Tachyon UAV – Drone Intai Rusia dengan Desain Mirip Pembom Stealth B-2 Spirit
|Bagi pemerhati alutsista Rusia, maka detail setiap apa yang dikerahkan militer Rusia dalam operasinya di Ukraina selalu menarik untuk dicermati. Di segmen drone, sudah banyak yang diulas tentang beragam jenis drone yang dilibatkan, mulai dari misi intai sampai serangan ke permukaan. Namun, ada satu yang terlewat, yaitu Tachyon UAV.
Baca juga: Drone Bayraktar Ukraina Ditembak Sistem Rudal Shtil Rusia di Lepas Pantai Krimea
Tachyon bukanlah drone yang tampil sangar, drone ini termasuk mini UAV dengan tugas untuk misi intai. Tachyon adalah produksi Izhmash – Unmanned Systems LLC (Izhevsk). Untuk pertama kalinya drone ini diperkenalkan pada tahun 2012.
Tachyon dirancang untuk monitoring, adjust fire, target designation, dan damage assessment. Drone ini efektif ditugaskan untuk melakukan foto udara dan video area pada jarak jauh, jika perlu, dapat digunakan sebagai pengulang sinyal komunikasi (communication signal repeater). Saat ini, drone ini digunakan di pasukan darat, serta di unit Angkatan Laut Rusia.
Pengembangan dan desain Tachyon dimulai pada akhir tahun 2000-an. Meski pada awalnya dikembangkan dan dimaksudkan untuk digunakan secara eksklusif di bidang militer, karakteristik teknis dan operasional penerbangan drone ini memberikan potensi tinggi untuk digunakan oleh sipil dan pertahanan non militer.
Tachyon dikembangkan dengan konfigurasi aerodinamis dari “flying wing” yang mengingatkan pada desain pembom stealth B-2 Spirit. Skema ini adalah jenis desain tanpa ekor dengan badan drone yang dikurangi.
Tachyon UAV terdiri dari komponen automatic autopilot control system, power plant, controls, onboard power supply system, serta sistem pendaratan parasut dan removable target load units, yang dapat bervariasi tergantung pada misi yang diselesaikan oleh drone. Drone diluncurkan menggunakan ketapel (catapult) dan metode pendaratan lewat parasut.
Tachyon dirancang untuk digunakan dalam kondisi iklim yang keras pada suhu -30 to + 40 ° C, dan dapat dilengkapi dengan kamera video, imager termal, dan peralatan lainnya. Perangkat ini memiliki karakteristik berat dan ukuran yang kecil dan dapat digunakan di berbagai suhu dan ketinggian, serta dengan kecepatan angin yang signifikan.
Downed Russian Tachyon UAV, reportedly in Donetsk Oblast pic.twitter.com/aEfUQ49h08
— OSINTtechnical (@Osinttechnical) May 3, 2022
Berat awal drone tidak melebihi 25 kg, dengan massa muatan 5 kg. Drone kecil ini dapat digunakan untuk kepentingan intelijen militer di siang dan malam hari pada jarak hingga 40 kilometer dan terbang sampai ketinggian 4.000 meter. Bahkan dalam kondisi cuaca buruk, operasi diizinkan dengan hembusan angin hingga 15 meter per detik.
Baca juga: Leleka 100 – Dioperasikan Dalam Misi Intai Melawan Rusia, Inilah Drone Produksi Ukraina
Tachyon memiliki desain yang cukup kompak, panjangnya tidak melebihi 61 cm, dan lebar bentang sayap 2 meter. Meskipun ukurannya kecil, karena bentuk aerodinamisnya yang istimewa, ia dicirikan oleh kemampuan manuver yang tinggi dan stabilitas dalam penerbangan. Motor listrik tunggal digunakan sebagai pembangkit listrik, yang memungkinkan drone mencapai kecepatan hingga 120 km per jam. Durasi maksimum drone hingga dua jam. (Gilang Perdana)
Kl cm desain tp tidak ada fitur siluman buat apa? Ketinggian 4000m tembak AK 47 jg jatuh
Yakin demi Moskva kebakaran disamber gledek tenggelem ditarik tugboat ada komponen Isreal di drone tsb.
Ini pake kamera komersial Canon juga kaya Orlan?