Sikorsky Innovations Pamerkan Kemampuan VTOL Unik Pada Drone “Rotor Blown Wing”

Sikorsky (bagian dari Lockheed Martin) telah berhasil memvalidasi ‘hukum’ kontrol canggih untuk menerbangkan drone ‘rotor blown wing’ dalam mode helikopter dan pesawat. Didukung oleh baterai, prototipe drone dengan baling-baling ganda seberat 52 kg menunjukkan stabilitas operasional dan kemampuan manuver di semua mode penerbangan, khususnya dalam desain unik vertical take-off and landing (VTOL).

Baca juga: Ukraina ‘Diam-diam’ Operasikan V-Bat – Drone Intai VTOL Pemandu HIMARS yang Tahan Jamming

“Menggabungkan karakteristik penerbangan helikopter dan pesawat terbang ke sayap terbang (flying wing) mencerminkan dorongan Sikorsky untuk berinovasi pada drone VTOL generasi mendatang yang dapat terbang lebih cepat dan lebih jauh daripada helikopter tradisional,” kata Rich Benton, Sikorsky Vice President and General Manager.

Sikorsky Innovations, grup pembuatan prototipe milik perusahaan, memimpin upaya untuk mengembangkan dan mematangkan desain drone rotor blown wing. Hanya dalam waktu lebih dari setahun, Sikorsky Innovations telah maju melalui desain awal, simulasi, penerbangan tertambat dan tidak tertambat untuk mengumpulkan data aerodinamis, kontrol penerbangan, dan kualitas.

Terobosan dicapai pada bulan Januari 2025 dengan drone sayap komposit 10,3 kaki, ketika Sikorsky Innovations berhasil menyelesaikan lebih dari 40 lepas landas dan pendaratan. Khususnya, drone melakukan 30 transisi antara mode helikopter dan pesawat terbang, manuver paling rumit yang dituntut dari desain tersebut.

Dalam mode penerbangan horizontal, pesawat tersebut mencapai kecepatan jelajah tertinggi 86 knot (setara 159 km per jam). Uji terowongan angin simultan dilakukan pada model skala 1:1 yang memberikan validasi berharga dari hukum kontrol yang baru dikembangkan dengan mengkorelasikannya dengan data eksperimen dunia nyata.

Rotor blown wing telah menunjukkan daya kontrol dan kualitas penanganan unik yang diperlukan untuk beralih berulang kali dan dapat diprediksi dari penerbangan melayang ke penerbangan jelajah berkecepatan tinggi, dan kembali lagi. Data menunjukkan drone ini potensial dapat beroperasi dari geladak kapal yang miring dan tanah yang tidak dipersiapkan saat diskalakan ke ukuran yang jauh lebih besar.”

Aplikasi drone rotor blown wing di masa depan meliputi pencarian dan penyelamatan (SAR), pemantauan pemadam kebakaran, respons kemanusiaan, dan pengawasan jalur pipa. Varian yang lebih besar akan memungkinkan misi intelijen jarak jauh, pengawasan dan pengintaian, serta misi kerja sama drone berawak (kerja sama berawak/tanpa awak).

Semua varian rotor blown wing akan menyertakan sistem otonomi penerbangan Matrix Sikorsky untuk menavigasi pesawat selama penerbangan.

Dalam siaran pers, Sikorsky menyebut tengah mengembangkan demonstrator hibrida-listrik atau hybrid-electric demonstrator (HEX) 1,2 megawatt yang dikonfigurasikan dengan sayap miring dan badan pesawat untuk mengangkut penumpang atau kargo melintasi jarak jauh. (Gilang Perdana)

Ukraina Garap “SkyFall” – Drone Kamikaze VTOL yang Bisa Jangkau Sasaran Hingga 60 Kilometer