Setelah Upgrade dengan Mesin dan Radar Baru, Pembom B-52H Berubah Kode Varian Jadi B-52J Stratofortress

Seperti telah dikupas sebelumnya, guna memperpanjang usia pengabdian hingga tahun 2050, pembom strategis B-52 Stratofortress akan menjalani Commercial Engine Replacement Program (CERP), yakni pemasangan mesin baru, Rolls-Royce F130, yang menggantikan mesin saat ini, Pratt & Whitney TF33- PW-103 yang digunakan sejak tahun 1960-an.

Baca juga: Inilah Desain Kokpit Pembom Strategis B-52 Hasil Upgrade, Label Varian Akan Menjadi B-52I atau B-52J

Seiring pengujian mesin Rolls-Royce F130 yang telah dijalankan mulai 1 Maret 2023, ada kabar bahwa Angkatan Udara AS (USAF) telah memberikan kode baru pada B-52 hasil upgrade tersebut. Yakni dari B-52H menjadi B-52J setelah nanti terpasang mesin Rolls-Royce F130 dan radar active electronically scanned array (AESA).

Sebelumnya, ada dugaan B-52 hasil upgrade akan diberi label kode varian B-52I atau B-52J. Pejabat Angkatan Udara AS sebelumnya mempertimbangkan untuk mengganti nama varian B-52H menjadi B-52I atau B-52J setelah menerima radar dan mesin baru.

Penggantian kode varian rupanya tak sekedar bermakna seremonial, rupanya maksud dari penggantian kode varian lantaran pesawat hasil upgrade akan cukup berbeda secara substansial, dan penggantian kode varian dimaksudkan untuk menjamin petunjuk baru dan untuk menjaga catatan yang lebih jelas tentang jam perawatan dan aspek teknis lainnya.

Selain mendapatkan mesin baru, B-52J Stratofortress CERP juga memperbarui area dek penerbangan, penyangga dan nacelles. Lain dari itu, platform B-52H akan mengalami upgrade berupa pemasangan radar AESA APG-79 yang biasa digunakan pada jet tempur F/A-18E/F Super Hornet.

Pengujian penerbangan B-52J yang dilengkapi dengan APG-79 dijadwalkan akan dimulai pada akhir tahun 2025, sedangkan kemampuan operasi awal diharapkan pada tahun 2027.

Bahkan, mengingat banyaknya perubahan besar, Global Strike Command telah mempertimbangkan untuk menggunakan penunjukan sementara—dari kode “J” kemudian akan menjadi B-52K.

Baca juga: Dari Pembom B-52, AS Sukses Uji Coba Peluncuran Rudal Hipersonik AGM-183A ARRW

Salah satu senjata yang ditingkatkan dam idealnya dapat diluncurkan B-52 adalah rudal AGM-183 Air-Launched Rapid Response Weapon (ARRW) yang punya kecepatan hipersonik – serta senjata nuklir barunya, AGM-181 Long Range Stand Off Weapon (LRSO). Tetapi dalam anggaran 2024, Angkatan Udara mengatakan akan “menutup” program setelah keputusan pengalihan program ke Hypersonic Attack Cruise Missile (HACM). (Gilang Perdana)

One Comment