Sukhoi T-60S – Pembom Soviet yang Dirancang Sebagai ‘Tandingan’ XB-70 Valkyrie
|Secara umum, jenis pembom strategis yang digunakan Angkatan Udara Rusia adalah peninggalan atau paling tidak rancanan dari era Soviet. Dan dominasi pembom strategis Rusia merujuk pada rancangan dan produksi dari Tupolev. Nah, tahukah Anda, bahwa Sukhoi yang akrab dengan rancangan jet dan pembom tempur, rupanya pernah mencoba peruntungan dengan merilis rancangan pembom menengah (intermediate bomber) T-60S.
Kilas balik ke zaman kejayaan Uni Soviet pada tahun 1980-an, Kremlin telah merancang pengganti pembom strategis Tupolev Tu-22M Backfire (terbang perdana 30 Agustus 1969) dan pembom tempur Su-24 Fencer (terbang perdana 2 Juli 1967). Dirancang oleh Biro Desain Sukhoi (Sukhoi Design Bureau) pada tahun 1984, T-60S digadang sebagai pembom yang dapat melesat dengan keceatan jelajah supersonik.
Sebagai bagian dari proyek rahasia di era Perang Dingin, sangat sedikit informasi yang tersedia mengenai karakteristik teknis pembom ini. T-60S diyakini memiliki sayap geometri variabel – variable geometry swing atau disebut sayap ayun seperti halnya Tu-22 dan Tu-160 Blackjack.
T-60S dibekali dua mesin dengan nozel vektor dorong dua dimensi. Persenjataannya mencakup hingga enam rudal jelajah Kh-101, serta rudal AS-15 dan AS-16, bom nuklir jatuh bebas, dan amunisi konvensional berpemandu presisi.
Punya bobot lebih ringan namun lebih cepat dari TU-22M3M, dengan jarak jelajah 2.200 km dan mampu membawa muatan yang signifikan, proyek T-60S akhirnya ditinggalkan setelah runtuhnya Uni Soviet. Tantangan teknis dan pilihan desain yang berisiko juga berkontribusi pada pembatalannya, yang mengarah pada preferensi untuk model Su-34 Fullback yang lebih andal dan varian Tu-22M3 (terbang perdana 20 Juni 1977 – Tu-22M3 adalah versi terakhir dari keluarga Tu-22M, menandakan pergeseran dalam pengembangan pembom strategis Rusia.
Dari sejarahnya, proyek Sukhoi T-60-an tumbuh dari konsep T-4 yang lebih tua, yakni sebuah ‘balasan’ Soviet yang diusulkan atas rancangan pembom XB-70 Valkyrie produksi North American yang tidak pernah berhasil melewati tahap prototipe, namun sukses terbang perdana pada 21 September 1964.
Menawarkan jangkauan pertempuran 2.200 km, T-60S diyakini dapat membawa muatan hingga 20.000 kg. Meski proyeknya telah kandas, pada awalnya prototipe T-60S dijadwalkan untuk menjalani tes penerbangan pada tahun 1996, dengan jadwal untuk memasuki layanan Angkatan Udara Rusia pada tahun 2003. Tapi apa mau dikata, runtuhnya Uni Soviet mengakhiri rencana ini, dengan proyek yang menghadapi pembatalan langsung pada awal 1990-an.
https://youtu.be/-W2CNeIvAeg
Dikutip The National Interest, muncul gagasan yang menyarankan agar proyek T-60S kembali dilanjutka. Insinyur Sukhoi rupanya berjuang untuk mengimplementasikan beberapa keputusan desain unik T-60S, termasuk perubahan kontroversial yang dilakukan pada konstruksi sayap.
Dari spesifikasi, T-60S diduga punya panjang 40 meter, lebar bentang sayap lipat 24 – 37 meter, dan tinggi 10 meter. T-60S dirancang untuk terbang sampai ketinggian maksimum 20.000 meter. Bicara kecepatan, T-60S dapat melesat dengan kecepatan jelajah Mach 2 dan kecepatan maksimum Mach 2.04. Berat kosong pembom ini 32 ton dan berat maksimum saat tinggal landas 85 ton.
Kecelakaan Fatal pada Kursi Pelontar Pembom Tu-22M3 Backfire, Tiga Awaknya Tewas
Namun, kemampuan tempur yang kuat dari T-60S tidak sebanding dengan risiko yang berasal dari pilihan konstruksi yang lebih eksentrik. Kremlin memutuskan, bahwa pembom tempur Su-34 adalah taruhan yang lebih aman. Dengan 120 unit saat ini dalam layanan dan beberapa gelombang paket modernisasi Su-34 yang direncanakan di tahun-tahun mendatang.
Demikian pula dengan pembom tua Tu-22M3M yang akan mendapatkan upgrade agar kompatibel untuk meluncurkan rudal hipersonik Kh-47 Kinzhal yang dapat mencapai kecepatan Mach 10. (Gilang Perdana)