Singapura Pensiunkan RSS Conqueror dan RSS Chieftain – Unit Terakhir Kapal Selam Challenger Class Buatan Swedia
Dengan mulai beroperasinya kapal selam Type 218SG (Invincible class) buatan Thyssenkrupp Marine Systems (TKMS), maka Angkatan Laut Singapura (RSN) juga akan memensiunkan jenis kapal selam yang usianya telah menua. Dan pada 25 November 2024, Angkatan Laut Singapura secara resmi menonaktifkan dua unit terakhir kapal selam Challenger class.
Baca juga: Angkatan Laut Singapura Resmikan Dua Unit Kapal Selam Type 218SG (Invincible Class)
Mengambil lokasi di RSS Singapura Changi Naval Base, digelar seremoni yang menandai dekomisioning RSS Conqueror dan RSS Chieftain. Dihadiri KSAL Singapura, Laksamana Muda Sean Wat, upacara tersebut menandai serah terima tugas terakhir dari kapal selam Challenger class ke kapal selam generasi baru buatan Jerman, Invincible class.
Selain memensiunkan kapal selam Challenger class, KSAL Singapura juga meresmikan Sekolah Pelatihan Kapal Selam – Submarine Training School (STS) baru, yang diberi nama RSS Challenger, untuk mengenang kapal selam Challenger class. Ini menandai tonggak penting dalam sejarah pelatihan kapal selam lokal di arsenal Angkatan Laut Singapura.
Berbeda dengan Type 218SG (Invincible class) yang dibeli dalam kondisi baru dari TKMS, Jerman, maka Challenger class dibeli Singapura dalam status bekas pakai, yakni refurbished dari kapal selam Sjöormen class yang digunakan Angkatan Laut Swedia. Ada empat unit yang dibeli Singapura, yaitu RSS Challenger (ex-HSwMS Sjöormen), RSS Conqueror (ex-HSwMS Sjöhästen), RSS Centurion (ex-HSwMS Sjölejonet) dan RSS Chieftain (ex-HSwMS Sjöhunden).
Keempat kapal selam Challenge class dimodifikasi oleh Kockums AB sebelum diserahkan ke Singapura untuk menyesuaikan kebutuhan operasional Angkatan Laut Singapura. Modifikasi oleh Kockums mencakup adaptasi untuk perairan tropis, sistem navigasi dan komunikasi, sistem tempur dan sensor, serta perbaikan umum.
Kapal selam Challenger class (Sjöormen-class) didesain pada 1960-an dan tidak menggunakan sistem Air-Independent Propulsion (AIP). Meskipun telah dimodifikasi oleh Kockums AB sebelum diserahkan kepada Angkatan Laut Singapura (RSN), kapal selam ini masih mengandalkan sistem diesel-listrik konvensional.
Challenger class punya spesifikasi utama, panjang 51 meter bobot sekitar 1.200 ton saat menyelam, dengan kedalaman operasional sekitar 150-200 meter.
Challenger class dibekali enam tabung torpedo berukuran 533 mm (21 inci). Jumlah torpedo yang dapat dibawa 12 hingga 14 torpedo (termasuk yang sudah dimuat di tabung peluncur). Kemampuan tambahan, yakni operasi penanaman ranjau, tabung torpedo dapat digunakan untuk meluncurkan ranjau laut, memberikan fleksibilitas dalam operasi defensif.
Kapal selam Challenger class tidak dilengkapi dengan sistem peluncuran rudal jelajah atau anti-kapal, karena teknologi rudal jarak jauh untuk kapal selam baru berkembang setelah era pembuatannya. Kapal selam modern Singapura selanjutnya, yakni Archer class dan Invincible class sudah mengintegrasikan kemampuan peluncuran rudal antiu kapal dan dilengkapi sistem AIP. (Gilang Perdana)
Archer Class Singapura: Kapal Selam dengan Teknologi AIP dan Double Torpedo Launcher Types
Kalo kita minta lungsurannya bagaimana?
Tuh lumayan 2 unit untuk interim, lokasi dekat pula alias hemat ongkos perjalanan, trus sesama ASEAN bisa nego semurah-murahnya kalo bisa gratis.
Hehehe kabuuur
Kabuuur ah.
Superioritas bawah air di kawasan Asia Tenggara mulai dari keunggulan teknologi dan kuantitas atau jumlah kini dipegang oleh negara kota seluas 734,3 km² dengan garis pantai sepanjang 193 km serta luas lautan mencapai 10 km yang bernama Singapore