Swedia Donasikan Ratusan Unit Pansarbandvagn 302 (PBV 302) ke Ukraina, Infantry Fighting Vehicle Lawas dengan Mesin Volvo
|Dalam waktu tidak lama lagi, militer Ukraina akan mendapatkan pasokan kendaraan tempur (ranpur) baru tapi lawas. Persisnya, Kementerian Pertahanan Ukraina secara resmi telah menyetujui pengerahan ranpur armored personnel carrier (APC) Pansarbandvagn 302 (PBV 302) donasi dari Swedia ke angkatan bersenjatanya.
Keputusan ini menyusul pengumuman Stockholm pada bulan Mei 2024 untuk memberikan bantuan militer yang substansial ke Ukraina, dengan total 75 miliar krona Swedia (US$7,3 miliar) selama tiga tahun. Sebagai bagian dari bantuan ini, Swedia mengonfirmasi pengiriman 239 unit PBV 302 – seluruh aset yang dimiliki Angkatan Darat Swedia. Saat ini, Angkatan Darat Swedia telah mengoperasikan penggantinya, Combat Vehicle 90 (CV90).
Dikembangkan pada tahun 1960-an oleh Hägglund & Söner, PBV 302 diperkenalkan ke Angkatan Bersenjata Swedia pada tahun 1966 dan berfungsi sebagai pengangkut personel lapis baja utama hingga pensiun dari dinas aktif pada tahun 2014.
Meski disebut sebagai APC, namun sejatinya PBV 302 adalah Infantry Fighting Vehicle (IFV), lantaran selain dapat membawa pasukan infanteri, rampur roda rantai punya senjata organik berupa kanon 20 mm.
Dari sejarahnya, pada akhir 1950-an dan awal 1960-an, Swedia melihat perlunya mengganti armada kendaraan lapis baja mereka yang sudah tua dengan kendaraan yang lebih modern. Mereka menginginkan kendaraan yang lebih cepat, lebih ringan, dan lebih fleksibel dibandingkan dengan tank atau kendaraan lapis baja berat lainnya.
Proses pengembangan PBV 302 dimulai pada awal 1960-an oleh Hägglund & Söner AB (yang kemudian menjadi bagian dari BAE Systems), sebuah perusahaan Swedia yang terkenal dengan pembuatan kendaraan militer. Kendaraan ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan taktis Swedia, dengan fokus pada mobilitas, perlindungan, dan kemampuan operasional di berbagai jenis medan.
Produksi PBV 302 dimulai pada tahun 1966 dan berlangsung hingga 1971. Selama periode ini, sekitar 650 unit diproduksi. Kendaraan ini digunakan secara luas oleh Angkatan Darat Swedia selama beberapa dekade, termasuk dalam peran sebagai kendaraan infanteri, ambulans lapis baja, dan kendaraan komando.
PBV 302 dilengkapi dengan kanon 20 mm m/45B yang dipasang di turret kecil, serta senapan mesin koaksial 7,62 mm. Ini memberikan kendaraan kemampuan untuk mendukung pasukan infanteri dengan tembakan langsung.
PBV 302 menggunakan mesin diesel Volvo THD 100 270 hp yang memberikan kecepatan maksimum sekitar 65 km per jam di jalan raya. Mobilitasnya memungkinkan operasi di berbagai medan, termasuk hutan dan daerah bersalju.
PBV 302 memiliki lapisan baja yang cukup tebal untuk melindungi kru dan pasukan dari tembakan senjata ringan dan serpihan artileri. Ketebalan lapisan baja pada PBV 302 bervariasi tergantung pada bagian kendaraan, lapis baja depan 20 mm, lapis baja samping 12 mm, lapis baja atap dan bawah umumnya sekitar 6-8 mm.
PBV 302 dengan bobot sekitar 14 ton, dirancang untuk mengangkut satu regu infanteri bersenjata lengkap. Kendaraan ini memiliki kapasitas untuk membawa 10 prajurit infanteri di bagian belakang kendaraan dan 3 kru termasuk pengemudi, komandan, dan penembak.
Dibuat Khusus untuk Swedia
Meski pada akhirnya akan dikirim ke Ukraina, namun pada rancangan aslinya, Pansarbandvagn 302 (PBV 302) memang hanya digunakan oleh Swedia dan tidak diekspor ke negara lain. Ada beberapa alasan yang menjelaskan mengapa kendaraan tempur ini tidak laku di pasar internasional:
1. PBV 302 dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan khusus Angkatan Darat Swedia, termasuk operasi di lingkungan yang dingin dan berbatu serta mobilitas yang baik di medan sulit seperti hutan dan salju. Desain ini mungkin tidak sepenuhnya cocok dengan kebutuhan atau doktrin militer negara lain.
2. Pada masa pengembangan dan produksi PBV 302, Swedia adalah negara netral dengan kebijakan luar negeri yang tidak terlalu terlibat dalam aliansi militer besar seperti NATO atau Pakta Warsawa. Swedia lebih fokus pada pertahanan diri, sehingga tidak terlalu aktif dalam memasarkan peralatan militernya di luar negeri.
3. Pada saat PBV 302 dikembangkan, pasar internasional sudah memiliki beberapa kendaraan tempur infanteri (IFV) yang lebih dikenal dan lebih banyak diadopsi oleh militer berbagai negara, seperti M113 Amerika Serikat, BMP-1 Uni Soviet, dan FV432 Inggris. Kendaraan-kendaraan ini sudah memiliki rekam jejak yang solid dan jaringan dukungan global yang kuat.
4. Swedia pada masa itu memiliki kebijakan yang ketat terkait ekspor peralatan militer. Ekspor senjata dan kendaraan militer harus melewati proses persetujuan yang ketat, yang sering kali menghambat penjualan ke negara-negara dengan potensi konflik tinggi atau yang tidak sesuai dengan kebijakan luar negeri Swedia. (Gilang Perdana)
Di Tangan John Cockerill, APC M113 Dipasangi Turret CPWS, Jadi Segahar Infantry Fighting Vehicle
Tidak cocok untuk kita.
Wahana tempur masa ground clearance serendah itu sih. Kayak kura2.
Keren nih … Kalau Indonesia dapat kecipratan hibah untuk Batalion2 Infantri Mekanis yang ada dipulau-pulau dengan perbatasan darat dengan negara tetangga (Kalimantan, Papua, dan Timor Barat)