SSV Garapan PT PAL Bakal Dilengkapi Kanon 76 mm
|Umumnya untuk kapal perang jenis BAP (Bantu Angkut Personel) seperti LST (Landing Ship Tank) dan LPD (Landing Plarform Dock), persenjataan yang diusung maksimal adalah kanon kaliber 40 mm, sebagai langganan paling laris biasanya dicomot kanon asal Swedia Bofors 40 mm. Tapi kini ada yang mencoba menerobos pakem, LPD pesanan AL Filipina, atau populer disebut SSV (Strategic Sealift Vessel) yang sedang digarap galangan PT PAL, Surabaya, akan dipasang kanon/meriam kaliber 76 mm.
Baca juga: Landing Platform Dock TNI AL – Peran dari Kapal Markas Hingga Rumah Sakit
Baca juga: Bofors 40mm L/70 – Eksistensi Dari Era Yos Sudarso Hingga Reformasi
Adopsi kanon 76 mm pada dua unit SSV pesanan Filipina ini menjadikan kapal perang sekelas LPD punya daya gempur sekelas frigat dan korvet TNI AL. Sebagai catatan, frigat Van Speijk Class, korvet SIGMA, dan korvet Bung Tomo Class, semua mengandalkan kanon rekasi cepat OTO Melara 76 mm. Dikutip dari Janes.com (13/8/2015), pihak PT PAL telah mengkonfirmasi rencana pemasangan sejata utama kanon kaliber 76 mm pada sisi haluan dan dua kanon PSU (penangkis serangan udara) kaliber 25 mm pada sisi kanan dan kiri buritan. Namun, belum ada informasi lebih detail, tipe kanon yang akan dipasang di kedua SSV tersebut. Meski beberapa kalangan menyebut adopsi OTO Melara 76 mm, mengingat AL Filipina juga sudah cukup familier dengan jenis kanon tersebut.
Baca juga: OTO Melara 76 mm – Meriam Reaksi Cepat TNI-AL
Baca juga: Bofors 57mm MK.2 – Meriam Reaksi Cepat FPB-57 TNI AL
Adopsi kanon 76 mm pada SSV pesanan Filipina ini menepis dugaan sebelumnya, bahwa senjata utama yang bakal digunakan adalah kanon reaksi cepat Bofors 57 mm MK2/3, pasalnya nampak dalam desain maket kapal, yang diperlihatkan adakah kanon Bofors. Dengan demikian, untuk urusan persenjataan, SSV AL Filipina sudah lebih unggul ketimbang varian LPD milik TNI AL.
Seperti berusaha mengejar ketertinggalan dari negara tetangga, AL Filipina berusaha keras mereformasi kekuatan lautnya, tak heran kualitas SSV pun diusahakan powerfull. Selain dari sisi persenjataan, SSV dilengkapi sistem komunikasi dari EID SA, Portugal. Nilai kontrak penyediaan sistem komunikasi mencapai 1,5 juta euro yang telah diteken pada 8 Mei lalu di Lisbon, Portugal. Menurut rencana, integrasi sistem komunikasi dari EID akan tuntas seiring jadwal pengiriman kapal dari PT PAL. Paket sistem komunikasi yang ditawarkan EID mencakup ICCS5 communications control system dan Harris RF Communications VLF-HF and V/UHF radios.
Baca juga: EID Portugal Raih Kontrak Pengadaan Sistem Komunikasi Untuk SSV Buatan PT PAL
Secara keseluruhan, nilai kontrak pembuatan kedua SSV oleh PT PAL menelan biaya US$90 juta. SSV sejatinya adalah hasil pengembangan dari LPD-125 buatan Busan, Korea Selatan. Dari segi dukungan kemampuan dan karakter operasinya, SSV mirip dengan LPD. Hanya saja, SSV punya ukuran sedikit lebih kecil dari LPD, bobot nya pun juga lebih ringan.
Untuk SSV pertama, di jadwalkan meluncur pada Oktober 2015, sementara kapal kedua akan rampung pada bulan Mei tahun 2016. Dalam perencanaan kedepan, AL Filipina akan melengkapi armada SSV hingga empat unit. (Haryo Adjie)
kapal sebesar LPD /SSV seharusnya juga dilengkapi dengan senjata berat yang mematikan, dalam pertempuran semua kemungkinan terburuk sangat mungkin terjadi, misal dengan terpaksa LPD sendirian harus membela diri bertemu fregat, dia harus bisa menangkis serangan rudal dan bahkan menembakkan rudal anti kapal permukaan dan pesawat tempur, menyerang kapal selam musuh, kalaupun terpaksa jadi bulan bulanan tembakan meriam musuh paling tidak LPD mampu menenggelamkan kapal perang…kapal perang ya mutlak bersenjata lengkap….toh kapalnya besar bisa diinstal berbagai macam senjata, nanti dihadang coastguard cina sudah langsung mati kutu
Seharusnya seperti itu
tapi kembali ke kemampuan ke UANG an si pembeli
Bravo PT PAL….semoga bisa dilanjutkan dg berbagai varian utk keperluan yg lbh spesifik…..lanjutkan juga dg kapal induk helikopter
E buset ini kalo dipasangin meriam 76mm Oto Melara ntr jatuhnya kyk si Endeavour-class punya Singapura
Eh bentar ding. Bukan Endeavour-class, tapi Endurance-class
Dari pembuatan SSV pesanan Pilipina, baru dilanjutkan utk pesanan tni berupa kapal mistral (SSV) ala PT Pal, pasti banyak pesanan dan sangat strategis utk TNI AL.
SSV dpt digunakan utk sbg kapal komando maupun kapal pembantu serangan melalui pantai, dg dibantu kapal/pesawat tanpa awak utk memberikan bantuan kapal Bonefish (kapal permukaan tanpa awak dg inovasi PT Pal utk pembawa roket 122B) melakukan serangan berupa tembakan dipantai dg roket 122B dan helikopter Chinook sbg jembatan pengantar marinir utk serangan cepat serta di ikuti pendaratan pasukan infanteri
Genjot trus….. awal yang manis, moga PAL makin maju…