Spanyol Tawarkan Paket Dua Kapal Selam AIP (S-80 Class) Berikut Pembangunan Pangkalan untuk Filipina
|Program pengadaan kapal selam untuk Angkatan Laut Filipina semakin diminati oleh para manufaktur. Setelah Perancis dan Korea Selatan yang menawarkan paket akuisis kapal selam diesel listrik untuk Filipina, kini Navantia dari Spanyol masuk sebagai pendatang baru dalam pengajian proposal penawaran kapal selam S-80 Plus class.
Baca juga: Kepincut Pinjaman Lunak dari Korea Selatan, Filipina Lirik Kapal Selam Type 209/1400
Navantia, sebuah perusahaan milik negara Spanyol dengan sejarah panjang dalam pembuatan kapal militer, telah mengajukan tawaran senilai US$1,7 miliar kepada Angkatan Laut Filipina untuk mengembangkan kekuatan armada kapal selam.
Dikutip dari globalnation.inquirer.net (28/8/2023), Guillermo Zamarripa, commercial manager for Asia of the Commercial and Business Development Division of Navantia, mengatakan dalam konferensi pers bahwa tawaran komprehensif tersebut mencakup pengiriman dua kapal selam S-80 Plus class (aka – Isaac Peral class) terbaru ke Filipina, pelatihan ekstensif untuk awak kapal selam, dan staf Angkatan Laut Filipina. Tidak itu saja, Navantia juga menawarkan transfer of technology dalam pengoperasian dan pemeliharaan kapal selam.
“Navantia menawarkan solusi lengkap untuk mendukung kekuatan kapal selam baru Filipina, dengan konsep kapal selam revolusioner, memastikan interoperabilitas nyata dan memenuhi kebutuhan pelatihan dan tugas administratif,” kata Zamarripa.
S-80 yang dirancang dan dibangun di galangan kapal Navantia di Cartagena. S-80 Isaac Peral class adalah kapal selam konvensional jarak jauh yang dilengkapi dengan sistem propulsi independen udara – air-independent propulsion (AIP) yang memungkinkan kapal selam bertahan di bawah air selama tiga minggu – jauh lebih lama dibandingkan kapal selam lain yang dapat bertahan di bawah air hanya beberapa hari sebelum naik untuk mengisi ulang baterai. Navantia mengklaim kemampuan AIP telah meningkatkan kemampuan siluman S-80.
S-80 Isaac Peral class memiliki panjang 81 meter dan mampu melakukan serangan dari laut ke permukaan, kegiatan intelijen, pengawasan dan pengintaian, serta peperangan antipermukaan dan anti-kapal selam. Kapal selam buatan Negeri Matador ini juga mampu meluncurkan rudal jelajah Tomahawk dan rudal anti kapal Harpoon yang digunakan oleh Angkatan Laut AS untuk serangan laut ke darat, menunjukkan interoperabilitas kapal selam dengan sistem pertahanan NATO.
S-80 Isaac Peral class juga dilengkapi dengan enhanced platform control system yang dikembangkan oleh Navantia Sistemas yang memungkinkan mereka dioperasikan oleh awak kapal dalam jumlah terbatas (32 orang) dengan ketentuan untuk delapan personel tambahan.
Solusi Pembangunan Pangkalan kapal selam
Untuk menampung dan memelihara kapal selam S-80, maka fasilitas pangkalan kapal selam lengkap dengan dukungan infrastruktur dan logistik mutlak dibangun. Dalam penawaran ini, Navantia akan mendukung pembanguan pangkalan kapal selam di Ormoc, Leyte. Sebagai catatan, Leyte adalah salah satu provinsi yang terletak di wilayah Visayas, Filipina.
Navantia telah mengevaluasi berbagai lokasi potensial di seluruh Filipina, dan Ormoc dianggap sebagai lokasi ideal untuk pangkalan kapal selam masa depan karena faktor-faktor seperti perlindungan geografis terhadap cuaca ekstrem, risiko seismik yang rendah, kedekatan dengan Bandara Daniel Z. Romualdez di Kota Tacloban dan kemudahan dukungan logistik.
Navantia menambahkan bahwa penempatan pangkalan kapal selam di Filipina Tengah, khususnya di Leyte, sejalan dengan strategi pemerintah untuk membangun aset angkatan laut di berbagai lokasi demi keamanan dan untuk penempatan cepat dalam menjalankan misi mereka.
Langkah besar seperti itu juga diperkirakan akan memacu perkembangan ekonomi yang pesat di kota dan provinsi tersebut dengan terciptanya ribuan lapangan kerja langsung dan tidak langsung yang diperlukan dalam pengoperasian dan pemeliharaan kapal selam S-80 Isaac Peral class.
Tawaran Navantia juga menyediakan pembangunan dan pengembangan tempat pelatihan canggih di mana calon awak kapal selam akan belajar cara mengoperasikan kapal kelas baru.
Navantia adalah satu dari tiga perusahaan yang sejauh ini menyatakan minatnya untuk memasok kapal selam ke Filipina setelah Presiden Ferdinand Marcos Jr. sebelumnya menyatakan niatnya untuk mengamankan setidaknya satu kapal selam guna meningkatkan pertahanan negara dan memodernisasi Angkatan Bersenjata.
Selain Navantia, Naval Group Perancis dan beberapa perusahaan Korea Selatan telah menyatakan minatnya untuk memasok kapal selam Filipina dan juga membantunya membangun pangkalan kapal selam.
Baca juga: Ingin Punya Kapal Selam, Filipina Terobsesi Pada Scorpène Class dari Naval Group
“Kami menawarkan tidak hanya kapal tetapi paket keseluruhan,” katanya. “Kami tidak menyampaikan lalu mengucapkan selamat tinggal. Kami di sini untuk mendukung operasional berkelanjutan dari kapal selam,” ujar Zamarripa. Seperti halnya penawaran dari Perancis dan Korea Selatan, maka paket penawaran dari Navantia akan diperkuat dengan paket pinjaman luar negeri dari perbankan Spanyol. (Gilang Perdana)
Filipina komitmen utk tak dibully, dihina dan direndahkan oleh Cina hingga menguatkan otot militernya, paling tidak Cina tak bisa seenak perut main klaim dan gertak, ibarat penguatan utk hadapi Cina mungkin juga persiapkan rebut Sabah dari Malaysia yang dapat kemerdekaan dari British dan dihadiahi Sahah pula.
Kenapa navantia gk menawarkan s-80+ ke Indonesia ya tapi kok malah menawarkan ke Filipina?
Negara tetangga ini lagi ngeboost alustsistanya
Mantab…
masih menanti berita korps hiu kencana
Tetep muah-muah U-212 NFS kemana-mana 🤩🤩🤩
Scorpene ORI ame yg kw-an…..gak minat dah