidah orang asing kemudian menyebut Keris sebagai Kriss. Bahkan disebut-sebut, Kriss Vector ini juga telah digunakan salah satu pasukan elite di lingkungan TNI AD. (more…)
Sudah lumrah bila angkatan udara punya pesawat pembom, tapi agak terdengar beda bila yang punya pembom adalah angkatan laut. Faktanya, memang hanya beberapa kekuatan terpilih di dunia yang punya pembom pada etalase penerbangan angkatan lautnya. Dan, Indonesia pernah menjadi salah satu kekuatan tersebut, yakni pada dekade 60-an. (more…)
Tak bisa dibayangkan bagaimana sebuah negara di dunia ini mampu bertahan tanpa kekuatan militer permanen. Kekuatan militer permanen yang dimaksud adalah kekuatan militer yang melindungi kedaulatan daratan, laut dan ruang udaranya. Meski sebagian besar zona-zona di dunia mayoritas berada pada keadaan damai, namun kemungkinan terjadinya invasi dan agresi menjadi probabilitas yang patut diperhitungkan. (more…)
Pecahnya perang Rusia – Ukraina mulai berimbas pada dukungan perbaikan dan suku cadang alutsista, dimana negara-negara pengguna persenjataan buatan Rusia mulai merasakan beragam kesulitan. Masalah yang mencuat seperti teknik pengiriman pesawat/helikopter ke Rusia, sampai ke pola pembayaran. Maklum, sanksi yang dikenakan oleh Barat ke Rusia lumayan banyak, termasuk ke sektor perbankan. (more…)