Update Drone KamikazeKlik di Atas

Sistem Rudal Anti Tank Korea Utara Bulsae-4 M-2018 6×6 Terlihat Berada di Ukraina

Rusia dan Korea Utara telah mengikat kerja sama pertahanan yang lebih erat, sebagai wujudnya sejumlah pasokan persenjataan dan amunisi dari Korea Utara telah disalurkan untuk membantu Rusia dalam perang di Ukraina. Seperti kabar terbaru yang menyebut adanya ranpur (kendaraan tempur) buatan Korea Utara (Korut) yang untuk pertama kali terlihat dalam palagan di Ukraina.

Baca juga: Korea Utara Pasok Rudal Balistik Jarak Pendek ke Rusia, Salah Satunya Ada Tandingan MGM-140 ATACMS

Sosok yang dimaksud adalah Bulsae-4 M-2018 NLOS ATGM (Non-Line-of-Sight Anti-Tank Guided Missile), yakni jenis rudal anti tank jarak jauh yang ditempatkan dalam platform kendaraan lapis baja M-2010 6×6 – yang buatan Korut. Mengutip informasi dari akun X Clash Report, Bulsae-4 M-2018 terekam berada di wilayah Kharkiv, Ukraina. Sistem rudal anti tank ini diklasifikasikan sebagai rudal Non-Line-of-Sight (NLOS), yang memungkinkan penargetan tanpa garis pandang langsung.

Bulsae-4 M-2018 NLOS adalah sistem rudal berpemandu serat optik yang mampu menyerang target lapis baja pada jarak jauh 15 hingga 25 km. Produksi dan akuisisi rudal ini dimulai sekitar tahun 2018, meskipun detail pastinya masih belum jelas karena sifat rahasia program militer Korea Utara.

Bulsae-4 pertama kali diperkenalkan ke publik oleh televisi pemerintah Korea Utara pada bulan Juni 2016, yang memperlihatkan rudal anti tank yang diluncurkan dari helikopter Mi-2, yang mengonfirmasi masuknya rudal tersebut ke layanan pada tahun-tahun berikutnya. Jumlah pasti sistem Bulsae-4 yang beroperasi tidak diketahui, tetapi diperkirakan cukup banyak untuk mendukung kemampuan militer Korea Utara.

Bulsae-4 M-2018 dibedakan berdasarkan kemampuannya untuk mengirimkan data video waktu nyata kepada operator, yang memungkinkan penyesuaian target yang tepat selama penerbangan. Rudal ini mengikuti lintasan non-balistik, mengurangi risiko deteksi radar, dan meningkatkan kemampuan bertahan hidup awak.

Rudal ini diluncurkan dari kendaraan lapis baja M-2010 6×6, yang dilengkapi dengan delapan kontainer peluncur. Dibandingkan dengan sistem serupa seperti Spike-ER dari Israel, maka Bulsae-4 menggunakan kepala pemandu elektro-optik yang dikombinasikan dengan pemandu kabel serat optik.

Teknologi ini memungkinkan rudal tersebut bermanuver di sekitar rintangan untuk mengenai target tersembunyi, yang secara signifikan meningkatkan kemampuan Korea Utara untuk menyerang target yang jauh dan dibentengi.

Hubungan antara Rusia dan Korea Utara ditandai oleh kerja sama strategis yang telah berkembang selama bertahun-tahun, terutama di tengah meningkatnya ketegangan internasional. Moskow dan Pyongyang memiliki kepentingan yang sama dalam kebijakan luar negeri, khususnya penentangan mereka terhadap sanksi Barat dan pengaruh AS di kawasan tersebut.

Bagi Korea Utara, pengerahan kendaraan ini di Ukraina berfungsi sebagai uji praktis kemampuan mereka dalam kondisi pertempuran sesungguhnya. Pengerahan ini memungkinkan Pyongyang untuk mengumpulkan data berharga tentang kinerja peralatan militernya, mengidentifikasi peningkatan yang diperlukan, dan memperkuat reputasinya sebagai pemasok senjata yang efektif. (Gilang Perdana)

Skif ATGM: Tampil di Indo Defence 2016, Inilah Rudal Anti Tank Jarak Jauh dari Ukraina