Startup Australia Rancang ‘Funnel Web’ untuk Ukraina – Robot Tempur Mini yang Mampu Luncurkan Rudal
|Saat SYPAQ Systems, startup yang berbasis di Melbourne mengirim jenis drone berbahan karton untuk militer Ukraina, maka tak sedikit orang yang menyindir dan mengecilkan kemampuan drone yang mampu terbang sejauh 120 km. Kemudian, mata dunia terbelalak, kala drone berbahan karton itu mampu menembus sistem pertahanan udara Rusia, dan berbasil menyerang basis jet tempur Su-30 dan MiG-29.
Baca juga: Australia Kirim Corvo PPDS ke Ukraina – Drone Intai dan Kargo Berbahan Karton
Berangkat dari kasus di atas, rupanya mendorong startup asal Australia lainnya untuk mengadu inovasinya langsung di medan perang. Dalam hal ini, Black Sky Aerospace dari Queensland, telah bermitra dengan pengembang robotika yang juga berasal dari Australia, Funnel Web Systems. Kedua startup tersebut mengungkap prototipe robot bersenjata rudal/roket yang disebut Funnel Web.
Lantaran masuk kategori kendaraan tanpa awak yang dipersenjatai, maka Funnel Web bisa disebut Unmanned Combat Ground Vehicle (UCGV). “Orang-orang menganggap robot sebagai platform sensor, pembawa muatan, dan untuk tugas intelijen, pengawasan, serta pengintaian, tapi kami memberi mereka taring,” kata CEO Black Sky, Blake Nikolic.
Funnel Web yang dioperasikan dari jarak jauh memungkinkan seorang tentara meluncurkan rudal tanpa membuat dirinya terkena tembakan balasan dari lawan. Nikolic menambahkan bahwa Ia melihat kasus-kasus seperti yang terjadi di Ukraina, di mana sebuah rudal (anti tank) perlu diluncurkan dari lokasi yang mungkin menempatkan seorang prajurit pada risiko yang terlalu besar atau tidak dapat diakses.
Funnel Web dapat memasuki area baru dan kemudian menunggu target muncul, setelah itu UCGV ini dapat meluncurkan rudal atau roket dengan perintah dari jarak jauh. “Roket atau rudal dapat disesuaikan dengan tujuan penggunaan, geografi, dan efek yang diperlukan,” tambahnya.
Funnel Web diklaim dirancang tangguh dengan mobilitas tinggi. Robot tempur ini dikendalikan dari perangkat genggam yang dioperasikan dari jarak jauh. Funnel Web dilengkapi kamera yang menyampaikan video sekelilingnya ke pengontrol agar mereka dapat memutuskan peluncuran senjata.
Tapi jangan dikiran ukuran robot tempur beroda ban ini berukuran besar, sebaliknya Funnel Web hanya berukuran mini dengan berat (tanpa payload) 1,5 kg. Funnel Web adalah platform adaptif, sehingga berbagai amunisi dapat digunakan. Dengan tenaga baterai, robot tempur Funnel Web punya panjang 90 cm dan lebar 60 cm. Sementara ukuran rudal punya panjang mencapai 1,2 meter.
Baca juga: Drone Berbahan Karton Buatan Australia Serang Basis Jet Tempur Su-30 dan MiG-29 Rusia
Selama pengujian sistem, pengembang menggunakan peluru kendali UTE. Menurut pihak pengembang, Ukraina tertarik dengan proyek tersebut dan terus mengikuti perkembangannya. Jika semuanya berjalan sesuai rencana, Black Sky Aerospace dan Funnel Web Systems setelah mendapat kontrak akan meluncurkan produksi massal robot tersebut. Kedua perusahaan mengklaim dapat memproduksi sekitar 100 rudal terarah, 25 rudal berpemandu UTE, dan 10 unit Funnel Web per minggu. (Gilang Perdana)
*ukraina itu dikasihani hanya gara² bukan nato atau amerika penyerangnya, terlebih peluang pangkalan amerika/nato yang bisa dibangun disana, coba jika tidak begitu, negara timteng kayak libia misalnya, kalau di eropa contohnya yugoslavia, mereka sampe “hancur lebur” juga dapat bantuannya ngga seberapa, di masa lalu pun, jika posisi indonesia tidak menguntungkan amerika dkk, jika dimanfaatkan kemungkinan besar agresi belanda akan “dibiarkan” begitu saja berlarut²