Sidewinder: Si Pemburu Panas Andalan TNI-AU
|
Meski secara teknologi TNI AU tak ketinggalan dalam update pengadaan pesawat tempur, lain halnya dengan persenjataan yang melengkapi pesawat tempur. Akibat anggaran pembelian yang serba ngepas, TNI AU hingga kini hanya dibekali rudal udara ke udara secara terbatas.
Rudal andalan TNI AU tak lain adalah sidewinder. Rudal pemburu panas ini mulai hadir sejak awal tahun 80-an. Dari beberapa tipe pesawat tempur yang dimiliki, diketahui hanya tiga jenis pesawat tempur yang mampu menggotong sidewinder, yakni F-5 Tiger, F-16 Fighting Falcon dan Hawk 100/200.

Ada dua tipe sidewinder milik TNI AU, yakni AIM-9 P2 dan AIM-9 P4 sidewinder. Paket rudal AIM-9 P2 dibeli bersamaan dengan pengadaan 16 pesawat tempur F-5 E/F Tiger yang pertama datang pada 21 April 1980.
Sedangkan tipe AIM-9 P4 dibeli bersamaan dengan pembelian 12 pesawat tempur F-16 A/B Fighting Falcon pada tahun 1989. Rudal sidewinder untuk pertama kal ditembakkan pada tahun 1989 di selatan Samudra Hindia. Rudal diluncurkan dari dua F-5 yang lepas landas dari lanud Ngurah Rai, Bali.

Apa perbedaan antara AIM-9 P2 dan AIM 9 P4? Letak perbedaannya cukup mencolok, dengan AIM 9 P2 mengharuskan pilot menempatkan musuh di depannya agar rudal dapat menuju pesawat musuh. Sebab rudal ini hanya akan menuju panas yang dikeluarkan dari exhaust.
Sebaliknya rudal AIM 9 P4, meski sama-sama mengarah ke panas tetapi rudal ini akan membidik panas yang ditimbulkan oleh perbedaan suhu akibat gesekan bodi pesawat dengan udara. Dengan demikian AIM 9 P4 bisa ditembakkan meskipun pesawat musuh datang dari depan dalam posisi berhadapan. Dari perbedaan teknis ini mengubah cara dan konsep pertempuran udara (dog fight).

Rudal buatan Raytheon Company, AS ini memiliki banya varian, tipe terbarunya adalah AIM 9X yang mulai digunakan militer AS tahun 2003 lalu. Untuk tipe AIM 9 P4 milik TNI AU memiliki kecepatan luncur 2.5 Mach dalam tempo waktu 2,2 detik. Jangkauan rudal efektif adalah 17,7 Km dengan lama misi 60 detik. Bobot sidewinder sendiri sekitar 78 Kg. (Haryo Adjie Nogo Seno)
Sekedar menambahkan , sedikit lebih jauh,mungkin ada yang bertanya mengapa AiM-9P2 hanya bisa melihat “panas” yang dikeluarkan oleh exhaust sementara P4 sudah memiliki kemampuan “all aspect” atau dapat ditembakkan dari “segala sisi” ?. Hal ini dikarenakan perbedaan material seeker Infra merah yang digunakan oleh P2 dan P4 , seeker P-2 menggunakan PbS atau Timbal Sulfida yang hanya bisa “merasakan” panjang gelombang Infra Merah yang pendek (1-3 mikron) yang biasanya dihasilkan oleh mesin pesawat terbang yang panas, suhu yang lebih kecil daripada yang menghasilkan panjang gelombang diatas tidak akan memicu respon dari PbS sehingga Rudal akan “Buta” terhadap “bagian lain” dari pesawat tersebut .
Sedangkan AiM-9P4 menggunakan material seeker yang lebih modern yaitu PbSe atau “Timbal Selenida” yang mampu merespon gelombang infra merah yang dipancarkan dari benda yang suhunya “lebih dingin” ( ~5 mikrometer max) . Dengan demikian AIM-9P4 mampu melihat “kulit pada pesawat .
Hmm demikian tambahan dari saya, semoga bermanfaat .
@ Mas Dhimas,
Terima kasih banyak untuk update informasinya yang luar biasa, tentu informasi dr Anda bisa menambah khasanah bagi rekan2 lainnya..
Sekali lagi terima kasih and salam kenal 🙂
Regards,
Adjie
good info..
sangat berkesan..
GBU
terima kasih atas tanggapannya… GBU too
Mas, kalo bisa tipe sidewinder yang baru juga di bahas dong !
sabar yaa…. nunggu waktu senggang untuk nulis nich… thx
Wah…asyik juga ya bisa tau apa bedanya AIM-9 P2 dan P4. Kalau musuh saling berhadapan, kita hanya bisa memakai yang AIM-9 P4, yg P2 tidak bisa. Barangkali dengan kemajuan teknologi saat ini, ada gak ya yang bisa ditembakkan tp pesawat musuh ada dibelakang kita atau disamping kita!!