‘Standby’ di Bandara Kertajati, Ini Kemampuan Khusus P-8I Poseidon, Pesawat Intai Maritim Angkatan Laut India
|Bersama dengan dua unit pesawat intai maritim Atlantique 2 milik Angkatan Laut Perancis, di Bandara Internasional Kertajati rupanya juga terdapat P-8I Poseidon, pesawat intai maritim milik Angkatan Laut India. Atlantique 2 dan P-8I Poseidon hadir di Kertajati terkait Latma multinasional “La Perouse 2025” yang dihelat mulai tanggal 16 hingga 24 Januari 2025.
Meski masuk dalam keluarga Poseidon, namun P-8I Poseidon milik Angkatan Laut India (Indian Navy) punya fitur yang berbeda dengan P-8A Poseidon yang digunakan oleh Angkatan Laut AS (US Navy).
P-8I Poseidon yang dioperasikan oleh India memiliki sejumlah modifikasi dan perbedaan yang membedakannya dari varian P-8A Poseidon yang digunakan oleh negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Australia. Berikut adalah ciri khas utama P-8I dibandingkan varian lainnya.
1. Sistem Telephonics APS-143 OceanEye
Merupakan radar intai tambahan untuk pengawasan maritim jarak dekat. Radar ini tidak terdapat pada varian P-8A yang dioperasikan oleh negara lain. Radar ini sangat berguna untuk deteksi kapal permukaan kecil, seperti perahu cepat atau kapal nelayan. Sistem ini disesuaikan dengan kebutuhan India yang menghadapi tantangan keamanan maritim di Samudra Hindia.
2. Sensor MAD (Magnetic Anomaly Detector)
P-8I dilengkapi dengan perangkat AN/ASQ-508A Magnetic Anomaly Detector, yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan kapal selam dengan mengukur perubahan medan magnet yang dihasilkan oleh logam besar seperti lambung kapal selam.
P-8A Poseidon versi Amerika Serikat tidak dilengkapi dengan MAD Boom, karena lebih bergantung pada sensor akustik dan data berbasis jaringan. MAD Boom adalah fitur penting untuk India, mengingat kebutuhan mereka untuk melacak kapal selam di perairan dangkal dan dalam.
3. Sistem Komunikasi Data SATCOM India
P-8I menggunakan sistem komunikasi satelit lokal yang terintegrasi dengan jaringan komunikasi pertahanan India, sehingga memungkinkan koordinasi yang lebih baik dalam operasi mereka. Sistem ini berbeda dari varian lain yang menggunakan SATCOM berbasis NATO atau sekutu AS.
4. Peralatan Elektronik Lokal
Beberapa peralatan dan sistem avionik telah dikustomisasi sesuai dengan spesifikasi India, termasuk sistem yang memungkinkan interoperabilitas dengan sistem pertahanan India lainnya.
5. Persenjataan yang Disesuaikan
Selain dapat membawa torpedo MK 54 Lightweight Torpedo, rudal anti-kapal seperti Harpoon, dan bom dalam berbagai kombinasi, India telah mempelajari kemungkinan untuk memodifikasi P-8I agar dapat membawa dan meluncurkan rudal jelajah supersonik Brahmos NG dalam operasi masa depan.
mengintegrasikan Brahmos pada P-8I menghadapi beberapa tantangan teknis. Seperti ukuran dan berat Brahmos yang jauh lebih besar dibandingkan rudal seperti Harpoon yang biasanya digunakan di P-8. Selain pesawat harus menjalani modifikasi signifikan untuk mendukung peluncuran Brahmos, terutama dalam aspek sistem avionik dan hardpoint.
6. Radar Multimode APY-10 yang Dikustomisasi
P-8I dilengkapi radar AN/APY-10 yang sama dengan varian P-8A, tetapi disesuaikan untuk pengoperasian di Samudra Hindia yang luas dan wilayah pesisir.
P-8I difokuskan untuk melindungi kepentingan maritim India di Samudra Hindia, termasuk perlindungan jalur komunikasi laut (SLOC) dan deteksi aktivitas militer Cina, khususnya kapal selam Cina di Samudra Hindia.
Secara keseluruhan, P-8I Poseidon adalah varian kustom yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan strategis India, dengan fitur-fitur tambahan seperti MAD Boom, radar tambahan, dan komunikasi khusus. Hal ini memungkinkan India untuk mengoperasikan pesawat ini secara efektif di wilayah Samudra Hindia yang menjadi area operasi utama mereka.
Peran ini berbeda dari penggunaan P-8A oleh AS, Inggris, atau Australia yang lebih banyak difokuskan pada operasi global atau di Pasifik. (Gilang Perdana)
Ada Kubah Satcom MUOS di P-8A Poseidon “Misterius” Milik Angkatan Laut AS, Ini Fungsinya
Baiknya kita terapkan sistim Denda bagi alutsista asing yang numpang mampir kesini……kalo kelamaan parkir langsung disita utk negara ☝️
Niscaya gag pake lama, MEF III langsung tercapai 🤷🏻
Sepertinya baru tahun ini Bandara Internasional Kertajati menjadi basis pangkalan udara negara-negara yang mengikuti latihan bersama (latma) bukan Bandara Halim dalam hal ini Lanud Halim ya? 🤔