Update Drone KamikazeKlik di Atas

Shaanxi Hunting Eagle – Gyrocopter Tempur dengan Rudal Anti Tank, Dikerahkan di Perbatasan Cina – India

Sejauh ini belum ada fakta bahwa autogyro, gyroplane atau disebut juga gyrocopter, efektif digunakan dalam operasi militer. Publik selama ini mengetahui debut gyrocopter yang ‘dipersenjatai’ hanya dalam film action, seperti dalam film James Bond “You Only Live Twice” yang diputar pada dekade 60-an. Dan seolah ingin membuktikan apa yang tampil di film James Bond tersebut, militer Cina kini diketahui kini telah mengoperasikan gyrocopter yang dipersenjatai rudal anti tank.

Baca juga: GY-500 – Drone Gyrocopter dari Rusia dengan Desain Retro

Bersumber dari video yang dirilis oleh jaringan televisi milik pemerintah China, CCTV7, menunjukkan gyrocopter pertama yang dioperasikan oleh Angkatan Darat Cina yang dilengkapi dengan peluncur rudal anti tank dan kubah sensor kecil.

Dalam rekaman itu, diperlihatkan gyrocopter dua kursi yang diisi dengan empat rudal anti tank, dua di masing-masing ekstensi hardpoint bawah pesawat. Gyrocopter juga tampaknya dilengkapi dengan kubah sensor kecil di bawah hidungnya, yang dapat digunakan untuk menemukan target, mengarahkan dan memandu rudal, selain fungsi kubah sensor untuk menyediakan tugas pengawasan dan pengintaian yang lebih umum.

Instalasi rudal anti tank dan kubah sensor menandai peningkatan penting pada gyrocopter Cina dalam hal amunisi, gambar terbaru bahkan menunjukkan gyrocopter dilegkapi satu bom kecil yang dipandu dengan presisi, dan tanpa kuah sensor. Tidak jelas seberapa nyata kemampuan rudal anti tank yang dipasang pada gyrocopter ini.

Untuk wahana gyrocopter yang diperlihatkan dalam artikel ini adalah “Hunting Eagle Strike Gyrocopter” buatan Shaanxi Baojii Special Vehicles Manufacturing Company. Wahana ini sudah mulai digunakan untuk pasukan khusus AD Cina pada Agustus 2014.

“Hunting Eagle” hadir dalam konfigurasi yang berbeda, termasuk varian kursi tunggal dan ganda. Menurut manufaktur, gyrocopter dua awaknya memiliki jangkauan sekitar 402 km dan memiliki berat kotor maksimum sekitar 560 kg. Tidak seperti helikopter, yang mengandalkan motor khusus untuk menggerakkan rotornya, gyrocopters terbang dengan cara autorotasi. Mesin pendorong yang menghadap ke belakang menggerakkan baling-baling. Dorongan dan gerakan dari penyangga belakang ini mendorong bilah utama pesawat.

Penggunaan gyrocopter bersenjata dan tidak bersenjata oleh militr Cina telah dikenal luas sejak parade militer 1 Oktober 2019 – HUT Ke-70 Partai Komunis Cina.

Gyrocopter dikenal sebagai wahana yang lambat tapi gesit. Pesawat ini dapat melakukan lepas landas dan mendarat di landasan yang pendek dengan sudut pendekatan yang sangat tinggi di area kecil. Gyrocopter sangat mudah disembunyikan, membuatnya mudah untuk diangkut untuk semua jenis misi pengintaian rahasia, serta untuk patroli perbatasan dan operasi pencarian dan penyelamatan. Selain itu, gyrocopter juga memiliki tanda termal yang rendah, membuatnya sulit untuk ditedeteksi oleh radar.

Baca juga: Kamov Ka-56 Osa – Helikopter Lipat ini Dapat Diluncurkan dari Tabung Torpedo Kapal Selam

Meskipun militer Cina telah memperlihatkan penggunaan gyrocopter dalam latihan militer, terutama di Tibet tahun lalu, masih belum jelas bagaimana Cina akan menggunakan gyrocopter yang dilengkapi dengan rudal anti tank ini. Akun Twitter @OsintTv berpendapat bahwa juru bicara militer Cina dalam video CCTV7 mengungkapkan bahwa mereka dapat dikerahkan di sepanjang perbatasan Cina – India untuk memerangi tank India dan kendaraan lainnya. (Gilang Perdana)

One Comment