Swedia Luncurkan “Strella Study”, Jajaki Jet Tempur Gripen Jadi Wahana Peluncur Satelit Kecil
|Diam-diam Swedia rupanya tertarik pada pemanfaatan ruang angkasa bagi kepentuingan pertahanan, terlebih di bawah ancaman Rusia sejak bergabung menjadi anggota NATO, maka berbagai opsi harus disiapkan, seperti dengan meluncurkan satelit kecil pada LEO (Low Earth Orbit/Orbit Bumi Rendah).
Namun, yang unik peluncuran satelit tersebut tidak dilakukan menggunakan roket, melainkan dengan memanfaatkan jet tempur Saab Gripen. Seperti dikutip Breaking Defense (25/7/2024), otoritas pertahanan Swedia telah menugaskan sebuah studi tentang kemampuan peluncuran satelit menggunakan jet tempur Gripen.
Studi yang disebut “Strella Study” ini akan mengkaji tentang kelayakan peluncuran satelit kecil ke luar angkasa menggunakan jet tempur multirole Gripen, terutama karena desakan negara Nordik itu untuk mencari cara baru untuk memperkuat operasi militer yang tersebar dan menghadapi potensi invasi Rusia.
Studi ini dipimpin oleh Angkatan Udara Swedia yang bekerja sama dengan Badan Penelitian Pertahanan (Defense Research Agency) negara itu, Strella Study berkisar pada “potensi Gripen untuk meluncurkan satelit kecil ke LEO (Orbit Bumi Rendah),” kata Kolonel Ella Carlsson, kepala Divisi Luar Angkasa Angkatan Udara Swedia.
Melihat pertempuran yang gesit dan “operasi penyebaran, semuanya tentang bagaimana kita dapat menggunakan kekuatan ini? Bagaimana kita dapat menggunakannya untuk luar angkasa? Mungkin Anda dapat menggunakan pesawat tempur Gripen,” katanya.
Studi tersebut, yang diungkapkan Carlsson minggu lalu di acara Swedish Air Force Fan Club di London, disusun setelah percakapan dengan mantan direktur jenderal Badan Antariksa Ukraina yang membahas tentang manfaat kemampuan peluncuran satelit yang responsif.
Konsep jet tempur yang mengirim satelit ke luar angkasa bukanlah hal yang sepenuhnya baru. Italia sebelumnya telah menjajaki jalur yang sama, yakni dengan menjajaki apa yang diperlukan bagi Eurofighter Typhoon untuk meluncurkan satelit kecil ke luar angkasa. Pesawat komersial yang lebih besar lebih umum digunakan untuk melakukan tugas tersebut, tetapi tidak untuk jet tempur. Sebelum bangkrut, Virgin Orbit berhasil mengirim 10 satelit ke LEO dari platform peluncuran Boeing 747.
Meskipun studi dari Swedia tersebut terdengar menantang, tapi tidak ada jaminan bahwa studi tersebut akan menghasilkan kemampuan operasional di masa mendatang.
“Mengenai hal-hal spesifik dari Strella Study dan tujuan yang dimaksudkan, kami tidak akan menilai kelayakan maupun hasilnya,” kata juru bicara Saab dalam sebuah pernyataan.
Strella Study selaras dengan strategi pertahanan luar angkasa pertama Swedia yang diumumkan awal bulan ini dan yang didasarkan pada empat pilar, yang secara umum meliputi: kebebasan bertindak, pengembangan portofolio kapabilitas, komitmen terhadap operasi yang bertanggung jawab, dan penyampaian kebijakan luar angkasa yang dapat berkontribusi pada “kesiapsiagaan krisis.” (Bayu Pamungkas)
ASM-135 ASAT – Satu-satunya Rudal dari Jet Tempur yang Sukses Hancurkan Satelit di Luar Angkasa
Statemen yg sangat diplomatis dan penuh kehati-hatian, tapi kapabilitas negara2 Nordic yang mumpuni itu bukan hal yg mustahil apalagi jika tujuannya sebagai tindakan preventif pertahanan diri terhadap ancaman dimasa datang. Terlebih kini banyak negara2 Eropa yg berupaya melepaskan diri dari ketergantungan terhadap lik Sam dan berupaya mandiri.