Ssst… Ada Kanon Triple Gun di Kapal Patroli Milik PolAir
|Kanon M-55 Triple Gun sejak dekade 60-an telah identik sebagai senjata hanud khas Korps Paskhas, bahkan saat peran Triple Gun telah digantikan oleh kanon CIWS Oerlikon Skyshield, nama Triple Gun yang legendaris masih saja lekat pada kenangan sejarah Korps Baret Jingga. Tapi ada yang cukup unik, nampak sosok yang diduga sebagai Triple Gun terpasang pada kapal patroli Sat Polair.
Baca juga: Triple Gun – Alutsista “Khas” Korps Paskhas TNI AU
Seperti nampak pada foto dari akun Instagram @rajalova, terlihat kapal patroli (KP) Arjuna 7001 telah dipersenjatai satu pucuk kanon pada bagian haluan. Dan bila dilihat lebih tajam, sangat kentara yang dimaksud adalah sosok kanon Triple Gun kaliber 20 mm. Namun uniknya, tidak seperti Triple Gun milik Paskhas yang tampil polos, maka Triple Gun di KP Arjuna 7001 nampak dilengkapi perisai (shield) untuk melindungi drum magasin dan posisi gunner.
Adopsi M-55 Triple Gun di kapal patroli atau kapal perang memang jarang, namun boleh jadi penempatan kanon buatan Yugoslavia ini lantaran kualitas Tripe Gun masih dianggap mumpuni. Bila awalnya kanon ini diciptakan untuk menghajar sasaran udara, kini dengan dinamika yang ada, fungsi kanon lebih untuk menghadapi sasaran di permukaan.
Adopsi kanon tua pada kapal patroli bukan baru ini saja, contohnya Oerlikon 20mm/70 MK4 laras tunggal, pernah masif diadopsi pada beberapa KRI berlambung fiberglass/PC-36 dan PC-40 (sekarang jadi KAL). Bila dirunut dari sejarahnya, senjata yang punya predikat anti aircraft gun ini sudah mulai eksis sejak tahun 1940.
Kembali tentang Triple Gun, kanon ini dapat dipasangkan secara portable di kendaraan darat dan kapal permukaan untuk melawan sasaran di atas permukaan laut. Tingkat putaran peluru mencapai 700 per menit. Ada tiga drum magasin yang dapat dipasang bersamaan, dimana tiap drum magasin punya kapasitas 60 peluru.
Gunner Triple gun juga menginjak pedal untuk melepaskan tembakan. Sedangkan untuk menggerakan laras ke atas dan kebawah, serta memutar sudut laras menggunakan kedua tangan. Sebagai senjata pertahanan titik pada Lanud, radius putar kanon ini bisa mencapai 360 derajat, lalu untuk sudut vertikal laras mencapai maksimum 83 derajat,serta sudut horizontal terendah mencapai 5 derajat.
Melihat dari spesifikasinya, meski sudah tua, dengan perawatan yang apik kanon ini masih ideal untuk melibas sasaran yang terbang rendah dengan kecepatan terbatas. Menurut informasi, kanon ini masih ideal mencecar target dengan kecepatan 1.000 km per jam.
Triple gun, atau juga juga populer dengan sebuatan ‘tri-barrel’ diproduksi dalam 4 varian, yakni M55 A2B1, M55 A3B1, M55 A4B1, dan M55 A4M1. Versi M55 A2B1 menggunakan tenaga penggerak hidrolik, artinya untuk mengarahkan laras ke sasaran dilakukan lewat metode manual.
Sebaliknya pada versi M55 A3B1 sudah menggunakan penggerak ‘wenkel’ dengan bahan bakar bensin. Juru tembak pun dapat mengarahkan tiga laras cukup dengan menggerakan joystick. Untuk versi selanjutnya sudah lebih maju lagi, terutama dengan penambahan alat penjejak sasaran untuk target malam hari. (Haryo Adjie)
sayang sekali wilayah juridiksi mereka (polairud) hanya 12 nauticle mile.
Min, inikan bukan berita baru ya….saya sudah lama lihat triple gun dipasang di kapal milik patroli polairud sejak masih ada “Tim Walet” Brimob mabes Polri yg sering diterjunkan dlm menangani kasus bajak laut di selat malaka, era orde baru dulu 🤔
Terima kasih infonya, namun basis penulisan di Indomiliter.com banyak memang yang bukan berdasarkan kadar sesuatu yang baru atau lama, namun lebih ke yang belum pernah dikupas dan tentunya unik 🙂
BAGUS lah. Kalo masi layak pakai dan Pindad bs masok pelurunya. Napa nggak?? Wong buat polisi. POL2 nya mrk nembak perompak laut. Kalo mrk bs MEMADUKAN dgn RWS buatan dalam negri lebih keren lagi. Ada brp unit triple gun yah bekas nya PASKHAS???? Dah hibahkan wae.
Dampak tembakan terhadap manusia seperti korban mutilasi brutal .. 🤣🤣
Buat lobangin kapal pencuri ikan klo ditangkep kabur
Kalau ada perompak tembak aja pake itu kepala apa badannya pengen tahu dampak terhadap manusia