Update Drone KamikazeKlik di Atas

Siap “Perang Habis-habisan”, Korea Utara Sulap Traktor dan Truk Sipil Jadi Peluncur MLRS

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyadari, bahwa untuk memenangkan peperangan dengan lawas sekelas Amerika Serikat, maka harus dilakukan dengan pengerahan kekuatan rakyat semesta. Bukan sekedar membentuk milisi dengan senjata genggam perorangan, lebih dari itu, Korea Utara telah mempersiapkan mobilisasi yang mencakup pengerahan senjata berat artileri medan dengan ‘bungkus’ kendaraan sipil.

Baca juga: Lakukan Penyamaran, Iran Luncurkan Rudal Anti Kapal “Noor” dari Truk Sipil

Konsep penggunaan kendaraan sipil sebagai pengusung alutsista, sejatinya bukan hal baru. Seperti Garda Revolusi Iran pada tahun 2020 memperlihatkan rudal jelajah anti kapal Noor yang diluncurkan dari truk sipil berukuran kecil. Rudal anti kapal Noor dilepaskan dari peluncur Khatam-5 system. Meski sudah banyak publikasi peluncuran rudal anti kapal oleh Iran, namun, ini pertama kalinya peluncuran dilakukan dari truk sipil berukuran kecil. Kesan penyamaran amat kental, terlebih karena dimensi truk yang kecil dengan bak tertutup.

Seolah mengikuti jejak sekutunya di Timur Tengah, Korea Utara menampilkan konsep serupa meski dengan penggelaran jenis senjata yang berbeda. Dalam parade militer yang memperingati 75 tahun berdirinya Korea Utara di Lapangan Kim Il-Sung di Pyongyang, pada 9 September 2023, pasukan paramiliter Pengawal Merah Buruh-Petani meluncurkan armada peluncur roket yang disamarkan sebagai kendaraan sipil.

Seperti dapat dilihat dari foto-foto yang beredar di media sosial, dipamerkan truk boks dan truk sampah (dump truck) dalam penyamaran, yang masing-masing dibekali dengan 12 tabung peluncur roket MLRS (Multi Launch Rocket System) kaliber 122 mm, yang disiapkan pada dikerahkan melalui atap pop-up dan pintu geser.

Selain itu, dalam parade militer diperlihatkan armada traktor sipil yang menarik peluncur roket dan rudal anti tank di trailer. Korea Utara menampilkan sistem serupa yang menarik peluncur rudal berpemandu dalam parade yang sama dua tahun lalu.

Traktor adalah representasi jelas dari taktik operasional Korea Utara yang sangat nyata – menggunakan instrumen sipil untuk perang ‘habis-habisan’ jika terjadi konflik. Persenjataan berat ini juga menggarisbawahi betapa “pertahanan sipil” Korea Utara memiliki daya tembak yang signifikan.

Baca juga: Lakukan Penyamaran, Rudal Balistik Diluncurkan dari Truk Kontainer

Pengerah truk-truk sipil tersebut juga merupakan indikasi tumbuhnya kembali taktik penyamaran lama untuk semakin menyembunyikan peralatan militer di medan perang. Amerika Serikat memandang taktik serupa sebagai hal yang penting dalam pertarungan di Pasifik. (Bayu Pamungkas)

3 Comments