SIG716 Gen2: Senapan Serbu Untuk Sang Penembak Runduk
|Agak di luar kelaziman, biasanya identitas penggunaan senapan serbu atau senapan runduk yang digunakan TNI, dan berasal dari produksi luar negeri, jarang diungkap oleh pihak manufaktur. Tapi lain halnya dengan SIG Sauer, nama yang sudah kondang sebagai pemasok senjata perorangan untuk TNI ini belum lama menjelaskan bahwa salah satu produk andalannya, yakni SIG716 Gen2 DMR telah digunakan oleh pasukan khusus di Indonesia.
Baca juga: Ini Dia Spesifikasi SS-3, Senapan Serbu Terbaru dari PT Pindad
Meski tak dijelaskan lebih jauh nama unit pasukan khusus tersebut, namun Scott Fraser, Direktur Regional Penjualan Pertahanan SIG Sauer Global, telah menyebutkannya lewat situs Shephard.com (5/4/2017). Biasanya kemudian jadi pertanyaan, apa yang special dai SIG716 Gen2? Sehingga senjata ini dipercaya sebagai salah satu pegangan pasukan elite TNI. Dirunut dari kalibernya, senjata ini justru mengusung kaliber 7,62 x 51 mm NATO, pilihan yang kurang menggema, mengingat lini senjata serbu TNI kini dominan di kaliber 5,56 x 45 mm. Menjawab hal tersebut, pihak SIG Sauer punya pendapat bahwa senjata kaliber 7,62 mm NATO lebih disukai dalam pertempuran hutan karena mampu memotong vegetasi dengan kekuatan lebih besar dibandingkan senjata kaliber 5,56 mm.
Meski tidak dikodratkan sebagai senapan khusus tembak runduk (senapan sniper), namun SIG716 Gen2 diciptakan untuk mengakomodir cita rasa senapan runduk dengan basis operasi senapan serbu. “Apa yang telah kami pelajari di medan Afghanistan adalah senapan bolt-action (sniper rifle) memberikan akurasi yang lebih baik untuk jarak menengah dan jauh, tapi senapan karabin sniper lebih efektif dalam perang perkotaan di mana biasanya memiliki jarak sekitar 100 meter, dan dilengkapi magasin lebih banyak,” ujar Scott Fraser.
Baca juga: SIG MPX – Pilihan Baru Submachine Gun Satuan Elite TNI dan Polri
Secara umum, SIG716 Gen2 menganut pola operasi semi otomatis, artinya tak beda dengan pola operasi pada senapan serbu pada umumnya yang memakai gas piston. Terlahir sebagai senapan modern, mulai dari receiver sampai laras terlihat dominan terdapat key mod picatinny rail, alhasil senjata ini fleksibel untuk dipasangi beragam aksesoris pendukung, seperti senter dan teleskop bidik. Yang cukup menarik, receiver SIG716 Gen2 mengacu pada model senapan karabin AR15, artinya tuas pengokang dan lubang pelontar selongsong dibuat mirip AR15 dan senapan serbu Colt M16. Jika diperhatikan model ini juga diterapkan pada senapan serbu multi laras PAR MK3, yang juga dikabarkan akan ditawarkan ke militer Indonesia. Kemiripan dengan PAR MK3 juga terlihat dari popornya yang mengacu ke model telescopic.
Baca juga: PAR MK3 – Senapan Serbu Multi Laras Multi Kaliber
SIG716 Gen2 punya bobot kosong 3,9 kg, serta dilengkapi magasin polimer dengan kapasitas 20 peluru. SIG716 Gen2 punya panjang keseluruhan 859 mm, termasuk panjang laras 406 mm. Material receiver dibangun dari bahan 7075-T6 dan dilapisi hard coat anodized. Sementara material laras menggunakan carbon steel (hammer forged). Dengan bandrol US$3.108 per pucuk, senapan untuk pasukan elite ini punya jarak jangkau efektif hingga 800 meter. (Gilang Perdana)
Bkn berarti TNI ga mau pake SS3, krn SS3 kan jg baru jadi prototipenya, selain itu penggunaan berbagai macam tipe akhirnya dipadukan oleh pindad yg menghasilkan SS2, jd bkn berarti beli terus make doang, tapi ada tujuannya yaitu agar bs dicari keunggulannya dan dipadukan dgn senjata jenis lain, shg bs dihasilkan senjata tipe baru buat TNI
Senapan ini sdh d pake Brimob dan linud kostrad. Klo kenapa ga mke pindad ss3 karena msh blm mass prod & mkn msh perlu penyempurnaan. Tapi bahwa ada sebagian SF kita yg “alergi’ dgn prod pindad, iya.. itu sdh bnyk pengakuannya. Mereka dgn beban kerja & tugas yg lebih menuntut senjata yg efektif, realibel, presisi serta adaptif dgn aksesoris pendukung. Mrk sgt menghindari “zero mistake’ dr sistim senjata mrk. Salah satu nya adalah dgn prod2 ternama dgn kualitas yg sgt baik
SIG biasanya polri kan min yang doyan make barang2 keluaran SIG
Hmm apakah kopassus yg pake?? secara di artikel diatas ada kata2 vegetasi dan pertempuran hutan??
Untuk komparasi dng buatan lokal. Komparasi itu penting, untuk menghasilkan senjata yang unggul.
TNI Apa gak puas dengan Performa PINDAD SS 3 ya.. kok ambil SIG punya, kan SS 3 kalibernya sama dg SIG 716 ini
belum tentu juga.. kalau untuk pasukan khusus lumrah pakai senjata banyak jenis.. meningkatkan kemampuan juga.. di negara maju juga seperti ini..
kalau untuk pasukan reguler, yang jumlahnya besar, baru pakai buatan dalam negeri
nah betul itu, makanya arsenal kita rasa gado-gado selain alasan TOT dan embrgo
PERTAMAX…
Not bad lah