Selain meluncurkan sistem pertahanan udara (hanud) anti rudal balistik “Shahid Arman”, di waktu yang bersamaan Iran juga meluncurkan sisten hanud jarak pendek – SHORAD (Short Range Air Defence) berbasis rudal yang diberi label “Azarakhsh.” Sistem hanud ini mengadopsi self propelled pada sasis truk ringan yang dilengkapi rudal jarak pendek, yang pada peluncurnya terintegrasi radar dan sensor electro optic dan infrared (EO/IR). (more…)
Kedatangan jet tempur F-16 Fighting Falcon ke Ukraina ibarat tinggal menunggu waktu, setelah mendapat lampu hijau dari Amerika Serikat, maka Belanda dan Denmark telah menyatakan komitmen untuk mengirimkan pesawat tempur multirole battle proven tersebut untuk menghadapi penempur Rusia. (more…)
Berbeda dengan puing balon mata-mata Cina yang dengan mudah diambil dari lepas pantai Carolina selatan, maka tidak demikian dengan dua objek tidak dikenal yang ditembak di perbatasan AS – Kanada dan perairan Alaska. Meski diklaim medan sulit dan pencarian telah dihentikan, namun, boleh jadi hal tersebut untuk menyiasati ‘malu’ karena yang ditembak AIM-9X Sidewinder hanya balon hobi yang harganya US$12 (Rp180.000). (more…)
Jet tempur stealth F-22 Raptor dan rudal AIM-9X Sidewinder, kombinasi dua senjata ini sontak naik daun tatkala dengan gemilang menembak jatuh balon mata-mata Cina di ketinggian 20.000 meter di lepas pantai Carolina selatan pada 4 Februari lalu. (more…)
Bahwa rudal udara ke udara jarak dekat besutan Raytheon AIM-9 Sidewinder punya kemampuan ‘plus’ sebagai rudal udara ke permukaan sudah pernah dikupas di artikel terdahulu. Kebisaan tersebut bukan hanya pada varian anyar AIM-9X Block II, melainkan varian lawas AIM-9P2 pun terbukti sukses diuji tembak ke sasaran di permukaan, seperti yang telah dilakukan penerbang jet tempur F-5E Tiger II TNI AU pada sasaran eks KRI Hiu. Namun, ada fakta baru seputar kebisaan Sidewinder sebagai rudal udara ke permukaan. (more…)
Posisinya saat itu berada di Samudera Hindia, barat daya Tanjung Mebulu, Bali, KRI Hiu menjadi kapal perang pertama di Indonesia yang menjadi ‘korban’ terjangan rudal anti kapal Harpoon dan rudal AIM-9P2 Sidewinder. Meski tak dilakukan secara bersamaan, kombinasi pukulan dari dua rudal beda jenis ini akhirnya mengkaramkan kapal perang TNI AL eks USS Malvern PC-580. (more…)
Untuk ukuran saat ini, Indonesia mungkin bisa dibilang tertinggal dari Singapura dan Australia, khususnya dalam adopsi rudal udara ke udara jarak dekat. Bila kini Indonesia masih menanti kehadiran AIM-9X Sidewinder, maka kedua negara tetangga sudah lebih dulu menggunakan AIM-9X. Namun, tahukah Anda, bahwa pada dekade 60-an, TNI AU sudah memiliki rudal udara ke udara (air to air missile) jarak dekat yang cukup canggih pada masanya. Bahkan Indonesia jauh lebih dulu menggunakan rudal udara ke udara dibanding negara-negara di kawasan Asia Tenggara dan Australia. (more…)
Seiring modernisasi armada F-16 A/B Block15 OCU dan rencana pengadaan dua skadron F-16 Viper oleh TNI AU, maka kedatangan rudal udara ke udara jarak dekat mutakhir AIM-9X Sidewinder menjadi begitu dinantikan. Dari dokumen yang dirilis pada tahun 2015, setidaknya Indonesia akan menerima 30 unit rudal AIM-9X-2 Sidewinder Block II, 20 unit AIM-9X-2 captive air training missiles (CATM), 2 unit CATM-9X-2 Block II tactical missile guidance units, 4 unit CATM-9X-2 Block II guidance units, dan dua dummy air training missile. Namun, tahukah Anda, bahwa AIM-9X Sidewinder dapat di-setting sebagai rudal udara ke permukaan? (more…)
Meski hubungannya dengan Amerika Serikat belakangan sedang tak akur, namun berstatus sebagai anggota NATO, Turki memiliki arsenal persenjataan yang modern dan terdepan di lini peperangan udara, bicara rudal udara ke udara seperti AIM-9 Sidewinder dan AIM-120 AMRAAM, tentulah dimiliki dalam jumlah cukup oleh Negeri Ottoman. Namun, rupanya Turki sejak 2013 telah mempersiapkan dua jenis rudal udara ke udara untuk menggantikan Sidewinder dan AMRAAM. (more…)
Publik pemerhati di Indonesia pastinya menantikan hadirnya sistem rudal hanud NASAMS (National Advanced Surface-to-Air Missile System). Dan sampai saat ini yang sudah jelas adalah kontrak pengadaan untuk peluncurnya, sementara untuk rudal yang menggunakan basis AIM-120 AMRAAM (Advanced Medium-Range Air-to-Air Missile) masih belum ada update lebih lanjut. Namun ada kabar baik datang dari Kongsberg dan Raytheon, pasalmya NASAMS kini dapat pula meluncurkan rudal selain AIM-120, persisnya sistem NASAMS kini dapat meluncurkan AIM-9X Sidewinder. (more…)