Spike Firefly – Drone Intai/Kamikaze Spesialis Buru Target di Bangunan Padat

Sebuah video pendek viral di media sosial X yang memperlihatkan aksi loitering munition (drone kamikaze) milik pasukan Israel terbang menurun secara vertikal. Yang menjadi target adalah bagian dalam suatu bangunan di Tepi Barat, Pelestina. Meski rekaman video tidak memperlihatkan aksi drone secara utuh, namun gerakan drone yang diketahui adalah Spike Firefly terlihat presisi untuk memburu atau mengintai target yang berada di dalam gedung.

Baca juga: Serangan Darat Ke Gaza Dimulai, Inilah Drone Mini/Mikro/Nano yang Disiapkan Israel dalam Perang Urban 

Spike Firefly merupakan miniature tactical loitering weapon yang dirancang dan diproduksi oleh Rafael Advanced Defense Systems Ltd. Militer Israel mulai memesan drone copter maut ini pada tahun 2020, dan digunakan oleh unit pasukan infanteri di garis depan.

Tidak seperti drone kamikaze lain, Spike Firefly dengan desain dan bobotnya yang ringan, digadang untuk digunajan di dearah perkotaan yang padat, di mana lokasi target sulit dijangkau atau dideteksi dengan teknik intelijen konvensional.

Spike Firefly dirancang dengan dua baling-baling koaksial low noise dan dapat dioperasikan dengan cukup fleksibel. Spike Firefly diklaim mampu terbang di ruang terbatas, di tengah bangunan, memberikan informasi lokasi musuh dan bila perlu menghancurkannya.

Untuk yang terakhir, Firefly memiliki kompartemen khusus untuk hulu ledak terfragmentasi seberat 350 gram. Pada versi pengintaian dapat digunakan untuk adopsi baterai tambahan, sehingga drone ini dapat bertahan di udara lebih lama.

Dari spesifikasi, Spike FireFly memiliki berat 3 kg (berat set lengkap sekitar 15 kg) dan panjang 400 mm. Jangkauan aksi di medan terbuka mencaopai 1000 meter dan di perkotaan sampai 500 meter.

Kecepatan manuver Spike Firefly 60 km per jam dan kecepatan maksium 70 km per jam. Dalam versi dengan hulu ledak, waktu terbang di udara adalah 15 menit. Sementara versi pengintaian dengan baterai tambahan menjadikan Firefly dapat terbang selama 30 menit. Dari ketahanan, drone copter ini dapat menahan hembusan angin hingga kecepatan 10 meter per detik.

Baca juga: Hamas Gunakan Drone Kamikaze Buatan Iran Ababil 2 dalam Serangan ke Israel

Untuk mencari dan menghancurkan sasaran di lingkungan yang sulit dan padat, Spike Firefly dibekali dual EO (electro optic) seeker yang mencakup sensor infrared dan sensor proximity. Dalam moda kendali, operator drone ini dapat melakukan pembatalan serangan. (Bayu Pamungkas)

One Comment