Update Drone KamikazeKlik di Atas

SMX-26 “Cayman” – Kapal Selam Futuristik untuk Operasi Amfibi, Dibekali Roda Mampu Berlayar di Perairan Dangkal

Konsep kapal selam masa depan adalah sesuatu yang menarik untuk dicermati, seperti dalam kunjungan kami ke galangan kapal Naval Group di Lorient, Perancis pada awal Oktober lalu, ada satu model kapal selam yang dipajang di lobby gedung utama, yakni SMX-26 “Cayman”, salah satu desain kapal selam masa depan dari Naval Group, selain sebelumnya ada SMX31E yang pernah kami ulas pada artikel terdahulu.

Baca juga: Naval Group SMX31E – Desain Kapal Selam Futuristik Full Electric yang Berpotensi Terwujud di 2040

Kesan pertama saat melihat desain SMX-26 adalah bayangan justru tertuju pada desain kapal luar angkasa yang kerap tampil di film sci-fi, lantaran SMX-26 punya bentuk futuristik, berbeda jauh dengan desain kapal selam saat ini.

Sebagai catatan, SMX-26 bukan rancangan yang baru, pasalnya desain kapal selam ini telah diperkenalkan pada tahun 2012, persisnya dalam pameran pertahanan Euronaval 2012, saat itu Naval Group dikenal sebagai DCNS.

Di luar kelaziman, DCNS memperkenalkan konsep kapal selam kecil SMX-26 untuk mendukung operasi di perairan yang sangat dangkal dan zona pesisir tempat operasi kapal selam konvensional biasanya tidak dapat diakses,, bahkan SMX-26 digadang mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama dan menjalankan misi di perairan dengan kedalaman kurang dari 15 meter.

Untuk dapat melewati perairan yang sangat dangkal, yang secara logika tidak dapat diarungi oleh kapal selam, maka SMX-26 dilengkapi dengan dua poros, empat pendorong (motor) azimuth yang dapat dikemudikan dan ditarik untuk memberikan kemampuan manuver yang ekstrem, serta kemampuan untuk mempertahankan posisi stabil di dekat dasar air yang dangkal.

Mampu menjalankan misi pengintaian dengan kerahasiaan tinggi, SMX-26 dilengkapi dengan sistem roda di bawah lambung yang dapat diperpanjang untuk memungkinkan pendaratan cepat di semua jenis dasar laut dan memasang selang ke permukaan untuk udara dan tenaga, yang oleh perancangnya ideal untuk mendukung operasi amfibi.

SMX-26 terintegrasi dengan sensor untuk mendukung misi, termasuk membawa enam penyelam pasukan khusus yang dikerahkan selama penyelaman atau di permukaan untuk mengidentifikasi target yang bergerak.

Untuk elemen persenjataan, SMX-26 dibekali dua sistem senjata yang dipasang pada kubah, yaitu kanon kaliber 20 mm dan peluncur rudal pertahanan udara. Guna operasi lawan kapal selam dan permukaan, SMX-26 dilengkapi dua torpedo kelas berat (heavy torpedo) dan delapan torpedo kelas ringan (light torpedo) dengan heavy warhead.

SMX-26 terintegrasi dalam Submarine Tactical Integrated Combat System (SUBTICS). Uniknya, sistem pertahanan diri anti pesawat yang dipasang di kubah memiliki tiang yang dapat ditarik untuk menopang menara, yang terdiri dari beberapa rudal jarak pendek Mistral.

Sebagai kapal selam berukuran kecil, SMX-26 berbobot sekitar 800 ton. SMX-26 dengan bentuk pipih, punya tinggi 7,9 meter, memungkinkan untuk beroperasi pada kedalaman dangkal12-15 meter.

SMX-26 dibekali sensor yang mampu memberikan rendering 3D dari lingkungan sekitarnya. Selain itu, ia dilengkapi dengan 4 pendorong listrik yang azimut, dapat dikemudikan, dan dapat ditarik, yang memberinya kemampuan manuver yang sangat baik.

Salah satu fitur khusus SMX-26 adalah kemampuannya untuk tetap diam di area tertentu dan menjadi, dalam arti tertentu, pusat pengumpulan intelijen atau pangkalan untuk operasi khusus. Berkat sistem roda yang dapat ditarik, kapal selam ini dapat ‘berdiri’ di dasar laut mana pun. Mengenai dimensi, SMX-26 berukuran panjang 39,5 meter dan lebar 15,5 meter. Kecepatan maksimum saat menyelam adalah 10 knot dengan endurance berlayar selama satu bulan. (Haryo Adjie)

Kawasaki Tampilkan Konsep Kapal Selam dengan VLS untuk Angkatan Laut Jepang