Karena butuh waktu lama menanti kehadiran kapal selam Scorpene Evolved, maka KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkapkan usulan untuk pembelian kapal selam sebagai penggunaan sementara (interim) untuk menjaga perairan Indonesia. Opsi ini harus diambil sembari menunggu kapal selam baru pesanan Indonesia rampung dan siap operasional. Boleh jadi, hal tersebut dianggap peluang oleh China State Shipbuilding Corporation (CSSC). (more…)
Hadir dalam booth di Indo Defence 2022, nama Chaeseri Defence mulai dikenal di Indonesia, terlebih sebelumnya manufaktur kendaraan militer asal Thailand ini pernah memasok First Win (Hanoman) 4×4, rantis lapis baja MRAP (Mine Resistant Ambush Protected) yang digunakan Sat-81/Gultor Kopassus. Dan di ajang Thai Defense & Security 2023 exhibition (6 – 9 November 2023) di Bangkok, Chaeseri Defence berhasil merebut perhatian dengan memperkenalkan prototipe ranpur amfibi bergerak roda ban 8×8. (more…)
Meski teknologi persenjataan yang dibangun oleh Cina sudah sedemikian modern, namun, ada batu sandungan dalam produksi mesin kapal selam diesel listrik, yang mana pasar ekspor belum memberikan kepercayaan pada kualitas mesin kapal selam buatan Cina. Hal ini ditegaskan oleh Thailand yang secara resmi menunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan, atas proyek pengadaan kapal selam berteknologi AIP (Air Independent Propulsion) S26T class (Yuan class) yang dibangun China Shipbuilding and Offshore International Company (CSOC). (more…)
Setelah menuntaskan tahapan sea trial pada Desember 2022, kapal serbu amfibi – Landing Platform Dock (LPD) terbesar di Asia Tenggara, HTMS Chang 792 telah dilayarkan dari Cina menuju Thailand pada 18 April 2023, setelah sehari sebelumnya dilakukan delivery ceremony di Hudong Zhonghua Shipyard di Shanghai. (more…)
Seharusnya Thailand di akhir tahun ini sudah menerima kapal selam S26T Yuan class dari Cina. Namun, karena masalah seputar penggunaan mesin, membuat jadwal pembangunan kapal selam diesel listrik menjadi berantakan, bahkan disebut masa depan proyek kapal selam itu terancam. (more…)
Nama korvet milik Angkatan Laut Kerajaan Thailand HTMS Sukhothai (FS-442) menjadi trending topik, yakni setelah kapal perang buatan Amerika Serikat itu dinyatakan tenggelam setelah dihantam badai dengan gelombang tinggi di Teluk Thailand pada 18 Desember 2022. Sebelum kemasukan air dan tenggelam, korvet itu terlebih dahulu mengalami kegagalan listrik dan mekanisme pompa, membuat lambung kapal miring 60 derajat. Tidak ada korban dalam insiden ini, semua awak dapat dievakuasi. (more…)
Thailand rupanya mendapat manfaat optimal berkat kerja samanya dengan Cina. Dikenal lumayan banyak mengakuisisi alutsista dari Cina, Angkatan Laut Thailand saat ini diketahui tengah menanti dua jenis kapal perang produksi Cina. Yang pertama adalah bakal tibanya Landing Platform Dock (LPD) terbesar di Asia Tenggara, Type 071E, dan kapal selam diesel listrik dengan teknologi AIP (Air Independent Propulsion) S26T Class. (more…)
Belum lama ini galangan kapal Hudong Zhonghua shipyard di Shanghai, Cina, telah meluncurkan tiga kapal perang terbarunya. Yaitu dua unit frigat Type 054A, yang masing-masing pesanan AL Cina dan AL Pakistan. Sementara kapal ketiga adalah LPD (Landing Platform Dock) Type 071E pesanan AL Thailand. (more…)
Pemerintah Thailand rupanya berniat betul untuk memberdayakan industri pertahanan di dalam negerinya, alih-alih menerima tawaran pengadaan ranpur amfibi dari luar negeri, Kementerian Pertahanan Negeri Gajah Putih itu justru memilih ranpur APC amfibi produksi perusahaan dalam negeri untuk kebutuhan Korps Marinir. (more…)
Ada yang unik dari program akusisi dan modernisasi alutsista Thailand, pasalnya Negeri Gajah Putih ini terlihat bisa luwes menggunakan alutsista besutan AS/Barat dan Cina. Untuk matra udara misalnya, program eMLU (enhanced Mid-Life Update) pada armada F-16 Fighting Falcon sudah lebih maju dan tuntas ketimbang Indonesia. Bicara helikopter angkut serbaguna, selain mengoperasikan Mi M-17V5, Angkatan Darat Thailand juga pengguna helikopter Black Hawk. (more…)