Militrer Amerika Serikat terbilang getol untuk menyelamatkan asetnya yang tenggelam di laut. Setelah upaya pengangkatan bangkai jet tempur F-35B Lightning IImilik Inggris di Laut Mediterania, kini giliran AL AS tengah mempersiapkan upaya pengangatan pesawat intai airborne early warning (AEW) Northrop Grumman E-2D Advanced Hawkeye yang jatuh di peraiaran dekat Pulau Wallops, Virginia. (more…)
Untuk pertama kalinya, jet tempur stealth F-35 Lightning II melakukan perjumpaan dengan lawan tandingnya, sesama penempur stealth, Chengdu J-20. Perjumpaan tersebut terjadi di Laut Cina Timur, setelah F-35 diklaim mampu mendeteksi J-20. Seperti dikutip dari FlightGlobal.com (16/3/2020), tanpa menyebut kapan momen itu terjadi, kabar jejumpaan dua rival itu disampaikan oleh Komandan US Pacific Air Forces, Jenderal Kenneth Wilsbach. (more…)
Angkatan Udara Cina mengalami kemajuan yang pesat di lini jet tempur, pembom, pesawat angkut taktis sampai drone penempur. Tapi tidak itu saja, Cina juga mengalami kemajuan yang pesat di lini pesawat intai jenis Airborne Early Warning and Control (AEW&C) atau Airborne Warning And Control System (AWACS). (more…)
Lepas dari keunggulan yang ditawarkan, adalah fakta yang tak bisa dibantah bila biaya akuisisi pesawat intai AWACS (Airborne Warning and Control System) atau AEW&C (Airborne Early Warning and Control) terbilang mahal. Sementara dari aspek risiko, jenis pesawat mahal dengan antena khusus ini menjadi sasaran strategis oleh rudal udara ke udara jarak jauh. (more…)
Faktanya, bukan perkara mudah untuk mengakuisisi pesawat intai dengan kemampuan peringatan dini atau kondang disebut Airborne Early Warning and Control (AEW&C). Sebagai buktinya, sejak Minimum Essential Force II bergulir pada periode 2015 – 2019, realisasi pengadaan pesawat AEW&C yang telah dicanangkan akan dibeli Indonesia, tak kunjung menuai kontrak apa pun. (more…)
Saab GlobalEye di Dubai AirShow 2019 (Foto: David Donald)
Mempertegas MoU pada Dubai AirShow 2019 atas pengadaan tambahan pesawat intai GlobalEye, Saab pada 4 Januari lalu telah mengofirmasi meraih kontrak dari Uni Emirat Arab untuk penambahan dua unit GlobalEye dengan nilai mencapai US$1,018 miliar. Dengan penambahan ini, menjadikan nantinya negeri kaya minyak ini akan mengoperasikan total lima unit Saab GlobalEye. (more…)
Ilustrasi Airbus A320 dengan antena tegak AEW&C (livefistdefence.com)
Angkatan Udara India rupanya jeli melihat peluang, saat banyak pesawat milik Air India mangkrak akibat pandemi Covid-19, maka dilakukan upaya untuk mengakuisisi sejumlah pesawat narrow body Airbus A320. Bukan untuk dijadikan sebagai pesawat angkut VIP/VVIP, melainkan enam unit A320 milik Air India akan dikonversi menjadi pesawat Airborne Early Warning & Control (AEW&C). (more…)
Bagi Indonesia, memiliki pesawat intai dengan kemampuan AEW&C sepertinya masih merupakan jalan panjang yang belum jelas bagaimana akhirnya, padahal rencana akuisisi pesawat AEW&C sejatinya telah tertuang dalam MEF (Minimum Essential Force) II 2015-2019. Lain dengan Indonesia yang masih berencana untuk punya, maka lain halnya dengan Australia, negara benua di selatan Indonesia ini malahan sudah mencanangkan untuk mengganti Boeing E-7A Wedgetail AWACS (Airborne Early Warning and Control System). (more…)
Meski sempat dibuat patah hati, lantaran batal mendapatkan radar EL/W-2090 Phalcon dari Israel, rupanya tak menyurutkan langkah Cina untuk mengembangkan beragam varian pesawat intai bergenre AEW&C (Airborne Early Warning & Control). Setelah kabar terbaru yang menyebut pesawat AEW&C untuk pengoperasian dari kapal induk, Xian KJ-600 telah terbang perdana, maka ad kabar baru lagi seputar pesawat AEW&C, dimana pesawat AEW&C milik Cina dikabarkan telah mempunyai kemampuan air refueling.(more…)