Siap Tempur, AW159 Wildcat AL Filipina Dipasangi Rafael Spike Datalink Antenna
|
Selain Malaysia, Filipina adalah negara jiran yang punya helikopter dengan kemampuan serang di lautan menggunakan rudal, dan belum lama ini beredar foto yang memperlihatkan kesiapan AW159 Wildcat Angkatan Laut Filipina dengan sistem rudal Spike buatan Rafael Advanced Defense Systems. Sebagai sistem senjata terpadu, AW159 Wildcat menjadi kesatuan sistem persenjataan pada dua frigat Jose Rizal class – BRP Jose Rizal FF-150 dan BRP Antonio Luna FF-151.
Baca juga: Selain Dibekali Torpedo, Helikopter AW159 Wildcat AL Filipina Juga Dilengkapi Rudal Spike
Dari foto yang diposting akun X Max Montero @MonteroMax, diperlihatkan perangkat pylon rudal dan Rafael Spike datalink antenna yang terpasang pada dudukan di sisi kanan luar helikopter. Keberadaan datalink antenna berfungsi untuk mendukung operasi rudal Spike NLoS.
Satu unit AW159 Wildcat dapat menggotong empat rudal Spike NLoS dan sistem rudal ini dapat diarahkan dengan mudah ke sasaran, bahkan tanpa dukungan GPS sekalipun. Untuk urusan jangkauan Spike NLoS punya jarak tembak sampai 30 km dengan ketinggian luncur 2 km.
This was overlooked but a couple of weeks agovduring the 🇵🇭 PN Naval Air Wing’s anniversary, the displayed AW159 Wildcat naval helicopter has the Rafael Spike datalink antenna and launch pylons installed to support Spike NLOS operations.
📷 Pilipinas Defense, PN NAW
1/x pic.twitter.com/d59EThNngj— Max Montero (@MonteroMax) November 14, 2023
Bobot tiap rudal Spike mencapai 70 kg, dan dapat diluncurkan dari permukaan dan helikopter. Saat pertama meluncur, Spike NLoS menggunakan pemandu serat optik, namun setelah 8 km sistem pemandu rudal akan berganti ke radio datalink, yang antenanya dapat dilihat pada foto di atas.
Meski hanya mengoperasikan dua unit AW159 Wildcat, sangat kentara Angkatan Laut Filipina mempersiapkan arsenal senjata pada Wildcat dengan selengkap mungkin. Selain punya kemampuan anti kapal permukaan, AW159 Wildcat Filipina juga dapat melakukan misi anti kapal selam.
AW159 Wildcat Filipina sejak awal sudah dipersiapkan untuk menggotong torpedo ringan K745 Blue Shark buatan LIG Nex1, Korea Selatan. K745 Blue Shark (Chung Sang Eo) mengusung kaliber NATO 324 mm. Sebagai torpedo ringan, K745 Blue Shark dapat diluncurkan dari berbagai platform, selain dari helikopter, torpedo ini ideal diluncurkan dari kapal perang permukaaan dan pesawat intai maritim.
Dari segi kemampuan, K745 Blue Shark dapat melesat dengan kecepatan 45 knots atau setara 83 kilometer per jam. Jarak jangka torpedo ini sampai 12 kilometer dan dapat menguber sasaran sampai kedalaman 500 meter.
Dengan bekal radar AESA (Active Electronically Scanned Array), menjadikan AW159 Wildcat sebagai salah satu helikopter terbaik untuk misi tempur di lautan yang ada di kawasan Asia Tenggara.
Sementara untuk Indonesia, helikopter MBe AS565 Panther TNI AL baru dipersiapkan untuk misi anti kapal selam, dan masih minus untuk kemampuan meluncurkan rudal anti kapal. (Gilang Perdana)
Seandainya helikopter AS565 MBe panther di upgrade bisa gotong rudal anti kapal AS15 TT atau rudal Sea Venom udah gahar multi rolle kemampuan nya
Kapan ya helikopter AKs AS565 MBe Panther TNI AL di tingkatkan kemampuan diupgrade kemampuanya kaya pinoy di tambah sentelan rudal anti kapal? Soalnya punya TNI AL gk semua full AKS 11 unit, hanya 2 unit Full AKS…