Berdasarkan penawaran dari Savunma Teknolojileri Mühendislik (STM), Turki mengsulkan untuk memasok kapal perang dalam program Littoral Mission Ship (LMS) Batch 2 untuk Angkatan Laut Malaysia. Dan pada Juni 2024, Malaysia secara resmi memesan tiga kapal korvet Ada class. (more…)
Jumlah kapal selam tidak berarti bila tingkat kesiapan operasionalnya rendah, untuk itu mencapai level kesiapan operasional kapal selam bukan perkara mudah. Seperti belum lama ini, Menteri Pertahanan (Menhan) Malaysia, Datuk Seri Mohamed Khaled Nordin menyebut bahwa kondisi salah satu kapal selam Scorpene class, yakni KD Tun Razak dalam kondisi prima setelah 18 bulan direparasi. (more…)
Pada tanggal 25 Agustus 2024, Angkatan Laut Malaysia (TLDM) kehilangan salah satu kapal perangnya, yakni eks kapal cepat rudal (KCR) KD Pendekar 3513 (Handalan class). KD Pendekar telah tenggelam sepenuhnya di lepas pantai Tanjung Penyusop, Johor, setelah sebelumnya terendam banjir, yang mana hal itu dipucu karena KD Pendekar menabrak sebuah objek di dalam air. (more…)
Setelah tertunda tujuh tahun, akhirnya frigat Maharaja Lela class, atau disebut juga Littoral Combat Chip (LCS) telah memasuki air di galangan Boustead Heavy Industries Corporation pada 25 Mei 2024. Flagship Angkatan Laut Malaysia tersebut adalah KD Maharaja Lela dengan nomer lambung 2501. Dan ada kabar lanjutan, bahwa KD Maharaja Lela direncanakan akan memulai tahapan sea trial pada bulan November 2024. (more…)
Meski secara teori dapat dilakukan oleh kebanyakan kapal selam modern, namun faktanya, tidak dengan mudah negara operator kapal selam mampu mengoperasikan dan meluncurkan rudal jelajah yang dilepaskan dari kapal selam (submarine launched). Sebagai ilustrasi, di Asia Tenggara, baru Angkatan Malaysia dengan kapal selam KD Tunku Abdul Rahman (Scorpene class) pernah meluncurkan Exocet SM39 Block 2 saat Exercise Taming Sari 2021. (more…)
Bila TNI AL punya Mandau class yang dinobatkan sebagai generasi kapal cepat rudal (KCR) di era Orde Baru, maka di Malaysia pada periode yang sama juga punya KCR yang serupa, yang disebut Handalan class. Persenjataan antara Mandau dan Handalan class mirip, yang membedakan Mandau class adalah buatan Korea Selatan, sementara Handalan class adalah buatan Swedia. Dan ada kabar, pada 25 Agustus 2024, salah satu Handalan class mendapat musibah saat berlayar. (more…)
Mewarnai kecanggihan kapal selam Scorpene di Malaysia, rupanya tidak bisa dilepaskan dari skandal korupsi, setelah kasus yang mengemuka pada tahun 2015, kini ‘KPK Malaysia’ atau Malaysian Anti-Corruption Commission (MACC) tengah menggelar penyelidikan baru yang fokus pada penyalahgunaan anggaran sebesar RM42 juta. (more…)
Lantaran pensiun muda tapi masih strong, maka bisa ditebak, bahwa frigat HMAS ANZAC akan dilirik oleh negara-negara sahabat Australia di utara. Dan biasanya ada saja yang mendorong pihak internal di dalam negeri yang bersangkutan untuk mencoba menawar kapal perang tersebut. Setelah rumor frigat HMAS ANZAC (FFH 150), yang akan dijual ke Filipina, kini ada kabar datang dari neger jiran yang diam-diam sempat menganalisa untuk mengakuisisi HMAS ANZAC. (more…)
Setelah tertunda tujuh tahun lamanya, akhirnya ada kabar datang dari Negeri Jiran, bahwa kapal pertama dari frigat Maharaja Lela class, atau disebut juga Littoral Combat Chip (LCS), telah memasuki air di galangan Boustead Heavy Industries Corporation. Flagship Angkatan Laut Malaysia tersebut adalah KD Maharaja Lela dengan nomer lambung 2501. (more…)
Sebagai negara persemakmuran, tentu ada hubungan khusus antara Malaysia dan Inggris. Seperti belum lama ini ada kabar, bahwa Inggris telah mengirim proposal penawaran untuk menjual sepasang frigat Type 23 Duke class milik Angkatan Laut Inggris (Royal Navy). Tawaran Inggris ditekankan untuk mengisi kesenjangan kekuatan armada Angkatan Laut Malaysia (TLDM) yang tengah menanti tuntasnya pembangunan LCS Maharaja Lela class (paling cepat) pada tahun 2026. (more…)